Public Services
Makassar-Wajo Lebih Cepat Lewat Marossa Dibanding Camba, Bebas Macet Tapi Jalan Bak Roller Coaster
Dimas memilih jalur Marossa via Bulu Dua dari Makassar-Wajo tersebut karena jaraknya lebih dekta daripada melawati jalur Camba Maros.
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNSOPPENG.COM, LILIRILAU - Inilah curhat pemudik bernama Dimas asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Setelah menghabiskan libur lebaran di Makassar, ia balik ke Kabupaten Wajo, tempat di mana ia mencari nafkah.
Seperti biasa, dari Makassar-Wajo ia memilih melewati jalur Marossa via Bulu Dua, Kabupaten Soppeng.
Bukan tanpa alasan ia memilih jalur ini ketimbang lewat camba, Kabupaten Maros.
Kata Dimas, dirinya memilih jalur tersebut karena jarak Kota Makassar-Kabupaten Wajo lebih dekat.
"Saya kalau ke Makassar atau kembali ke Wajo pasti lewat sini via Bulu Dua. Karena jarang macet dibandingkan lewat poros Camba," katanya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (16/4/2024).
Bebas macet, membuat Dimas cepat sampai ke tujuan.
Sayangnya, saat menempuh perjalanan kurang lebih 222 km dari Kota Daeng menuju Bumi Lamaddukkelleng, ia harus melewati jalan rusak di beberapa titik.
Perjalanan yang harusnya ia tempuh lebih cepat harus diiringi dengan guncangan yang membuat waktunya terbuang begitu saja.
Terparah, di jalan poros Soppeng-Wajo, tepatnya di Marossa, Kelurahan Ujung, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulsel.
"Jujur, saya berkendara motor seperti naik Roller Coaster. Naik turun naik turun," keluhnya.
Menurutnya jalan berlubang dan bergelombang di Marossa cukup panjang.
"Bukan main jalan berlubang dan bergelombang dengan panjang kira-kira 3 km apa tidak bahaya. Apalagi kalau hujan pasti air tergenang di badan jalan," tuturnya.
Baca juga: Siapkan Rp1 Miliar, Dinas PUTR Luwu Janji Perbaiki Jalan Rusak di 5 Zona Pasca Lebaran
Meski demikian, ia tak bisa berbuat apa-apa selagi pemerintah dalam keadaan diam terpaku.
Entah sejak kapan jalan tersebut rusak parah.
Yang jelas, kata dia, selama dua tahun bekerja di Wajo, ia kerap melintasi jalan rusak parah di Marossa.
"Dua tahun saya di Wajo. Yah begini terus kalau lewat Marossa. Tidak ada perhatian entah kenapa pemerintah diam padahal jalan penghubung tiga kabupaten loh," ungkapnya.
Ia juga menyayangkan anggota dewan tak ada yang memperjuangkan kepentingan warga, terutama terkait jalan.
"Anggota dewan provinsi dapil Soppeng-Wajo masa tidak ada yang bersuara terkait jalan itu," keluhnya.
Di sisi lain warga Soppeng, Suci membenarkan jalan tersebut bertahun-tahun tidak mendapat perhatian.
"Sudah lama memang rusak. Pernah waktu itu kalau tidak salah tahun 2022 ada perbaikan tapi ditambal saja. Otomatis tidak bertahan lama," sebutnya.
Baca juga: 397 KM Jalan Rusak di Maros, Dinas PUTRPP Butuh Rp950 M untuk Perbaikan: Tompobulu Terbanyak
Kala itu, anggota DPRD Sulsel fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Andi Nurhidayati Zainuddin meminta masyarakat agar bersabar kala melewati jalan ini.
"Sabar, hanya penimbunan dulu yang kami lakukan sambil menunggu pengaspalan di anggaran perubahan," tandas Pung Etti sapaannya, Oktober 2022 lalu.
Warga Seko Terpaksa Ditandu Gegara Jalan Rusak
Jalan rusak tak hanya dirasakan warga Makassar yang ingin ke Wajo.
Di Luwu Utara, Sulsel, akses jalan yang tidak memadai membuat warga terpaksa ditandu untuk berobat.
Sejumlah jalan rusak di Luwu Utara belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Salah satunya jalan penghubung ibu kota Kabupaten Luwu Utara dengan Kecamatan Seko.
Akibatnya, masyarakat yang berada di Kecamatan Seko tersebut sulit untuk mengakses fasilitas yang hanya ada di ibu kota kabupaten, salah satunya fasilitas kesehatan.
Seperti yang viral di sosial media beberapa waktu lalu.
Video memperlihatkan seorang warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan harus ditandu menuju ke ibu kota.
Wanita yang ditandu tersebut bernama Since (38), warga Desa Malimongan, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.
Sebelumnya, pada bulan Januari 2024, Since melahirkan anak ke tujuh di Desa Malimongan dengan bantuan bidan.
Since sangat kesulitan melahirkan anak ke tujuhnya tersebut.
Terlebih lagi alat kesehatan yang tidak memadai.
Warga setempat yang khawatir dikarenakan kondisi bayi Since yang tidak keluar sepenuhnya dalam waktu yang cukup lama memutuskan untuk membuat tandu agar bisa membawa Since ke rumah sakit di Masamba.
