Munas Partai Golkar
Peluang Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Golkar Terhalang AD/ART, Kader: Kami Punya Aturan Main
Peluang Jokowi ataupun Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum Golkar terhalang AD/ART partai karena tidak pernah jadi pengurus beringin rindang
Meskipun mungkin sangat memahami konstruksi dan landskap politik kepartaian lebih luas tetapi miskin secara khusus untuk Golkar.
"Karena itulah maka sangat bisa dimengerti wacana yang coba dikembangkan. Namun agar amatan Qodari bisa lebih pas dan tidak bias. Maka perlu disampaikan bahwa sebagai Partai terbuka maka siapapun bisa masuk menjadi anggota Golkar. Namun untuk menjadi Ketua Umum sangat sarat dengan syarat yang harus dipenuhi," kata Sabil Rachman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Menurut Sabil yang juga politisi Golkar, syarat tersebut tidak bisa dipenuhi Gibran. Meskipun ada yang ikut mendorong Gibran untuk maju sebagai calon Ketua Umum.
"Saya justru menduga syarat- syarat tersebut sangat dipahami oleh Pak Gibran dan karena itulah beliau pernah mengatakan bahwa sebaiknya senior Golkar saja (yang maju caketum)," ujarnya.
Disebutkannya, saat wacana Qodari bergulir tanpa arah karena tidak memenuhi syarat itu.
Maka pada saat yang bersamaan namun kebetulan pertemuan seluruh DPD I dan beberapa senior Golkar di Bali sebagai acara syukuran sukses Pemilu (Pileg dan Pilpres) di mana Golkar mendapatkan suara yang sangat signifikan karena ada peningkatan suara dan kursi.
Di Pilpres juga Golkar dengan koalisinya berhasil memenangkan pasangan Prabowo -Gibran.
Dalam pertemuan itu, seluruh stakeholder Golkar memberikan pandangan bahwa kemenangan Pileg dan Pilpres yang memenangkan pasangan Prabowo- Gibran karena efek leadership Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Karena itu kemudian DPD I Se Indonesia yang hadir di Bali memberikan dukungan penuh kepada Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar atau menjadi Ketua Umum dalam Munas mendatang," katanya.
Sehingga, sambungnya, Kosgoro 1957 memberikan apresiasi yang tinggi atas dukungan tersebut karena lahir dari penilaian objektif atas capaian Golkar baik dalam Pileg dan Pilpres 2024.
"Kosgoro 1957 berada pada posisi dan penilaian serta frekuensi politik yang sama dengan seluruh DPD I tersebut. Bahwa tokoh yang paling tepat memimpin dan menjadi Ketua Umum Golkar 2024- 2029 adalah Airlangga Hartarto," pungkasnya.
DPD Golkar Tetap Inginkan Airlangga
Dukungan 'Airlangga aklamasi' dan sokongan secara tertulis kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk kembali menahkodai Partai Golkar lima tahun ke depan, terselip saat pertemuan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar se-Indonesia berkumpul di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Ketua DPD Golkar Provinsi Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman mengatakan, dukungan diberikan sebagai bentuk apresiasi karena Airlangga sukses membawa partai menambah jumlah raihan kursi partai itu pada Pemilu legislatif 2024 untuk DPR RI.
“Memberikan kado terindah atas kepemimpinan Pak Airlangga. Menyampaikan agar ke depan memimpin partai Golkar,” ujar Maman dalam keterangannya, Sabtu (16/3/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.