Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Daftar 5 Calon Gubernur Sulsel dari Selatan: Danny Pomanto, Adnan IYL, IAS, Amir Uskara, Fadil Imran

Lima tokoh Selatan meramaika bursa figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel menjelang pilkada serentak 2024.

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Kolase lima figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel dari wilayah Selatan. Danny Pomanto, Adnan Purichta Ichsan, IAS, Amir Uskara, dan Fadil Imran. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Lima tokoh Selatan meramaika bursa figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel menjelang pilkada serentak 2024.

Figur potensial bakal calon gubernur itu berlatar kepala daerah dan jenderal polisi.

Mereka antara lain Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara, dan Kabakarham Polri Komisaris Jenderal Polisi Fadil Imran.

Tiga pilgub Sulsel terakhir, paket tokoh dari Selatan-tengah tampi jadi pemenang.

Mereka antara lain paket Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Selatan-tengah) di Pilgub Sulsel 2007 dan 2013.

Kemudian Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Selatan-tengah) di Pilgub Sulsel 2018.

Wilayah tengah merujuk wilayah daerah pemilihan entitas suku Bugis.

Sedangkan wilayah selatan merujuk ke wilayah entitas suku Makassar. 

Kedua entitas ini adalah pemilih terbesar di Sulawesi Selatan. 

Jika merujuk daerah pemilihan (Dapil) pada Pemilu 2024 lalu.

Baca juga: Adu Kuat Kandidat Wali Kota Makassar dari Nasdem, Golkar, Gerindra

Wilayah tengah meliputi Sulsel II dan wilayah selatan meliputi Sulsel I. 

Pada pemilu lalu, daftar pemilih tetap (DPT) pada Sulsel I mencapai 2.375.152 suara. 

Sementara itu, daftar pemilih tetap (DPT) pada Sulsel II mencapai 2.375.339 suara. 

Selain itu, masih ada entitas suku bugis di wilayah Pinrang, Sidrap dan sebagian Enrekang. 

Entitas suku bugis juga mendiami sebagian Luwu Raya. 

Baca juga: Membaca Kekuatan Nasdem, Golkar, Gerindra Tarung Pilgub Sulsel 2024

Kekuatan kedua entitas ini tercermin dari pemenang Pilgub Sulsel langsung pertama, Syahrul Yasin Limpo yang mengambil Agus Arifin Nu’mang menang tipis pada Pilgub 2007 lalu. 

Syahrul mengulang kemenangan di Pilgub Sulsel 2013 saat kembali menggandeng Agus Arifin Nu'mang.

Selanjutnya, pasangan Nurdin Abdullah (perwakilan selatan) berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman (perwakilan wilayah tengah) juga mampu unggul dari pasangan lain pada Pilgub Sulsel 2018 lalu. 

Kedua wilayah ini tak pernah kehabisan tokoh dalam perhelatan. 

Dari wilayah selatan ada beberapa calon potensial seperti Wakil Ketua MPR RI Amir Uskara, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, dan Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran.

Mereka ini adalah calon potensial yang menguasai wilayah luas. 

Ramdhan Pomanto menguasai Kota Makassar.

DPT Makassar adalah terbesar di Sulsel. 

Pada Pilwali Makassar 2020 lalu, Danny, sapaan Ramdhan Pomanto bersama Fatmawati, meraih 218.908 suara. 

Danny Pomanto sudah mengantongi dukungan lisan dari Ketua DPD PDI Perjuangan Ridwan Andi Wittiri.

PDI Perjuangan punya modal 6 kursi DPRD Sulsel menuju Pilgub Sulsel 2024.

Amir Uskara menguasai beberapa wilayah dan berbasis di Gowa. 

Jejaringnya di PPP mencapai partai papan atas di wilayah selatan. 

Khusus Gowa, baru-baru ini PPP menguasai parlemen dengan 12 kursi pada Pemilu 2024 lalu. 

Selain itu PPP punya modal 8 kursi DPRD Sulsel menuju Pilgub Sulsel 2024.

PPP adalah parpol pemenang keempat di Sulsel setelah Nasdem, Golkar, dan Gerindra.

Sementara itu, Adnan Purichta Ichsan adalah bupati Gowa selama dua periode. 

Pada Pilkada Gowa 2020 lalu, Adnan meraih  377.463 melawan kolom kosong. 

Saat ini Adnan masih tercatat sebagai kader Golkar meski tidak lagi aktif sebagai pengurus.

Ilham Arief Sirajuddin adalah mantan Wali Kota Makassar periode 2004-2014. 

Adapun Komjen Fadil Imran adalah jenderal asal Bontonompo Kabupaten Gowa.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Prof Firdaus Muhammad, menganggap beberapa nama menguat. 

Kekuatan dalam pemilihan kepala daerah adalah ketokohan, partai dan basis. 

“Figur dan basis politik dikaitkan geopolitik misal selatan-selatan atau kombinasi selatan, ajatappareng dan luwu. Pertimbangan ini dilakukan saling melengkapi paket cagub dan cawagub. Sebut, Danny dengan Indah. Taufan, RMS dan Adnan,” 

Namun, lanjut Firdaus, soal geopolitik tidak jadi faktor determinan. 

“Jadi lebih pada jejak dan kompetensi kandidat perkuat elektoral,” katanya

Selama ini, sebagian besar pemilih masih tergolong emotional choice, pilihannya dipengaruhi atas kedekatan kedaerahan. 

“Mereka tidak terpengaruh dari program tapi asal daerah kandidat jadi alasannya memilih. Artinya tetap patut dipertimbangkan aspek kombinasi geopolitik tersebut. Aspek penting, harus cermati kecenderungan pemilih milenial,” katanya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menilai peta geopolitik jadi kekuatan para pasangan Pilgub di beberapa pilkada serentak terakhir.

Menurutnya, paket tokoh utara dan selatan perlu menjadi pertimbangan bagi kandidat pasangan calon.

"Sebab dua perwakilan geopolitik ini telah berpengaruh di Sulawesi Selatan, kedua perwakilan wilayah ini ingin menonjolkan eksistensinya karena memiliki basis yang jelas," kata Suwadi.

Suwadi mengatakan, hasil survei PT IPI menunjukkan paket yang diinginkan responnya adalah paket utara dan Selatan.

"Tetapi itu hanya satu variabel dalam sebuah pertarungan karena kita juga perlu melihat figur bakal calon lawan mereka," kata Suwadi.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved