Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Golkar Lapor ke Bawaslu

Bawaslu Terima Laporan Golkar Atas Dugaan Penggelembungan Suara PKB di Dapil Sulsel II

Maka secara otomatis perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di dapil SULSEL II bertambah menjadi 104.786 yang seharusnya hanya sebesar 99.322

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
Istimewa
Kolase caleg Golkar Taufan Pawe dan caleg PKB Andi Muawiyah Ramly. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulsel telah menerima laporan dugaan pelanggaran terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Laporan ini diajukan oleh DPD I Golkar Sulsel.

Laporan tersebut menyoroti dugaan penggelembungan suara terkait calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II dalam Pemilu 2024. 

Koordinator Tim Advokasi Hukum Pileg DPD I Golkar Sulsel, Imran Eka Saputra bersama dengan Indra Jaya, bertindak sebagai pelapor dalam kasus ini.

Anggota Bawaslu Sulsel, Alamsyah, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. 

Bawaslu Sulsel akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kebenaran atas dugaan pelanggaran tersebut. 

Selanjutnya, Rabu (20/3/2024) besok akan memanggil pelapor terkait kasus ini.

"Kami sudah menerima laporan terkait dugaan penggelembungan suara. Besok pukul 09.00 Wita pihak pelapor dipanggil untuk dimintai keterangan," kata Alamsyah saat dihubungi, Selasa (19/3/2024).

Imran Eka dalam laporannya membeberakan bahwa berdasarkan hasil rekapitulasi C1 plano, ditemukan adanya perubahan signifikan dalam perolehan suara di tingkat kecamatan hingga ke tingkat kabupaten di Dapil Sulsel II.

Perubahan ini menimbulkan dugaan penggelembungan suara, khususnya terkait dengan perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dugaan kasus tersebut terjadi di Kabupaten Bulukumba dan Bone.

Menurut data rekapitulasi, perolehan suara PKB di dapil Sulsel II tiba-tiba mengalami peningkatan menjadi 104.786 suara.

Padahal seharusnya hanya sebesar 99.322 suara. 

Perubahan ini secara otomatis menaikkan jumlah suara yang diperoleh oleh PKB dalam Pemilu 2024.

Berikut Detail Aduan Imran Eka:

Kami melaporkan Rekapitulasi hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU Sulawesi Selatan. 

Adapun detail aduan kami sebagai berikut :

Berdasarkan data temuan C 1 Hasil Rekap kabupaten Bulukumba dan kabupaten Bone telah terjadi penggelembungan suara. 

Khusus untuk Kabupaten Bone terjadi selisih sekitar 3413 suara dan Kabupaten Bulukumba terjadi selisih sebesar 2051 suara.

Berdasarkan hasil rekap C1 plano terjadi perubahan/penggelembungan suara di tingkat Kecamatan hingga ke tingkat Kabupaten. 

Maka secara otomatis perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di dapil SULSEL II bertambah menjadi 104.786 yang seharusnya hanya sebesar 99.322. 

Dan akibat dari penggelembungan suara oleh PKB, Partai GOLKAR dirugikan karena kursi ke-9 DPR RI untuk dapil SULSEL II.

Kursi kesembilan seharusnya menjadi hak Partai Golkar nomor urut 4 atas nama Dr. H. M. Taufan Pawe S.H., M.H. terancam hilang dan di isi oleh Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Hormat kami,
Pelapor : 

1. Dr. Imran Eka Saputra, SH, MH

2. Indra Jaya

Bantah Isu Penggelembungan Suara PKB di Dapil Sulsel II, Haekal: Silahkan Dibuktikan

Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel, Muh Haekal, dengan tegas membantah adanya praktik penggelembungan suara yang diduga dilakukan oleh pihaknya. 

Hal ini muncul setelah Wakil Ketua Golkar Sulsel, Rahman Pina, mengungkapkan dugaan adanya kecurangan yang menyebabkan Golkar kehilangan satu kursi di dapil Sulsel II.

Di samping itu, terbaru Imran Eka Saputra bersama dengan Indra Jaya resmi melapor ke Bawaslu Sulsel.

Haekal menegaskan bahwa PKB tidak terlibat dalam praktik penggelembungan suara yang dituduhkan oleh pihak Golkar.

Menurutnya, mekanisme rekapitulasi suara telah berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan.

"Prinsipnya, mekanisme rekap sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Haekal.

"Setiap tahapan rekapitulasi tidak menunjukkan kejadian khusus yang berhubungan dengan suara PKB," tambahnya.

Haekal juga mengungkap bahwa tidak ada bukti konkret yang disampaikan terkait tuduhan kecurangan suara yang dialamatkan kepada PKB.

"Jadi, silahkan dibuktikan secara mekanisme jika memang dianggap ada masalah. Lebih baik melakukan pembuktian secara resmi daripada membuat opini yang tidak berdasar dan menyesatkan," tandasnya.

Rahman Pina Duga Suara PKB Digelembungkan di Dapil Sulsel II 

Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Sulsel menimbulkan dugaan kecurangan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel, Rahman Pina.

Dugaan tersebut menyoroti Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II.

Adanya dugaan praktik kecurangan yang menyebabkan Golkar harus kehilangan satu kursi yang selama ini didominasinya di dapil tersebut. 

Adanya dugaan praktik kecurangan yang menyebabkan Golkar harus kehilangan satu kursi yang selama ini didominasinya di dapil tersebut. 

Menurutnya, penggelembungan suara diduga dilakukan oknum terhadap suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi, PKB tercatat berhasil mengumpulkan 104.780 suara.

Sementara Partai Golkar 309.692 suara.

Partai besutan Airlangga Hartarto ini berupaya mengejar kursi kesembilan atau terakhir.

Namun, hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, PKB unggul 104.780 suara.

Sementara Golkar yang mengejar kursi terakhir, hanya mampu mengamankan 103.230 dari hasil pembagian tiga.

"Ada dugaan penggelembungan suara PKB. Data c1 hasil berbeda dengan hasil rekap kabupaten," kata Rahman Pina kepada Tribun-Timur, Minggu (17/3/2024).

Tuduhan kecurangan ini mencuat setelah hasil Pemilu menunjukkan perubahan dalam perolehan kursi di Dapil Sulsel II.

Menurut Rahman Pina, Penggelembungan suara PKB terjadi di Kabupaten Bulukumba dan Bone.

"Penggelembungan suara tersebut diduga mencapai sekitar ribuan suara," ungkapnya.

Olehnya, Rahman Pina secara terbuka menyuarakan ketidakpuasannya atas hasil tersebut.

Dengan menyoroti perolehan suara yang mendukung PKB.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved