Pilgub Sulsel 2024
Danny Pomanto Blak-blakan Aktif Komunikasi ke Sejumlah Elite Parpol Bahas Pilgub Sulsel
Wali Kota Makassar Danny Pomanto belum menentukan sikap untuk maju dalam bursa pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto belum menentukan sikap untuk maju dalam bursa pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan.
Sejauh ini, Wali Kota Makassar tersebut masih mengedepankan prinsip 'wait and see' dalam mengambil keputusan politik.
Pasca lebaran Idulfitri 1445 H, Danny mengaku belum bisa mengambil sikap secara terang-terangan.
Ia harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilu 2024.
“Kita tunggu dulu putusan MK. Supaya kalau semua jalan baik, kita bisa tentukan sikap,” ucap Danny diwawancara di Hotel Claro Makassar Jl Ap Pettarani, Senin (15/4/2024).
Kendati begitu, komunikasi poltiknya dengan seluruh partai politik (parpol) berjalan cair.
Komunikasi dengan partai politik dilakukan melalui media sosial (whatsapp), termasuk melakukan pertemuan tatap muka.
"Sudah (komunikasi) semua partai kita Komunikasi, baku WA. Komunikasi sebatas WA. Beberapa sudah ketemu tapi kan namanya kita penjajakan, sifatnya lebih silent," ungkapnya belum lama ini.
Selain itu, komunikasi dengan beberapa kepala daerah yang digadang maju Pilgub juga diakui sangat lancar.
Memang sejauh ini, sudah ada beberapa figur yang dipasangkan dengannya, salah satunya, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
"Kepala daerah (juga) baku WA, tapi belum ada (berpaket) secara eksplisit, tapi silaturahmi lewat whatsapp selalu," katanya.
Menurut Danny, jika penjajakan dilakukan secara gamblang dan cepat memungkinkan hasil yang kurang efektif.
Ditambah lagi, untuk urusan usung mengusung dan koalisi partai menjadi ranah partai politik.
"Kalau pengalaman saya biasanya kalau kita jajaki sekarang itu tidak telalu efektif karena toh akhirnya nanti partai pendukung yang akan menyampaikan itu. Jadi biar porsi partai pendukung tentang kawin-mawin pasangan ini biasanya otoritas partai," ujannya.
Ia juga melakukan survei internal untuk menakar potensinya dalam kontestasi Pilgub Sulsel.
Dua lembaga survei akan digandeng untuk mengukur elektabilitasnya.
“Orang orang yang bakal maju juga pasti orang-orang yang besar. Sehingga kita harus menghitung, mengkalkulasi secara baik termasuk salah satunya survei. Modal komunikasi dengan partai itu adalah dengan survei. Insyallah saya punya survei sendiri yang secara nasional teruji,” ungkapnya.
Dari hasil survei beberapa lembaga, nama Danny menempati atas walaupun masih berada di bawah sejumlah nama seperti mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Danny mengaku namanya masuk dalam jajaran 10 besar saja, sudah sangat bersyukur.
Dia menceritakan pengalaman politiknya saat mau maju di kontestasi pemilihan wali kota waktu itu.
Bisa dibilang namanya tidak direken. Tidak masuk 10 besar. Elektabilitasnya pun hanya di angka 0,2 persen. Sementara salah satu kandidat waktu itu ada yang mencapai 48 persen.
Namun ternyata yang memenangkan Pilwalkot adalah dirinya. Walaupun Pilwalkot dan Pilgub berbeda.
“Jadi semua orang punya peluang,” tegasnya. (*)
MK Tolak Gugatan Danny Pomanto-Azhar Arsyad, Sudirman-Fatma Dilantik 20 Februari 2025 |
![]() |
---|
Kunjungi Toraja Utara, Danny: Terima Kasih Dukungannya, Saya Akan Kenang Hingga Akhir Hayat |
![]() |
---|
Andi Sudirman Bentuk Tim Hukum Lawan Gugatan Danny, Jubir DiA: Lucu, Yang Kami Gugat KPU Sulsel |
![]() |
---|
Dana Kampanye Danny Pomanto Kalahkan Andi Sudirman, Tapi Beda 1,4 Juta Suara di Pilgub Sulsel 2024 |
![]() |
---|
Andi Sudirman-Fatmawati Ciptakan Rekor Baru Kalahkan SYL dan Nurdin Abdullah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.