Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iwan Aras, Rusdi Masse, Ashabul Kahfi Saksi Duet Komjen Fadil Imran - Amir Uskara di Sulsel

Mereka hadir dalam acara tersebut, yakni Amir Uskara, Andi Iwan Darmawan Aras, Rusdi Masse Mappasessu, Ashabul Kahfi Djamal, dan Bahtiar Baharuddin.

Tribun-Timur.com
Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran berbincang santai bersama sejumlah politisi dan pengusaha di Sulsel dalam agenda halal bihalal di kediaman pribadinya, Jl Talasalapang, Makassar Sabtu (13/4/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran halal bihalal di kediaman pribadinya, Jl Talasalapang, Kota Makassar.

Sejumlah pengusaha dan politisi hadir dan duduk semeja dengan Fadil Imran, Sabtu (13/4/2024).

Mereka hadir antara lain, Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras.

Hadir juga Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu, Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi Djamal.

Ada juga Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi.

Selanjutnya ada pengusaha sekaligus CEO PSM Makassar Sadikin Aksa, Dai kondang Ustad Das'ad Latif.

Anggota DPRD Sulsel Syamsuddin Karlos.

Abd Hamid Dg Naba dan Almarhumah Hj Sitti Siada Dg Siang adalah orang tua Komjen Pol Fadil Imran.

Penceramah kondang Ustad Das’ad Latif didaulat membawakan ceramah. Halal bihalal berlangsung meriah saat satu persatu tokoh Sulsel ini bernyanyi.

Dimulai dari Kapolda Sulsel, kemudian Ustad Das'ad dan juga Komjen Fadil Imran Jenderal Asal Makassar.

Acara kian meriah saat Komjen Pol Muhammad Fadil Imran menyanyikan lagu berduet Wakil Ketua MPR RI Amir Uskara.

“Terima kasih saya haturkan kepada Bapak Pj Gubernur, Bapak Kapolda Sulsel dan Bapak Wakapolda Sulsel dan juga seluruh politisi hebat Sulsel yang selama ini telah menjaga ketentraman kampung saya, tempat lahir saya, Sulawesi Selatan, terima kasih semuanya,” ujar Fadil yang pernah menjabat Kapolda Metro Jaya, di sela-sela bernyanyi.

Sementara Das'ad Latif saat menyampaikan pesan mendidik, sekapur sirih mewakili tuan rumah, mengatakan acara halal bihalal tujuannya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan yang dilandasi dengan ukhuwah Islamiyah.

Baik antara kaum muslimin dan muslimat pada khususnya serta antar sesama umat beragama pada umumnya.

“Mohon maaf lahir dan batin, dan tentunya dengan Idul Fitri ini kita berharap kita dapat kembali kepada fitrah. Mari kita pertebal rasa syukur atas selesainya kita melaksanakan ibadah bulan suci ramadan."

"Serta bertambahnya rasa ketaatan kita kepada Allah SWT, mari kita saling memaafkan antar sesama politisi terhebat sulsel, semoga kita kembali bertemu di bulan suci ramadhan tahun berikutnya," tutupnya.

Elektabilitas Tembus 4 Besar

Fadil Imran Masuk Calon Penantang Andi Sudirman Sulaiman.

Jenderal Asal Makassar Fadil Imran masuk daftar calon penantang Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2024.

Fadil Imran adalah Jenderal Asal Makassar berkarir cemerlang di level nasional.

Ia pernah menjabat Kapolda Jawa Timur, Kapolda Metro Jaya, kini Kepala Badan Keamanan dan Pemeliharaan Polri.

Pangkat Fadil Imran Komisaris Jenderal alias bintang tiga.

Nama Fadil Imran mencuat dalam survei Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub Sulsel) 2024.

Lembaga Archi melalui hasil surveinya menempatkan nama Fadil Imran posisi keempat dengan elektabilitas tertinggi.

Angka elektabilitas Fadil Imran mencapai 10.10 persen.

Dari 12 nama yang mencuat dalam survei, elektabilitas Fadil Imran mengalami peningkatan yang signifikan.

Bahkan, elektabilitasnya berhasil mengungguli mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, yang hanya meraih 7.06 persen.

Peringkat ketujuh dalam survei tersebut diduduki oleh Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu,

Rusdi Masse elektabilitasnya sebesar 7.32 persen.

Komjen Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 27 Maret 2023.

