Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jasad Wanita Disemen

Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri Lalu Dikubur di Rumah: Kejadian 2017 Bukan 2018

Sejumlah fakta baru terkuak di balik kematian Jumiati (35) di tangan suaminya lalu dikubur dalam rumah di Jl Kandea, Kecamatan Bontoala, Makassar..

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muslimin Emba/Tribun Timur
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (16/4/2024) siang. 

"Penganiayaan sebanyak tiga kali, yang pertama menggunakan balok, kedua balok, ketiganya menggunakan balok dan melakukan pemukulan sehingga dihari ketiga didapatkan lah korban sudah meninggal dunia," tuturnya.

Pengakuan anak korban 

Terungkap kasus pembunuhan yang ditutupi alibi bahwa Jumiati pergi dengan pria lain itu terkuak, berkat pengakuan anak korban V (17).

V yang menjadi korban penganiayaan oleh ayahnya H, melapor ke Satreskrim Polrestabes Makassar, Sabtu kemarin.

Ia bercerita di hadapan penyidik terkait perlakuan sang ayah terhadap dirinya.

Selain itu, V juga menceritakan kejadian 2018 yang saat itu usianya masih 11 tahun atau duduk di bangku sekolah dasar.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @Jatanras_mksr, V mengaku peristiwa penganiayaan yang menewaskan ibunya kala itu terjadi saat ia masih duduk di bangku kelas IV SD.

"Waktu itu saya masih kelas IV SD, Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," kata V dalam unggahannya @Jatanras_mksr yang dipantau, Senin (15/4/2024) sore.

Dua hari setelah itu, V mengaku masih melihat ibunya Jumiati terbaring di tempat yang sama.

"Dua hari kemudian setelah pulang sekolah saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama," ungkap V.

Setelah itu, V mengaku melihat ayahnya H membawa pasir dan semen ke dalam rumah.

Lalu kata V, dirinya ditanya sang ayah agar saat ditanya tujuan semen itu oleh orang lain, harus dijawab untuk kolam ikan.

"Saya melihat bapak saya membawa masuk kedalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya, kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," beber V.

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur lima tahun bahwa jika ada yg bertanya mama kamu kemana ? sampaikan bahwa mama mu pergi entah kemana," tuturnya.

Kapolda Sulsel Pimpin Olah TKP 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved