Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

All England 2024

Profil Jojo, Fajar dan Rian Pebulutangkis Tunggal - Ganda Bawa Indonesia Juara Umum All England 2024

Ketiganya masuk di babak final dan khirnya keluar sebagai juara umum melalui sektor tunggal putra dan ganda putra.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (kiri) dan Jonatan Christie andalan tunggal putra ketika tampil di BWF World Tour Finals 2023. Badminton Indonesia menjadi juara umum di All England 2024 setelah dua wakilnya menjadi juara lewat Jonatan Christie dan Fajar/Rian. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto atlet bulutangkis membawa Indonesia juara juara umum di All England 2024.

Jonatan, Fajar dan Rian adalah tiga pebulutangkis perwakilan Indonesia.

Ketiganya masuk di babak final dan khirnya keluar sebagai juara umum melalui sektor tunggal putra dan ganda putra.

Satu gelar sebelumnya sudah dipastikan milik dari Indonesia lantaran terciptanya duel Jonatan Christie vs Anthony Sinisuka Ginting yang bertajuk all Indonesia final.

Pada akhirnya, Jojo, -sapaan karib Jonatan Christie, mengalahkan Ginting dua set langsung dengan skor 15-21 dan 14-21, dalam tempo 55 menit.

Keberhasilan tunggal putra Indonesia menciptakan all Indonesia final di All England ini telah mengulangi kesuksesan besar 30 tahun silam.

Tahun 1994 juga menjadi tahun terakhir tunggal putra meraih juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia itu.

Kala itu juara All England 1994 dipersembahkan oleh Hariyanto Arbi setelah mengalahkan Ardy Wiranata.

Juara All England 2024 lainnya dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Bertanding di Utilita Arena, Birmingham, Fajar/Rian mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-16, 21-16.

Hasil itu membuat Fajar/Rian mengulangi kesuksesan mereka tahun lalu.

Fajar/Rian meraih predikat back to back juara All England lantaran di edisi sebelumnya mereka juga menjadi kampiun setelah mengalahkan pasangan senegara The Daddies Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Di sepanjang laga, pasangan yang karib disapa Fajri ini ini tampil begitu beringas dengan serangan-serangan yang membuat Chia/Soh kewalahan.

Keduanya hanya butuh waktu 44 menit untuk melibas Chia/Soh dalam dua set langsung.

Persembahan dua juara ini membuat Indonesia menyabet status juara umum di ajang turnamen bulutangkis level super 1000 BWF ini.

Sebenarnya, Jepang juga memiliki tiga wakil di final, namun dari tiga itu semuanya gagal dan hanya menjadi runner up saja.

Jepang mengirimkan wakil di sektor ganda putri lewat Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Namun sayang keduanya kalah dari wakil Korea Selatan Baek Ha Na/Lee So Hee.

Matsuyama/Shida kalah lewat permaian yang ketat selama satu setengah jam dengan dengan skor poin 19-21, 21-11, 17-21.

Jepang juga memiliki wakil untuk tunggal putri lewat Akane Yamaguchi, namun sayang harapan meraih juara buyar setelah mantan pemain ranking dua dunia itu cedera.

Akane retired di awal set kedua saat poin 1-11, sehingga membuat lawannya, Carolina Marin keluar sebagai juara.

Sebelumnya di set pertama Akane bermain sengit dengan Marin hingga membuat poin beberapa kali deuce sebelum akhirnya tuntas 24-26.

Wakil Jepang lainnya yang juga tampil di final adalah dari ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higasino.

Lagi-lagi apes, pasangan Jepang itu harus kalah dari wakil China yang menempati ranking sat dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Si Wi/Ta Qiong melibas Yuta dan Arisa lewat dua set langsung dengan skor 21-16, 21-11.

Hasil Final All England 2024, Minggu 17 Maret 2024

- Match 1 [WD]: Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) vs Baek Ha Na/Lee So Hee (Korea Selatan), 19-21, 21-11, 17-21

- Match 2 [WS]: Akane Yamaguchi (Jepang) vs Carolina Marin (Spanyol), 24-26, 1-11 *retired

- Match 3 [MS]: Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) vs Jonatan Christie (Indonesia), 15-21, 14-21

- Match 4 [XD]: Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) vs Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), 21-16, 21-11

- Match 5 [MD]: Aaron Chia/Soh Woo Yik (Malaysia) vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia), 21-16, 21-16.

Profil

Sebelum bulutangkis, Jojo sempat mencoba berbagai olahraga lain seperti basket dan sepak bola.

Namun Jojo memutuskan untuk fokus pada bulutangkis atas dorongan dan harapan ayahnya.

Di bawah bimbingan sang ayah, Jonatan mengukir prestasi demi prestasi dalam dunia bulutangkis sejak usia dini.

 Pada usia 11 tahun, Jonatan sudah berhasil memenangkan tujuh trofi kemenangan dari berbagai kejuaraan tingkat DKI, nasional, dan internasional.

Prestasi puncaknya saat dia meraih medali emas pada ajang Olimpiade Pelajar Sekolah Dasar se-Asia Tenggara di Jakarta pada 2008.

Penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menghiasi perjalanan kariernya.

Jonatan Christie bukanlah hanya nama besar dalam bulu tangkis Indonesia.

Tapi juga telah menorehkan prestasi gemilang di berbagai ajang baik tingkat nasional maupun internasional.