Saat ini Fadil Imran menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Kakak kandung Ketua PAN Gowa Husniah Talenrang itu lahir di Makassar pada 14 Agustus 1968.

Komjen Pol Fadil Imran memiliki hubungan kekerabatan dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi.

Keduanya memiliki hubungan kekerabatan yang menambah dimensi menarik di tengah menyambut kontestasi Pilkada 2024.

Bahkan, belum lama ini Andi Rian Ryacudu Djajadi (55) bertemu Fadil Imran (55).

Andi Rian adalah Kapolda Sulsel setelah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan.

Sementara Fadil Imran merupakan mantan Kapolda Metro Jaya.

Ada fakta baru soal hubungan Andi Rian dan Fadil Imran.

Andi Rian dan Fadil Imran sama-sama lulusan Akpol 1991. Tahun kelahiran juga sama.

Kesamaan lain dua perwira tinggi Polri ini yakni tempat, bulan, dan tahun kelahiran.

Irjen Andi Rian lahir di Kota Makassar pada 25 Agustus 1968 silam.

Komjen Fadil Imran juga lahir di Makassar pada 14 Agustus 1968 lalu.

Dua jenderal polisi asal Makassar ini bertemu di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar belum lama ini.

Fadil Imran memakai baju kasual.

Kemeja putih dipadu celana jeans biru dan jaket abu-abu.

Nama Komjen Fadil Imran ini ramai dibicarakan sebagai calon Gubernur Sulsel pada Pilgub 2024.

Bahkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah terang-terangan melirik Fadil Imran.

Setelah PPP, PAN juga memberikan sinyal dukungan.

Dengan begitu, praktis Fadil Imran berpeluang besar jadi penantang Andi Sudirman di Pilgub Sulsel.

Survei Terbaru Elektabilitas Cagub Sulsel Versi Archi: Mentan Amran, NH, Adnan, Komjen Fadil Imran Masuk Empat Besar

Lembaga survei Archi merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) Sulsel.

Hasil survei Archi dilakukan di Masagena Coffee, Jl Bau Mangga, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar pada Kamis (7/3/2024) sore.

Dalam survei tersebut, responden diajukan 12 nama Cagub Sulsel 2024.

Dari 12 nama yang disodorkan, terdiri dari wajah lama dan wajah baru.

Hasilnya menunjukkan bahwa Andi Amran Sulaiman, Nurdin Halid (NH), Adnan Purichta Iksan, dan Fadil Imran berhasil masuk dalam empat besar preferensi responden.

Meskipun survei ini memberikan gambaran awal, tetapi dinamika politik Sulsel masih terus berkembang dan dapat mengubah perhitungan elektabilitas ke depannya.

Survei Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menempati urutan pertama dengan elektabilitas 18.39 persen.

Sedangkan, Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menempati posisi kedua dengan elektabilitas 13.98 persen.

Adapun elektabilitas Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan 11.21 persen.

Wajah baru, Fadil Imran menempati posisi keempat dengan elektabilitas 10.10 persen.

Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Fadil Imran adalah seorang jenderal bintang tiga lulusan Akpol 1991, pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.

Peringkat kelima ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Elektabilitas IAS mencapai 8.48 persen.

Posisi keenam ditempati Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Danny Pomanto memiliki elektabilitas versi Archi berada di angka 8.01 persen.

Tak ketinggalan, Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).

Elektabilitas Rusdi Masse berada di angka 7.32 persen.

Posisi kedelapan, mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 7.06 persen.

Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menempati posisi kesembilan.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu elektabilitasnya berada di angka 5.8 persen.

Kesepuluh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mencapai 4.00 persen.

Kesebelas ada Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani 3.82 persen.

Keduabelas ditempati Andi Muhammad Bau Sawa dengan elektabilitas 3.34 persen.

Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki alias AM Bau Sawa Mappanyukki adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD.

Terakhir menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin.

Pangkat terakhir, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.

survei dilakukan selama enam hari

Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.

Responden berjumlah 400 orang dari 24 kabupaten/kota.

Metode pengambilan data by telesurvey.

Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.

"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.

Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.

Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.

Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).

Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.

"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional di setiap kecamatan," ujarnya.

Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.

TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.

Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.

Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.

Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.

Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.

Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.

Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59,

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.

Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.

Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.

Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24,

Hindu 2.27, dan Konghucu 0.05 persen. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved