Berita Viral
Anak Bunuh Orangtua Terjadi di Mamasa dan Medan Hari Ini, 1 Pelaku Tewas Ditembak Polisi
Kejadian viral yang sama pada kasus anak bunuh orangtua kandungnya terjadi Mamasa Sulawesi Barat dan Kota Medan Sumatera Utara.
TRIBUN-TIMUR.COM - Peristiwa miris terjadi di 2 tempat hari ini, Rabu (3/4/2024), anak bunuh orangtuanya.
Kejadian yang sama pada kasus anak bunuh orangtua kandungnya terjadi Mamasa Sulawesi Barat dan Kota Medan Sumatera Utara.
Namun dari 2 pelaku yang berstatus anak kandung, 1 diantaranya tewas ditembak polisi usai lancarkan aksinya.
Berikut cerita lengkap anak bunuh orangtua yang terjadi di Medan dan Mamasa.
Kasus pertama yakni di Medan Sumatera Utara.
Sebuah kejadian tragis terjadi di Medan, Sumatra Utara, di mana seorang pria nekat membunuh ibu kandungnya sendiri.
Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah di akun Instagram @memomedsos pada Rabu (3/4/2024).
Dalam video yang beredar, pelaku yang saat itu diamankan oleh warga mengakui bahwa ia sudah tidak lagi merasa kasihan terhadap sang ibu.
“Kok nggak nangis kau,” tanya seseorang.
"Enggak bu, rasa kasihanku sudah habis bu,” ujar pelaku.
Baca juga: Pembunuhan Sadis Terjadi di Mamasa Sulbar! Anak Kandung Tega Bunuh Kedua Orangtuanya
Baca juga: Sandiwara Suami Pelaku Pembunuhan Tiap Hari Menangis Akhirnya Terbongkar! Istri Terkubur di Rumah
Peristiwa penangkapan yang viral itu diketahui terjadi di Jalan Tuba III, Kecamatan Medan Denai, Sumatra Utara, Rabu (3/4/2024).
Pelaku pembunuhan itu bernama Wen Pratama (33), sedangkan korban yang merupakan ibunya bernama Megawati (56).
Kepala Lingkungan 13, Tegal Sari Mandala II, Maesal Putra mengatakan, Wen Pratama telah membunuh ibunya pada Senin (1/4/2024) sore.
Saat itu, sang ibu yang baru saja pulang dari bekerja langsung dipukul Wen hingga tergeletak.
Saat itu juga Wen kangsung mengambil pisau dan melukai tangan Megawati.
Tidak hanya itu saja, ia juga melukai leher sang ibu.
Lebih lanjut, setelah Megawati meninggal dunia, Wen pun langsung menyeretnya ke belakang rumah.
Wen kemudian menggali tanah menggunakan cangkul dan mengubur Megawati.
Kasus ini terungkap saat Wen mendatangi rumah kerabatnya dan memberitahu aksi kejinya tersebut.
Setelah mendapatkan informasi itu, ia dan warga lainnya langsung mendatangi rumah korban.
"Dia datang ke rumah uwak nya di depan, ngasih tahu kalau dia sudah membunuh mamaknya, langsung diamankan pelaku," tambahnya.
"Sampai di lokasi, kami melihat pelaku sudah diamankan oleh warga, tangannya terikat," kata Maesal.
Wen tega membunuh ibunya karena merasa kesal.
Sebab, Megawati disebut kerap memarahinya.
"Sempat saya interogasi pelaku. Pengakuannya dia depresi, sudah nggak ada lagi rasa kasihan di dalam dirinya," kata Maesal, Rabu (3/4/2024), dikutip dari Tribun-Medan.com.
Diketahui, Wen selama ini tinggal di Kota Batam bersama istri dan anaknya yang masih berusia empat tahun.
Namun, lantaran telah bercerai dengan sang istri, Wen kemudian kembali ke rumah orang tuanya.
Sebelum merantau, ia rupanya dikenal sebagai pria yang kerap membuat onar.