Namun, setelah 13 jam Since berusaha melahirkan anaknya tersebut, bayi tersebut berhasil keluar namun dalam keadaan meninggal.
Warga sekitar yang sedang membuat tandu akhirnya berhenti dan membuat peti untuk pemakaman bayi tersebut.
Dua bulan usai melahirkan dan tidak mendapatkan perawatan medis, Since merasakan sakit di bagian perutnya.
Warga Malimongan akhirnya memutuskan untuk membawa Since ke rumah sakit di Masamba agar mendapatkan perawatan medis.
Karena jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat, masyarakat akhirnya memutuskan menandu Since dari Desa Malimongan ke Desa Mabusa.
Baca juga: Warga Siddo Barru Keluhkan Jalan Rusak Penghubung Ceppaga–Congko: Butuh Perhatian Pemerintah!
Kepala Desa Malimongan, Yohan Taruk mengatakan warganya tersebut ditandu sejauh 18 kilometer dari Dusun Se'pon, Desa Malimongan ke Desa Mabusa.
"Jalur yang dilalui warga kami itu dari Desa Malimongan ke Desa Mabusa sekitar 18 kilometer dengan kondisi jalan rusak," kata Yohan Taruk kepada Tribun-Timur.com, Kamis (28/3/2024).
Ia mengaku jalan tersebut pernah diperbaiki oleh Pemerintah Luwu Utara namun setelah satu tahun jalan tersebut rusak kembali.
Warga sekitar juga diketahui pernah membuat jembatan terpanjang yang dikenal dengan sebutan Para-para.
Sekitar 80 warga Desa Malimongan bergantian untuk menandu Since dari Desa Malimongan ke Mabusa.
Suami Since, Yohan Pulangan (48) mengatakan sangat menderita melihat istrinya ditandu selama delapan jam dalam kondisi sakit.
Ia mengatakan istrinya ditandu melewati jalan setapak, naik turun gunung, melewati hutan belantara, anak sungai bahkan harus melalui dalamnya kubangan lumpur.
"Istri saya ditandu dari Desa Malimongan ke Desa Mabusa selama delapan jam, melewati jalur yang sangat sulit," kata Yohan Pulangan.
Tak berhenti disitu, setibanya di Desa Mabusa, sebuah Ambulans telah siap menjemput Since untuk dibawa menuju RSUD Andi Djemma Masamba.
Namun, jalan yang harus dilalui oleh Ambulans masih cukup sulit untuk dilewati sehingga membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk tiba di rumah sakit dari Desa Mabusa.
Yohan Pulangan sangat bersedih karena tidak bisa mendampingi istrinya di Ambulans menuju ke rumah sakit dikarenakan kondisinya yang akan muntah saat naik mobil.
Yohan akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke rumah sakit Andi Djemma.
Sesekali Yohan mendapat tawaran dari warga yang melintas untuk dibonceng menggunakan motor dan ia sangat senang dengan tawaran tersebut.
Since tiba di RSUD Andi Djemma Palopo pada Senin (25/3/2024) malam setelah berangkat dari rumahnya pada pukul 06.00 Wita.
Namun, Yohan baru tiba di rumah sakit pada Selasa (26/3/2024) siang karena berjalan kaki dari Desa Mabusa.
Saat tiba di rumah sakit, pihak rumah sakit tidak langsung melakukan tindakan operasi pasca melahirkan karena tidak ada keluarga yang mendampingi Since.
Baca juga: Pemkab Bone Butuh Rp2 Triliun untuk Benahi 629 Kilometer Jalan Rusak
Tak lama setelah itu, anak Since yang berdomisili di Sabbang langsung menuju ke RSUD Andi Djemma dan menandatangani persetujuan operasi untuk ibunya.
Since akhirnya menjalani operasi pasca melahirkan pada Selasa (26/3/2024) pukul 10.00-14.30 Wita.
Karena kejadian tersebut, Yohan Pulangan berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi jalanan di Kecamatan Seko, Luwu Utara.
Ia juga berharap agar fasilitas kesehatan di Seko bisa lebih memadai untuk membantu masyarakat Seko.
Tak hanya itu, ia juga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh warga Malimongan yang dengan tulus menandu istrinya selama delapan jam.
Menurutnya, solidaritas dan jiwa gotong royong masyarakat Seko sangat luar biasa terlebih saat ada warga yang butuh pertolongan.(*)
| Awas Ada Jalan Aspal Ambruk di Cempae Parepare Sulsel, Ancam Pengendara |
|
|---|
| Tolong! Sudah 10 Tahun Warga Desa Mangindara Takalar Tersiksa Jalan Rusak |
|
|---|
| Hati-hati! Jalan Andi Kaddiraja Perbatasan Binturu-Takkalala Palopo Sulsel Rusak Parah |
|
|---|
| Jalan Menuju Pasar Panyula Bone Sulsel Rusak Parah, Warga Pernah Patungan Timbun Lubang |
|
|---|
| Jorok! Tumpukan Sampah Berserakan di Pinggir Jalan Radjamilo Jeneponto Sulsel |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.