Chaidir Syam Tetap Gandeng Suhartina Bohari di Pilkada 2024:Saya Bersama Bu Wakil Akan Tetap Bersatu

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Bupati Maros, Chaidir Syam menegaskan akan tetap sepaket dengan Wakilnya saat ini, Suhartina Bohari di Pilkada mendatang.

"Insha Allah saya bersama bu wakil akan tetap bersatu dan tetap akan melanjutkan pembangunan ke depannya," katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (2/4/2024).

Terkait dengan nama Irfan AB yang belakangan diisukan maju dengannya, Chaidir menyebut sebagai masukan internal PAN saja.

"Ini mungkin opsi-opsi disampaikan di Internal PAN. Kami mengucapkan terimakasih masukan-masukannya," ujarnya.

Ketua DPD PAN Maros juga menyebutkan dirinya telah memohon dukungan partai agar bisa tetap maju bersama Suhartina Bohari.

Apalagi, jika masyarakat masih menginginkan hal tersebut.

Baca juga: Chaidir Syam Tak Gandeng Suhartina Bohari di Pilkada Maros 2024, Diganti Irfan AB?

"Saya bersama bu wakil bupati saat ini sudah menjalankan pemerintahan di kabupaten Maros secara baik dan kepemimpinan yang sangat kompak. Sehingga kami juga memohon dukungan baik ke partai dan masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan bersama kedepannya," tutupnya.

Sebelumnya, DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) rencanakan ubah pasangan Chaidir Syam dalam kontestasi pemilihan calon Bupati Maros 2024.

Saat ini pendamping dari Chidir Syam adalah Suhartina Bohari dari partai Golkar.

Keduanya berpasangan saat kontestasi Pilkada 20221 kemarin dan berhasil memenangkan persaingan.

Namun, kali ini PAN mendapatkan 12 kursi di parlemen Maros.

Tentu jumlah kursi itu sudah lebih dari cukup untuk membuat PAN mengusung kader sendiri.

Baca juga: 6 Tokoh Masuk Survei Sebagai Penantang Chaidir Syam di Pilkada Maros

Apalagi, hanya dibutuhkan delapan kursi untuk mengusung calon kandidat pemimpin daerah di Kabupaten Maros.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PAN Sulsel Irfan AB mengatakan, pada wilaya Maros PAN berhasil mendapatkan 12 kursi.

Hasil itu sangat memungkinkan untuk PAN memiliki cukup dukungan untuk mengusung kader internal tanpa harus berkoalisi.