Bahkan, Wen juga sempat direhabilitasi karena kecanduan narkoba.
"Dulu waktu mudanya dia ini pemakai narkoba, sering buat ulah memang," ungkapnya.
Terpisah Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Aritonang membenarkan kejadian tersebut.
Katanya, saat ini pelaku sudah ditahan di Polsek Medan Area.
"Pelaku sudah ditahan, besok di rilis pak Kapolrestabes," kata Hendrik kepada Tribun-medan.com, Rabu (3/4/2024).
Di Mamasa Anak Kandung Bunuh Kedua Orangtuanya
Viral di media sosial aksi keji seorang anak di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, nekat habisi nyawa kedua orangtuanya.
Pelaku inisial YJ (37) bunuh ayah dan ibunya B (65) dan L (68) menggunakan sebilah badik.
Mirisnya, pelaku menusuk bagian perut ibunya saat sedang memasak di dapur.
Ayahnya yang bermaksud datang menyelamatkan nyawa istrinya justru tak berdaya karena ditusuk badik di bagian dadanya oleh pelaku yang merupakan anak sendiri
Kejadian tersebut di Dusun Bakaru, Desa Buntu Tanete, Kecamatan Messawa, Rabu (3/4/2024).
Belakang diketahui, pelaku diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Kejadian pukul 06.30 WITA, baru terungkap sekira pukul 08.30 WITA karena korban sempat lari ke hutan dan menutup jenazah orang tuanya pakai selimut.
Penjelasan Polisi
Sekira pukul 08.30 Wita pelaku mengambil anaknya di dalam rumah dan pergi ke arah hutan belakang rumahnya.
Tak berselang lama, sekira pukul 09.00 Wita personil Polsek Sumarorong berjumlah 10 orang dipimpin Kapolsek Sumarorong Iptu Reynhard, tiba di TKP.
Selanjutnya sekira pukul 11.30 wita pelaku sempat muncul di sekitaran TKP dan selanjutnya dilakukan negosiasi sebanyak dua kali oleh Kapolsek Sumarorong Iptu Reynhard agar menyerahkan sajam-nya namun pelaku tidak menghiraukan.
"Pada saat dilakukan negosiasi anak dari pelaku langsung melarikan diri dari ke arah keluarganya dan seketika pelaku mengamuk dan membabi buta serta menyerang masyarakat yang berada di sekitaran TKP," jelas Akp Eru Reski dalam keterangan tertulisnya.
Karena pelaku terus mengamuk hingga salah seorang warga bernama Tato warga setempat mengalami luka robek pada bagian punggung sebelah kanan.
Sementara korban yang lainnya ialah seorang dokter, bernama Dr Arme Amelia Eka Putri.
Setelah pelaku menyerang warga, selanjutnya Polisi memberikan tembakan peringatan namun pelaku tetap menyerang warga dan personil Polsek di sekitaran TKP.
Pelaku terus melakukan perlawanan hingga personil polisi melakukan penembakan pada bagian paha untuk melumpuhkan pelaku.
Usai ditembak, palaku masih mengayunkan parang dan melawan polisi.
Polisi kemudian memberikan tembakan peringatan kembali hingga pelaku terjatuh.
"Pelaku akhirnya meninggal dunia di TKP," pungkasnya.(*)
Viral 2 Pemuda di Makassar Dibusur, Polisi Tangkap 18 Anggota Geng Motor |
![]() |
---|
Viral Bocah 12 Tahun di Makassar Curi Motor di Siang Bolong, Polisi: Pelaku-Korban Berdamai |
![]() |
---|
Polisi Terima Dua Laporan Dugaan Penganiayaan Pembina Pesantren di Palopo |
![]() |
---|
Viral Pengendara Motor di Maros Jadi korban Benang Layangan di Jalbar, Leher Terluka |
![]() |
---|
Viral Dua Pria Adu Jotos di Jalan Poros Malino Gowa, Berakhir Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.