Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sumsel 2024

Profil Herman Deru dan Mawardi Eks Gubernur - Wakil Gubernur Calon Kuat Pilgub Sumsel, Head To Head

Keduanya sudah memperlihatkan tanda-tanda pecah kongsi. Perhelatan pilkada serentak seluruh Indonesia kian dekat.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Profil Herman Deru (kiri) dan Mawardi Yahya (kanan) mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan diprediksi pecah kongsi di Pilgub Sumsel 2924. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Herman Deru dan Mawardi Yahya mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan diprediksi pecah kongsi di Pilgub Sumsel 2924.

Sosok Herman Deru dan Mawardi Yahya kini disebut sebagai calon Gubernur terkuat di Sumsel.

Keduanya sudah memperlihatkan tanda-tanda pecah kongsi.

Perhelatan pilkada serentak seluruh Indonesia kian dekat.

Riuh ramai isu terkait peta persaingan para bakal calon kepala daerah bermunculan.

Sejumlah nama bermunculan termasuk Herman Deru dan Mawardi Yahya.

Peneliti Konsepindo Riset Strategi Jakarta, Aldo Serena meyakini Herman bakal maju lagi di Pilgub Sumsel 2024.

Sedianya, Herman akan kembali berpasangan dengan Mawardi Yahya. 

Namun, Aldo melihat Mawardi justru tampak mencuri start dengan mendeklarasikan pasangan Mawardi - Harno Joyo sebagai pasangan cagu-cawagub. 

Aldo mengatakan, meski terdapat manuver dalam peta Pilkada Sumsel, data lapangan sampai hari ini menunjukkan Herman masih merupakan tokoh dengan elektabilitas tertinggi. 

“Data menunjukan Herman adalah bakal calon kontestan dengan peluang unggul yang tertinggi. Popularitasnya tinggi, akseptabilitasnya tinggi, elektabilitasnya juga tinggi.

Tingkat kesukaan juga tinggi. Jadi ini tokoh inkumben yang kuat. Siapapun yang mau mengalahkannya, termasuk Mawardi Yahya, harus kerja keras, keras sekali,” ujarnya kepada media, Selasa (2/4/2024)

Aldo menyebut, pertarungan sesama petahana seringkali dimenangkan oleh mantan kepalanya daripada mantan wakilnya. 

Itu karena secara de facto kekuasaan menang ada di tangan kepala, sang wakil hanya ban serep. Menurutnya, itu hal yang wajar.

Dirinya menambahkan, dalam kasus Sumsel, bisa jadi karena selama masa pileg pilpres banyak survei yang digelar di dapil lalu didapat ternyata elektabilitas Herman Deru cukup tinggi, akhirnya yang bersangkutan jadi sasaran lempar. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved