Pemilu 2024
PPP Melawan! Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen Bikin Achmad Baidowi Murka, Klaim Punya Data Akurat
PPP tak lolos ambang batas parlemen/parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak menerima kekalahannya di Pemilu 2024.
PPP tak menyerah setelah dinyatakan tidak lolos ke DPR RI Senayan.
PPP tak lolos ambang batas parlemen/parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
Partai berlambang Kakbah itu sudah menentukan sikap.
PPP berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Gugatan ditempuh sebagai jalur hukum terkait hasil pemilihan legislatif (pileg) 2024.
PPP menyampaikan telah membentuk tim hukum terbaik untuk mengajukan gugatan ke MK.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan, tim hukum dipimpin pengacara senior Soleh Amin.
"PPP sudah mempersiapkan tim hukum yang dipimpin pengacara senior Soleh Amin untuk mengajukan gugatan. Data-data kami kumpulkan dari DPC dan saat ini sedang verifikasi," kata Baidowi kepada Tribunnews.com, Rabu (20/3/2024).
Untuk diketahui, PPP hanya meraup 3,87 persen suara yang artinya tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Baidowi mengatakan, berdasarkan data internal menunjukkan bahwa PPP sudah melewati angka 4 persen, atau selisih sekitar 200.000 suara.
Sementara, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari suara sah nasional sebesar 151.796.630 suara.
"Kepada seluruh caleg PPP dan kader PPP untuk tetap semangat ikut mengawal perjuangan di MK," ucapnya.
"Dan kami menyampaikan terimakasih atas perjuangan dan kontribusi dalam menjaga partai warisan ulama ini," tandasnya.
Hasil Pemilu 2024: PPP Gagal Masuk DPR, Cuma Raih 3,87 Persen Suara Sah
Partai Persatuan Pembangunan gagal lolos ke DPR untuk pertama kalinya karena belum mampu melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan KPU RI terhadap perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri pada Rabu (20/3/2024) malam.
Dari hasil itu, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.630 suara, PPP hanya meraup 3,87 persen suara.
Mengacu pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang gagal meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional tidak dapat mengonversi suaranya menjadi kursi di Senayan.
Namun begitu, di atas kertas, boleh jadi masih ada peluang untuk partai politik yang sempat terbelah dualisme kepengurusan itu untuk membalikkan keadaan.
Selain itu, pihak-pihak yang berkeberatan dengan hasil Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh KPU RI dapat mengajukan gugatan atau sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
Jika mereka membawa bukti-bukti yang dianggap cukup ke MK, perolehan suara bisa berubah.
Taufan Pawe dan Rudianto Lallo Gantikan Posisi 2 Caleg PPP di Sulsel
Daftar terbaru 24 caleg Sulsel melenggang ke DPR RI Senayan setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal lolos ke Senayan.
Dengan demikian Rudianto Lallo dan Taufan Pawe berpeluang menggantikan posisi Amir Uskara dan Muh Aras.
Rudianto Lallo sebelumnya menempati posisi kesembilan dari 8 kursi diperebutkan.
Ia bertarung di Dapil Sulsel I. Rudianto berpeluang menggantikan posisi Amir Uskara.
Sedangkan Taufan Pawe menempati posisi kesembilan dari 9 kursi Dapil Sulsel II.
Taufan Pawe berpeluang menggantikan posisi Muh Aras.
Adapun hasil ini menempatkan Nasdem menyamai perolehan 5 kursi Gerindra.
Biodata dan profil Achmad Baidowi, caleg DPR RI peraih suara terbanyak ke-2 dari Partai PPP yang gagal lolos ke Senayan
Di Pileg 2024 ini, suara Achmad Baidowi mencapai 359.189 suara dan raihan itu menempatkannya di posisi kedua Caleg DPR RI pemilik suara terbanyak.
Namun walau demikian, Achmad Baidowi tak bisa melenggang ke Senayan PPP secara nasional belum berhasil melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pemilu Legislatif DPR RI 2024.
Suara Achmad Baidowi hanya kalah dari Said Abdullah caleg PDI Perjuangan dengan perolehan 529.792 suara.
Ia bertarung di daerah pemilihan Jawa Timur XI meliputi Pulau Madura (Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep).
Ini kali kedua Achmad Baidowi berada di dalam daftar caleg dengan perolehan suara terbanyak se Nasional.
Pada Pileg 2019 lalu ia juga masuk dalam daftar perolehan suara terbanyak se Nasional.
Dalam masa jabatan 2019-2024 ini ia menjabat sebagai Wakil Badan Legislasi, Anggota Komisi VI DPR dan sekaligus Sekretaris Fraksi PPP.
Profil Achmad Baidowi
Achmad Baidowi lahir pada 13 April 1980 di Banyuwangi dan diketahui merupakan anggota Komisi VI DPR dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP pada Pemilu tahun 2019 lalu dan mendapatkan 10 suara terbanyak.
Berikut latar belakang Pendidikan Achmad Baidowi:
SDN Tegalharjo II (1992)
SMPN 1 Kalibaru (1995)
MA Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan (1998)
S1 Sosiologi Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2006)
S2 Ilmu Politik, Universitas Nasional (2013)
S3 Politik dan Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2021)
Tak hanya itu, Achmad Baidowi juga merupakan sosok yang cukup aktif dalam berbagai organisasi diantaranya:
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) saat masih duduk di bangku SMP tahun 1995.
Organisasi Nadwah Iqro (ONI) Pamekasan tahun 1997-1998.
Anggota Bidang Kekaryaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga (2001)
Kordiska (2000)
Kopma UIN Sunan Kalijaga (2000-2006)
Pemimpin Redaksi LPKM Introspektif (2001-2006)
Editor Penerbit SUKA-Press (2004-2006)
Koordinator Liputan Sunan Kalijaga News (2004-2006)
Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) (2003-2007)
Lingkar Studi Sosiologi Agama (LISSA) (tahun 2004-2005)
Ketua Litbang Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) (2010-2020)
Wakil Ketua Umum Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) 2021-2026
Ketua Departemen Pembinaan Keluarga Pengurus Pusat ICMI (2015-2020).
Dewan Pakar Pengurus Pusat ICMI (2022-2027)
Achmad Baidowi memulai karirnya sebagai seorang wartawan pada tahun 2006 hingga 2013 hingga akhirnya terjun ke Partai Politik, berikut latar belakang karir Achmad Baidowi:
Wartawan Koran Sindo (Seputar Indonesia) pada 2006-2013 dengan jabatan terakhir Redaktur.
Semasa menjadi wartawan pernah bertugas di wilayah Madura, gedung DPR, partai politik, kementerian, dan Balai Kota DKI Jakarta.
Achmad Baidowi juga telah dua kali pengalaman liputan luar negeri yakni Malaysia (2010) dan Korea Selatan (2011)
Staf Khusus PT MRT Jakarta (2011)
Tenaga Ahli Ketua Komisi IV DPR (2013-2014)
Tenaga Ahli Anggota Komisi III DPR (2014-2016)
Pada Pemilu 2004 menjadi pemantau pemilu dari Forum Rektor di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Departemen Hubungan Media DPP PPP (2011-2016)
Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (2016-2021)
Ketua DPP PPP 2021-2026
Anggota Komisi II DPR RI / Fraksi PPP (2014-2019)
Anggota Komisi VI DPR RI / Fraksi PPP (2019-2024)
Wakil Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia| DPR RI / Fraksi PPP (2019-2024).
Pada Pemilu 2024 ini diketahui jika Achmad Baidowi kembali terpilih pasca mencalonkan dirinya menjadi Calon Legislatif DPR RI. (*)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.