Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras Kamboja Jelang Panen Raya

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan beras yang didatangkan dari Kamboja sebanyak 22.500 ton. 

Editor: Muh Hasim Arfah
SURYA/PURWANTO
Tersangka EH (37) didampingi Satreskrim Polres Malang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) saat ungkap kasus pengemasan ulang beras Bulog menjadi beras premium di Polres Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (18/3/2024). Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang berhasil mengungkap pengemasan ulang beras Bulog menjadi beras premium di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jumat (15/3/2024) dan berhasil mengamankan satu tersangka EH (37). Sejumlah barang bukti diamankan Satreskrim Polres Malang di antaranya beras Bulog kemasan 50 kilogram sebanyak 1,2 ton serta ratusan beras beras yang sudah dikemas beras premium. 

*Penuhi Kebutuhan Lebaran

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA -  Pemerintah akan mengimpor beras dari Kamboja.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan beras yang didatangkan dari Kamboja sebanyak 22.500 ton. 

Padahal, petani akan panen raya di bulan April-Mei 2024.

Menurutnya, impor tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Lebaran, selain mengandalkan produksi dalam negeri.

"Kami mengutamakan produksi dalam negeri, hanya untuk Bulog ketersediaan hari ini, memang pengadaan dari luar negeri. Dari Kamboja 22.500 (ton)," katanya usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (18/3).

Seiring dengan pemenuhan ketersediaan beras dari impor, pemerintah saat ini juga menanti masa panen pada pada Maret-April 2024. 

Menurut Arief, menjelang panen saat ini harga gabah saat ini juga sudah terkoreksi sebesar Rp 6.700 per kilogram. 

Sehingga jika harga gabah sudah terkoreksi otomatis harga beras ikut menurun. 

"Dengan catatan, produksi beras harus sesuai perencanaan," tutur Arief. 

Saat ditanya kepastian berapa persen harga beras bisa turun, Arief belum bisa memastikan. Ia hanya memastikan stok beras untuk Idul Fitri tetap aman. 

"Ya semua persiapan Lebaran kan sudah disiapkan, jadi kita tadi update beberapa hal untuk persiapan Lebaran ini. Termasuk beras, daging, beberapa komoditas strategis," tambah Arief.

"Masyarakat kita yang 22 juta KPM yang terbawah itu sudah diberikan beras bantuan pangan 10 kilogram gratis, tahun lalu (diberikan selama) tujuh bulan, sekarang enam bulan. Jadi masyarakat desil 1-2 itu sebanyak 98 persen sudah ter-cover," tuturnya.

Melalui intervensi dengan memberikan beras sebanyak 10 kilogram kepada 22 juta KPM, imbuhnya, pemerintah secara tidak langsung telah memenuhi kebutuhan 8 persen dari total penduduk Indonesia. 

"Satu rumah tangga bisa 3-4 orang. Jadi maksud saya itu sudah (diantisipasi). Kemudian, Gerakan Pangan Murah, Pak (Menteri Dalam Negeri) Tito (Karnavian) dan semua pemerintah daerah melakukan ya," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved