Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Moderasi Beragama

Prof Suyitno: Pemda dan Semua Lembaga Dapat Mandat Penguatan Moderasi Beragama

Acara diikuti 500 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk Pejabat, Tenaga Kepegawaian, Pengawas Sekolah, Baldikmen di setiap Kota Kabupaten

|
Editor: Sudirman
Ist
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Suyitno, saat sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru SMA dan SMK di D.I. Yogyakarta pada Selasa, (26/3/2024) di Yogyakarta. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Program moderasi beragama tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama (Kemenag).

Namun moderasi beragama harus menjadi menjadi program yang diimplementasikan oleh semua kementerian dan lembaga pemerintah.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Suyitno, saat sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru SMA dan SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (26/3/2024).

Sosialisasi dilakukan secara hibrid dan diikuti 500-an peserta.  Sebanyak 250 peserta ikut secarang langsung. Mereka berasal dari Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul. Sementara 250 peserta lainnya mengikuti acara secara daring dari Kulonprogo dan Gunungkidul.

"Sekarang dengan diterbitkannya Perpres Nomor 58 Tahun 2023, penguatan moderasi beragama menjadi mandat bagi semua kementerian dan lembaga negara, baik di tingkat pusat maupun daerah, bukan hanya Kementerian Agama," tambah Suyitno.

Semua kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi dapat melakukan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan capaian, dan publikasi terkait penguatan moderasi beragama.

“Yang berwenang menegur bukanlah Kementerian Agama, melainkan presiden karena ini adalah amanah presiden,” tegas Prof Suyitno.

Sehingga pentingnya pendataan alumni orientasi penguatan moderasi beragama untuk kemudian melakukan sosialisasi di masing-masing Kementerian.

"Nilai-nilai moderasi dapat dikolaborasikan dengan kearifan lokal," kata Prof Suyitno.

Kepala Balai Litbang Agama Semarang, Moch Muhaemin, menyatakan bahwa kegiatan ini berhasil diselenggarakan berkat kerjasama antara Balai Litbang Agama Semarang dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DI Yogyakarta.

“Moderasi beragama perlu diperkenalkan kepada seluruh lini masyarakat melalui unit-unit terkecil yang ada di sekitar Masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan penguatan moderasi Beragama kepada guru-guru SMA dan SMK di D.I. Yogyakarta.

Acara diikuti 500 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk Pejabat, Tenaga Kepegawaian, Pengawas Sekolah, Baldikmen di setiap Kota Kabupaten, serta Guru SMA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DI Yogyakarta.

“Sebanyak 250 peserta menghadiri acara secara langsung dari Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul, sementara 250 peserta lainnya mengikuti acara secara daring dari Kulonprogo dan Gunungkidul,” jelas Muh Muhaemin.

Kegiatan menghadirkan narasumber Pimpinan Sekolah Yayasan Sultan Iskandar Muda Medan Edy Jitro Sihombing MPd dan Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Phil Sahiron MA serta Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Prof Dr M Arskal Salim GP MAg .

“Sebanyak 250 peserta menghadiri acara secara langsung dari Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul, sementara 250 peserta lainnya mengikuti acara secara daring dari Kulonprogo dan Gunungkidul,” kata Muh Muhaemin.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved