Relawan Pro Jokowi Muda Dorong Andi Iwan Aras Maju Calon Gubernur Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sejumlah nama mulai ramai dibicarakan layak maju calon Gubernur di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan atau Pilgub Sulsel 2024.

Nama tersebut antara lain ketua-ketua partai, anggota DPR RI, wali kota, bupati, ataupun mantan kepala daerah.

Salah satunya nama Ketua DPD Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras.

Setelah dorongan dari ketua-ketua DPC, kali ini dukungan datang dari relawan Pro Jokowi muda, relawan pemenangan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 serta pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Ketua Projo Muda Sulsel, Muhtadin Bahar, menilai Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) layak dan mumpuni jadi pemimpin Sulsel.

Projo Muda Sulsel pun mendorong Andi Iwan maju calon Gubernur di Pilkada serentak 2024.

"Pak Andi Iwan sosok politisi muda kapabel untuk membawa Sulsel berdaulat pembanguan, perekonomian, pengembangan wisata dan budaya serta seluruh potensi yang ada menjadi daerah yang lebih maju," kata Muhtadin Bahar kepada wartawan Senin (22/04/2024).

Muhtadin Bahar mencontohkan pengalaman panjang Andi Iwan 10 tahun di DPR RI.

Andi Iwan mengurusi infrastuktur, perhubungan, transportasi, dan desa. 

"Selama 10 tahun di DPR RI, Pak Andi Iwan ikut memajukan Sulsel dari parlemen, seperti memperjuangkan anggaran kereta api, jalan tol, bendungan nasional, revonasi bandara Sultan Hasanuddin, dan perbaikan jalan nasional seperti di beberapa kabupaten/kota," kata Muhtadin.

"Nah dengan pengalaman panjang itu, kami Projo Muda Sulsel menilai Pak Andi Iwan mampu menjadikan Sulsel bersaing dengan kota-kota lain bahkan lebih maju dalam bidang pembangunan," ucapnya.

Muhtadin melanjutkan, secara politik, elektabilitas Andi Iwan juga semakin menggembirakan.

Pemilu 2024 ini, Andi Iwan hattrick lolos Senayan.

Selain itu membawa Gerindra jadi jawara pertarungan DPR RI di Sulsel dengan perolehan 5 kursi, serta menambah kursi DPRD Sulsel dari 11 kursi menjadi 13 kursi.

"Pak Andi Iwan berhasil membawa Prabowo-Gibran menang satu putaran khususnya di Sulsel itu sendiri," Muhtadin.

Peta Kekuatan Parpol Jelang Pilgub Sulsel 2024

Peta kekuatan partai politik berubah jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 (Pilgub Sulsel).

Partai Nasdem tampil jadi pemenang mengalahkan Golkar.

Nasdem jadi parpol penguasa DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Di bawah komando Rusdi Masse, Nasdem meraih 17 kursi DPRD Sulsel.

Wilayah Ajatappareng yakni Sidrap, Pinrang, Enrekang jadi lumbung kursi Nasdem.

Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur calon wakil Gubernur Sulsel tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.

Golkar jadi pemenang kedua dengan perolehan 14 kursi.

Meski kalah dari Nasdem, Taufan Pawe berhasil menambah kursi Golkar dari 13 menjadi 14 kursi.

Golkar jawara di Dapil VI, Dapil X (Tana Toraja-Toraja Utara), dan Luwu Raya.

Gerindra tampil jadi pemenang ketiga di Sulsel dengan perolehan 14 kursi.

Andi Iwan Darmawan Aras berhasil menambah kursi Gerindra dari 11 kursi menjadi 13 kursi.

Wilayah Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo) jadi dapil kemenangan Gerindra.

Partai Parsatuan Pembangunan (PPP) jadi pemenang keempat.

Partai berlambang Kakbah itu meraih 8 kursi DPRD Sulsel.

Imam Fauzan berhasil menambah kursi PPP dari 6 kursi menjadi 8 kursi.

Kelima ditempati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB mempertahankan perolehan 8 kursi sama seperti Pemilu 2019 lalu.

PKB berhak mendudukkan kadernya jadi Wakil Ketua IV DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Posisi keenam dan ketujuh ditempati Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Keduanya masing-masing meraih 7 kursi.

Kedelapan ditempati PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan meraih 6 kursi, turun dua kursi dibanding Pemilu 2019 lalu.

PAN meredup di Pemilu 2024.

Partai berlambang matahari terbit itu hanya meraih 4 kursi DPRD Sulsel, turun tiga kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu

Terakhir ditempati Hanura yang meraih satu kursi.

Perolehan kursi DPRD Sulsel Periode 2019-2024

1. Nasdem 17 kursi

2. Golkar 14 kursi

3. Gerindra 13 kursi

4. PPP 8 kursi

5. PKB 8 kursi

6. Demokrat 7 kursi

7. PKS 7 kursi

8. PDI Perjuangan 6 kursi

9. PAN 4 kursi

10. Hanura 1 kursi