Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bank Mandiri

Pimpinan Bank Mandiri Region X Sulawesi Edison Situmorang Papar Keuntungan Transaksi QRIS dan EDC 

Pihaknya mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) dengan terus mengkampanyekan transaksi non-tunai ke publik dan perbankan.

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Regional Operation Head Bank Mandiri Region X Sulawesi Edison Situmorang diwawancara usai Buka Puasa bersama pimpinan media massa di Jl Botolempangan, Makassar, Rabu (3/4/2024) petang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi non-tunai (cashless) dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) perbankan di Sulsel naik 156 persen di kuartal pertama (Januari-Maret) 2024.

Nilainya mencapai Rp1.1 Triliun dengan volume 8 juta transaksi dalam periode tiga bulan.

Dalam tiga kuartal di tahun 2023 lalu, nominal transaksi QRIS mencapai Rp 10,5 Triliun.

Regional Operation Head Bank Mandiri Region X Sulawesi Edison Situmorang menilai kenaikan transaksi itu, mengkonfirmasikan perubahan perilaku transaksi jasa keuangan konsumen dan produsen.

Menurutnya, konsumen dan produsen cenderung lebih praktis dibandingkan cara transaksi cashless konvensional pakai EDC debit atau kredit.

Edison pun memaparkan perbedaan mendasar dan keuntungan keduanya.

Di Bank Mandiri, jelasnya, nominal  transaksi EDC harian itu nanti bisa dicairkan oleh merchant UKM tengah malam. 

Sedangkan hasil transaksi QRIS akan cair tiga kali sehari. 

"Pagi, siang dan malam, bisa langsung dicairkan oleh merchant," ujar Edison di sela-sela jamuan Buka Puasa bersama pimpinan media massa di Jl Botolempangan, Makassar, Rabu (3/4/2024) petang.

Menurut Edison, kemudahan transaksi QRIS ini juga nyaris tanpa biaya dan tidak membebani konsumen dan produsen.

"Semuanya nol persen, tanpa biaya jika sesama bank. Merchant cukup buka  rekening bank Mandiri," ujar pimpinan bank yang membawahi 6 provinsi di Pulau Sulawesi itu.

Edison sendiri tidak merinci nominal transaksi non-tunai dan peta wilayah transaksi itu.

Namun, dari data sekitar 35 persennya di wilayah operasi Makassar.

Pihaknya mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) dengan terus mengkampanyekan transaksi non-tunai ke publik dan perbankan.

Langkah BI Wilayah memberi reward ke bank penggunaan transaksi non-tunai, dinilai satu terobosan baik.

"BI merangsang kita berkompetisi dan diberi banyak reward kebijakan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Riki Ernadi Wimanda disela-sela acara penutupan Pekan Ekonomi Syariah (PESyar), Senin (01/04/2024) lalu, mengungkap QRIS disebut mengalami pertumbuhan paling signifikan dibandingkan instrumen sistem pembayaran lain, seperti kartu kredit, kartu ATM/kartu debit dan uang elektronik.

Periode Januari-Maret 2024, nilai transaksi mencapai Rp1,1 triliun atau tumbuh 156 persen yoy dengan volume 8 juta kali atau tumbuh 116 persen yoy.

 “Hal ini merupakan dampak dari perkembangan di sisi supply dan demand QRIS,” kata Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, dalam keteranganan tertulis, Rabu (3/4/2024).

Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami pertumbuhan signifikan pada triwulan I – 2024. 

Sepanjang  tahun ini, nilai transaksi QRIS mencapai Rp1,1 triliun atau mengalami pertumbuhan 156 persen secara tahunan (yoy) dengan volume transaksi 8 juta kali atau tumbuh 116 persen (yoy).

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved