Endus Gelagat Golkar 'Kuasai' Kabinet Prabowo dan DPR RI, Gerindra Jadikan PDIP Tameng?
Sebagai partai yang dipimpin Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Gerindra mencium gelagat Golkar ingin mendominasi kabinet dan DPR RI.
Meskipun, dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3) yang berlaku saat ini kursi ketua DPR RI tetap menjadi hak parpol pemenang pileg.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), parpol dengan suara terbanyak pada Pileg 2024 adalah PDI-P, disusul Golkar di urutan kedua, dan Gerindra di urutan ketiga.
Namun, Nyarwi melihat bahwa Gerindra punya kepentingan lebih besar untuk merangkul PDI-P demi membatasi ruang gerak Golkar yang meraih suara lebih besar pada pileg kemarin.
“Tapi justru yang saya lihat ada kebutuhan dari Gerindra sebagai partai pengusung Prabowo ya, yang mana kalau kita lihat koalisi capres-cawapres Prabowo-Gibran, Gibran dianggap representasi dari Golkar,” ucap dia.
“Artinya dalam konteks ini kalau misalnya Golkar merasa punya saham yang lebih besar bahkan dari Gerindra ini yang menurut saya akan kurang bagus untuk Gerindra,” ujar dia.
Ia menuturkan, sebagai parpol pengusung capres, Gerindra tak ingin Golkar lebih mendominasi kekuatan di parlemen.
Oleh karena itu, PDI-P dengan jumlah kursi terbanyak mesti dirangkul untuk menahan berbagai permintaan Golkar ke depan.
Apalagi, kata Nyarwi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat menyatakan meminta setidaknya 5 kursi menteri untuk kabinet pemerintahan 2024-2029.
“Bukan tidak mungkin kalau parlemen di konsolidasikan oleh Gerindra, mungkin juga (Golkar) minta peran-peran juga yang cukup besar dan bukan berarti di situ menguntungkan Gerindra.
Bisa jadi Gerindra tidak nyaman dengan dominasi Golkar padahal capresnya pemenang tapi partainya tidak dominan di sana (parlemen),” kata dia.
Ia juga menyampaikan, kerja sama dengan PDI-P bakal membantu meningkatkan daya tawar Gerindra di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Iya, jadi PDI-P itu bisa memperkuat bergaining position Gerindra di tengah partai-partai pendukungnya (Prabowo),” ujar dia.
Hingga kini, Prabowo belum menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam momen Idul Fitri 1445 Hijriah.
Mantan Danjen Kopassus itu memilih untuk menyambangi Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Padahal, saat ini Gerindra dan PDI-P terus menunjukan sinyal positif untuk mempertemukan Prabowo dan Megawati.
Harta Kekayaan Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo Ingin Rampok Uang Negara, LHKPN Minus Rp2 Juta |
![]() |
---|
Kementerian BUMN Berpeluang Dilebur ke Danantara Usai Geser Erick Thohir |
![]() |
---|
Sosok Wahyudin Politisi PDIP 'Rampok Uang Negara': Pernah Terjerat Narkoba, Hartanya Minus Rp2 Juta |
![]() |
---|
Istana Ungkap Alasan Prabowo Belum Lantik Menteri BUMN Pengganti Erick Thohir |
![]() |
---|
Daftar Masalah Wali Kota Prabumulih Usai Copot Kepala SMP Gegara Anak, Terakhir Disanksi Partai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.