Berikut adalah beberapa dari prestasi yang telah dia ukir dalam perjalanannya sebagai pebulu tangkis:

Juara I Kejuaraan Daerah (kejurda) di DKI Jakarta pada 2008

Medali Emas Olimpiade Pelajar Sekolah Dasar se-Asia Tenggara di Jakarta pada 2008

Medali Perunggu Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior di Gimhae, Korea Selatan pada 2012

Juara Indonesia International Challenge di Tanggamus, Indonesia pada 2013

Medali Emas Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior di Bangkok, Thailand pada 2013

Medali Perunggu Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior di Taipei, Taiwan pada 2014

Juara SEA Games pada 2015.

Profil Fajar

Perjuangan Fajar Alfian untuk meraih kesuksesan.

Namanya mulai diperhitungkan di elit bulutangkis dunia.

Fajar Alfian, salah satu pebulutangkis berbakat asal Bandung yang telah menyumbangkan perak bagi kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018 di nomor ganda putra bersama Muhammad Rian Ardianto

Fajar lahir di Bandung, pada 7 Maret 1996.

Perjuangannya menjadi seorang atlet profesional saat ini tidaklah mudah.

Banyak hal yang harus dia korbankan demi mencapai mimpinya.

Beberapa di antaranya, Fajar harus jauh dari orangtua hingga sekolahnya terbengkalai.

Sebelum masuk pelatnas Cipayung, tidak jarang Fajar hanya bersekolah sebanyak 3 hari seminggu.

Sedangkan hari-hari sisanya, Fajar pakai untuk latihan bulutangkis.

Pengorbanan Fajar telah berbuah manis.

Pada kompetisi Asian Junior Championships 2013, ia duduk di posisi ketiga di nomor ganda campuran.

Masih di tahun yang sama, Fajar juga berhasil menyabet perak pada perhelatan World Junior Championships 2013.

Lewat aksinya di SEA Games 2017, Fajar kembali membawa pulang Emas di nomor beregu dan perunggu di nomor ganda putra bersama Muhammad Rian Ardianto.

Sedangkan di awal tahun 2018, Fajar-Rian didapuk sebagai pemenang Malaysia Masters 2018.

Lalu, Fajar-Rian berhasil memperbaiki kedudukan di Asian Games 2018 dengan menduduki posisi runner up.

Mereka dikalahkan oleh sesama Tim Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon yang tak lain adalah senior mereka sendiri dengan skor 13-21, 21-18, 24-22.   (AC/DN)
 
Prestasi

Medali Perunggu Ganda Campuran Asian Junior Championships 2013

Medali Perak Ganda Campuran World Junior Championships 2013

Medali Perak Ganda Putra New Zealand Open 2015

Medali Emas Ganda Putra Australia Open 2015

Medali Emas Ganda Putra USM International 2015

Medali Emas Indonesia International 2016

Medali Emas Ganda Putra Chinese Taipei Masters 2016

Medali Emas Beregu Putra SEA Games 2017

Medali Perunggu Ganda Putra SEA Games 2017

Medali Emas Malaysia Masters 2018

Medali Perunggu Thomas Cup 2018

Medali Perak Ganda Putra dan Beregu, Asian Games 2018.

Profil Rian

Bergabung dengan klub menjadi awal karier profesional Rian Ardianto di bulutangkis.

Ia menunjukkan prestasinya di nomor ganda.

Pria kelahiran 13 Februari 1996 ini mengawali kariernya dengan bergabung bersama Jaya Raya Jakarta dan berkompetisi di ajang nasional.

Selanjutnya, dia pun mengikuti perhelatan Asian Junior Championships 2014 dan menduduki posisi ketiga di nomor ganda campuran.

Masih di tahun yang sama, Rian menduduki posisi kedua di nomor ganda campuran dan beregu campuran.

Serta posisi ketiga di nomor ganda putra saat mengikuti Kejuaraan Dunia yang diselenggarakan di Alor Setar, Malaysia.

Kemampuan Rian pun kian meningkat, Rian terus memperbaiki posisinya.

Berduet dengan Fajar Alfian, ia telah memenangkan Austrian International 2015 dan BWF Grand Prix-Chinese Taipei Masters 2016.

Medali emas kembali disumbangkan saat mengikuti pesta olahraga terbesar se-ASEAN, SEA Games 2017 di nomor beregu putra.

Selain itu, ia juga menduduki peringkat ketiga di nomor ganda putra.

Sempat didapuk sebagai jawara Malaysia Masters 2018, Rian dan Fajar kembali beraksi dalam perhelatan akbar Asian Games 2018 dengan menyumbangkan perak bagi kontingen Indonesia.

Di final, Rian dan Fajar harus mengakui keunggulan seniornya, Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon dengan skor 13-21, 21-18, 24-22.

Prestasi

Medali Perunggu Ganda Campuran Asian Junior Championships 2014

Medali Perak Ganda Campuran dan Beregu Campuran World Junior Championships 2014

Medali Perunggu Ganda Putra World Junior Championships 2014

Medali Emas Beregu Putra SEA Games 2017

Medali Perunggu Ganda Putra SEA Games 2017

Medali Perunggu Beregu Putra Piala Thomas 2018

Medali Perak Ganda Putra dan Beregu Putra Asian Games 2018. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved