Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji Sulaiman

Jejak Haji Sulaiman Pengusaha Malang Viral Bagi-bagi Uang usai Tarawih, Pekerjakan 1.500 Warga

Haji Sulaiman pengusaha kaya asal Malang jadi sorotan usai viral bagi-bagi uang pecahan Rp 50 ribu kepada jamaah usai sholat tarawih di Malang.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Potret Haji Sulaiman (istimewa) dan capture video viral bagi-bagi uang di masjid milik Haji Sulaiman di Malang (TikTok @arema4). 

Sementara pada artikel lain, tampak La Nyalla Mahmud Mattalitti menyambangi pabrik V Sayap Mas Nusantara di Kabupaten Malang beberapa tahun lalu.

Dalam keterangan tertulis, LaNyalla mengapresiasi pabrik rokok CV Sayap Mas Nusantara di Kabupaten Malang, karena mampu menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat pada masa pandemi COVID-19.

“Ini sudah bagus, karyawan masih bisa bekerja dengan prokes ketat. Mengharuskan karyawan menggunakan masker, penerapan ‘social distancing’ dan menyediakan tempat cuci tangan. Apalagi menurut informasi, seluruh karyawan di sini sudah divaksin,” ujar LaNyalla saat itu.

Pekerjakaan 1.500 Warga

Dalam kesempatan itu, Haji Sulaiman, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Ketua DPD RI di pabrik rokok miliknya.

Ia menegaskan bahwa perhatian pemerintah sangat dibutuhkan oleh industri di masa pandemi seperti ini.

Dengan jumlah pekerja yang mencapai 1.500 orang, CV Sayap Mas Nusantara telah menjadi tumpuan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghidupan.

Menurut Haji Sulaiman, sebagian pekerja pabrik rokok tersebut adalah masyarakat sekitar yang didominasi perempuan.

“Pabrik rokok yang berdiri sejak tahun 2016 memiliki 1.500 karyawan, 70 persen adalah karyawan perempuan untuk tenaga giling dan linting. Dalam sehari, pabrik kami mampu memproduksi 385.000 batang SKT,” ujarnya.

Selama pandemi, ia berupaya agar proses produksi tetap berjalan dengan menjalankan protokol kesehatan ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kerumunan, dan mengurangi mobilitas saat bekerja.

“Kami tetap produksi pada masa pandemi, hanya saja saat PPKM distribusi pengiriman kami menurun, tersendat hingga turun sebesar 10 persen akibat banyaknya penyekatan,” katanya.

Ia menambahkan padahal pengiriman rokok produksi pabrik tersebut tidak hanya di wilayah Jawa Timur tetapi meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan NTB.

“Kami tidak bisa kirim lewat darat kalau lewat kargo bisa tetapi tetap ada pengurangan,” tambahny

CV Sayap Mas Nusantara

Dilansir Tribun-Timur.com dari laman resminya, pabrik Sayap Mas Utama didirikan dan mulai memproduksi soap paste serta wadah plastik pada tahun 1980.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved