Longsor Toraja
Duka Mendalam Politisi Nasdem Eva Stevany untuk Korban Longsor Tana Toraja
Politisi Nasdem, Eva Stevany, turun mengunjungi lokasi longsor di Lingkungan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politisi Nasdem, Eva Stevany, turun mengunjungi lokasi longsor di Lingkungan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Selasa (16/4/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan bantuan bagi korban serta meninjau kondisi terkini di daerah terdampak.
Pantauan dari Tribun-Timur pada pukul 10.03 WITA, Eva Stevany bersama sang suami, Yosia Rinto Kadang tinjau lokasi bencana longsor.
Dalam kunjungannya, Eva Stevany menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
Ia juga mengapresiasi upaya tim SAR serta relawan yang berjuang dalam proses pencarian dan evakuasi.
Selain itu, dia juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan dan rehabilitasi bagi korban bencana.
Baca juga: Pilu! Kepala dan Tubuh Balita Korban Longsor Toraja Ditemukan Terpisah, Begini Kondisinya
"Bencana longsor ini menimpa saudara-saudara kita yang ada di Wilayah Palangka ini. Di mana dua titik longsor ini menelan banyak korban jiwa," kata Eva Stevany di lokasi bencana longsor.
"Tentunya saya hadir di tengah-tengah semua saudara-saudara kita, terutama korban bencana alam," tambahnya.
Dalam kunjungannya, Eva Stevany menyerahkan bantuan logistik ke korban bencana.
Berupa bahan sembako, diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak longsor untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Baginya, dampak bencana yang menelan 20 korban jiwa sangat dirasakannya.
Tidak hanya orang dewasa, namun juga anak-anak yang turut tertimbun dalam longsor di lingkungan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.
Anggota Komisi X DPR RI itu mengungkapkan keprihatinan atas kondisi alam yang tidak stabil sejak awal tahun 2024.
Dengan terjadinya serangkaian bencana banjir dan longsor di beberapa titik, terutama di Tana Toraja dan Toraja Utara.
"Atas nama pribadi dan keluarga besar, saya ingin menyampaikan duka yang mendalam kepada semua keluarga korban yang mengalami bencana longsor ini," ujar Eva Stevany.
Terkait dengan ketidakpastian waktu terjadinya bencana, Eva Stevany menekankan pentingnya kewaspadaan di tengah masyarakat.
"Kita tidak dapat memprediksi kapan bencana akan melanda, namun, saya berharap agar kita semua tetap waspada," tambahnya.
Ia lantas mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pegunungan, untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat curah hujan meningkat.
"Sebab, kita tahu khususnya yang tinggal di daerah pegunungan, apabila curah hujan yang cukup tinggi, kita akan mewaspadai potensi bencana alam," tandasnya.
Kepala Reno Ditemukan 2 Hari Setelah Badannya Tertimbun Longsor Toraja
Setelah pencarian intensif, tim SAR gabungan bersama warga menemukan bagian kepala seorang korban yang tertimbun longsor di Tana Toraja.
Proses pencarian dalam kejadian longsor Toraja di lingkungan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, berlangsung dramatis.
Pasalnya, pencarian memakan waktu yang cukup lama karena medan yang terjal.
Bagian tubuh dipastikan bayi berumur satu tahun 8 bulan bernama Reno.
Sebelumnya, tubuhnya ditemukan pada hari Minggu, tanggal 14 April 2024, sekitar pukul 10.00 Wita.
Sedangkan penemuan organ kepala korban pada Selasa, 16 April 2024, pukul 09.44 Wita.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel, mengungkapkan bahwa proses evakuasi korban bencana longsor telah berjalan dengan baik sesuai dengan tanggung jawab Basarnas.
Kendati begitu, pihaknya tetap siap menerima laporan-laporan dari warga 24 jam penuh terkait kehilangan anggota keluarga akibat bencana.
Ia menekankan bahwa proses pencarian dan evakuasi akan ditutup hari ini jika tidak ada laporan tambahan hingga sore hari.
"Hari ini kami akan tutup kalau misalkan tidak ada lagi laporan, sampai sore nanti, kami akan tutup proses pencarian dan evakuasi," kata Mexianus Bekabel di Mapolres Tator Jl Bhayangkara Malangke, Bombongan, Kecamatan Makale, Selasa (16/4/2024) siang.
Setelah penutupan proses pencarian dan evakuasi, lanjutnya, tanggung jawab pemulihan dan penguatan terhadap dampak bencana akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tana Toraja.
Hal ini untuk melaksanakan tugas pembenahan yang diperlukan.
"Kami akan serahkan ke pemda (Tator) terkait dengan pembenahan atau penguatan terhadap dampak-dampak masalah bencana terhadap warga yang mengalami dampak bencana," terangnya.
Sebanyak 20 orang meninggal akibat longsor Toraja. Mereka tertimbun material longsoran
Ada dua lokasi longsor Toraja tersebut yaitu Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, dan Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja.
Dua korban longsor terakhir yang ditemukan yaitu Sopia (23) dan putrinya Gea (3).
Sopia dan Gea ditemukan meninggal oleh tim SAR pada Senin (15/4/2024).
Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, berharap peristiwa ini menjadi yang terakhir.
“Mungkin 30 tahun atau 40 tahun terakhir baru ada kejadian seperti ini. Inilah musibah terbesar menelan korban yang jaraknya tidak sampai 10 kilometer di dua tempat,” ujarnya Theofilus Allorerung saat ditemui di RSUD Lakipadada, Tana Toraja, Senin (15/4/2024) malam.
Berikut identitas korban meninggal dunia akibat longsor Toraja:
1. Dala (Laki-laki, usia 40 tahun)
2. Marta Bine' (Perempuan, usia 33 tahun)
3. Putri (Perempuan, usia 5 tahun)
4. Reno (Laki-laki, usia 2 tahun )
5. Wiris (Dado'), (Laki-laki, usia 12 tahun )
6. Marsel Oda (Laki-laki, usia 16 tahun )
7. Agustinus Bongga (Laki-laki, usia 20 tahun )
8. Mala' (Laki-laki, usia 60 tahun )
9. Baru (Laki-laki, usia 40 tahun )
10. Edi' (Laki-laki, usia 15 tahun )
11. Martinus Kottong (Laki-laki, usia 35 tahun )
12. Aco' (Laki-laki, usia 37 tahun )
13. Mase' (Laki-laki, usia 38 tahun )
14. Jimmy Laki-laki, usia 27 tahun )
15. Indo' Luka
16. Ambe Dian
17. Karopa
18. Luaran
19. Sopia (Perempuan, usia 23 tahun)
20. Gea (Perempuan, usia 13 tahun ). (*)
Update Longsor Toraja: Warga Keluhkan Alat Berat Kiriman Dinas PUPR Sulsel Tak Berguna |
![]() |
---|
2 Kali Longsor Terjang Toraja Utara, Pencarian Korban Dilanjutkan Hari Ini |
![]() |
---|
Update Longsor di Toraja Utara: 2 Korban Meninggal 1 Masih Pencarian |
![]() |
---|
BNPB Akan Relokasi Rumah Korban Longsor Tana Toraja, Biaya Ditanggung Pusat |
![]() |
---|
Cerita Anggota DPD Lily Amelia Salurapa Gelisah saat Dengar Toraja Longsor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.