Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Anak Kandung di Sulawesi Barat Bunuh Ayah dan Ibu

Korban sempat lari meminta pertolongan dengan cara berteriak dan didengar oleh warga dan suaminya berinisial L yang berada di rumah tetangganya.

Tribun-timur.com
Tempat kejadian perkara atau TKP pembunuhan orangtua kandung di Desa Buntu Tanete, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasat Reskrim Polres Mamasa AKP Eru Reski ungkap kronologi pembunuhan sadis oleh anak kepada kedua orangtuanya.

Eru Reski menyatakan kejadian itu terjadi sekira pukul 06.30 Wita.

Perempuan B atau ibu kandung pelaku sedang memasak di dapur.

Selanjutnya pelaku datang menusuk dari arah belakang dengan menggunakan sajam jenis badik.

Korban sempat lari meminta pertolongan dengan cara berteriak dan didengar oleh warga dan suaminya berinisial L yang berada di rumah tetangganya.

Ayah pelaku langsung di serang oleh pelaku dengan menusuk bagian dada menggunakan sebilah badik hingga mengakibatkan kedua orangtuanya meninggal dunia di tempat kejadian perkara.

Pelaku sempat mengangkat jenazah kedua orangtuanya ke dalam rumah dan ditutupi selimut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ditpolairud Polda Sulsel Tangkap 4 Pelaku Bom Ikan

Diketahui, viral di media sosial aksi keji seorang anak di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, nekat habisi nyawa kedua orangtuanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: 80 Personel Polres Palopo Siaga Arus Mudik Lebaran 2024

Pelaku inisial YJ (37) bunuh ayah dan ibunya B (65) dan L (68) menggunakan sebilah badik.

Mirisnya, pelaku menusuk bagian perut ibunya saat sedang memasak di dapur.

Ayahnya yang bermaksud datang menyelamatkan nyawa istrinya justru tak berdaya karena ditusuk badik di bagian dadanya oleh pelaku yang merupakan anak sendiri

Kejadian tersebut di Dusun Bakaru, Desa Buntu Tanete, Kecamatan Messawa, Rabu (3/4/2024).

Belakang diketahui, pelaku diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kejadian pukul 06.30 WITA, baru terungkap sekira pukul 08.30 WITA karena korban sempat lari ke hutan dan menutup jenazah orang tuanya pakai selimut.

Penjelasan Polisi

Sekira pukul 08.30 Wita pelaku mengambil anaknya di dalam rumah dan pergi ke arah hutan belakang rumahnya.

Tak berselang lama, sekira pukul 09.00 Wita personil Polsek Sumarorong berjumlah 10 orang dipimpin Kapolsek Sumarorong Iptu Reynhard, tiba di TKP.

Selanjutnya sekira pukul 11.30 wita pelaku sempat muncul di sekitaran TKP dan selanjutnya dilakukan negosiasi sebanyak dua kali oleh Kapolsek Sumarorong Iptu Reynhard agar menyerahkan sajam-nya namun pelaku tidak menghiraukan.

"Pada saat dilakukan negosiasi anak dari pelaku langsung melarikan diri dari ke arah keluarganya dan seketika pelaku mengamuk dan membabi buta serta menyerang masyarakat yang berada di sekitaran TKP," jelas Akp Eru Reski dalam keterangan tertulisnya.

Karena pelaku terus mengamuk hingga salah seorang warga bernama Tato warga setempat mengalami luka robek pada bagian punggung sebelah kanan.

Sementara korban yang lainnya ialah seorang dokter, bernama Dr Arme Amelia Eka Putri.

Setelah pelaku menyerang warga, selanjutnya Polisi memberikan tembakan peringatan namun pelaku tetap menyerang warga dan personil Polsek di sekitaran TKP.

Pelaku terus melakukan perlawanan hingga personil polisi melakukan penembakan pada bagian paha untuk melumpuhkan pelaku.

Usai ditembak, palaku masih mengayunkan parang dan melawan polisi.

Polisi kemudian memberikan tembakan peringatan kembali hingga pelaku terjatuh.

"Pelaku akhirnya meninggal dunia di TKP," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved