Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Caleg Putus Aliran Air

Kalah Pemilu 2024, Viral Caleg PKS Putus Aliran Air Bersih Warga

Viral caleg PKS Sumedi Madasik memutuskan aliran air bersih seusai Pemilu 2024 karena tidak sanggung lagi menanggung biayanya

Editor: Ari Maryadi
Kompas.com
Viral caleg PKS Sumedi Madasik memutuskan aliran air bersih seusai Pemilu 2024 karena tidak sanggung lagi menanggung biayanya 

Buki mengakui warga membayar setiap bulan selama air bersih mengalir di setiap rumah warga setempat.

"Sudah empat tahun ngalir, mungkin butuh bayar listriknya atau apa, kita diminta biaya Rp 10 ribu per kubik," ungkapnya.

Pembayaran tersebut dilakukan oleh warga setiap bulan, dengan harga sesuai banyaknya volume air yang mereka ambil.

Warga lainnya, Satriah mengakui adanya kesepakatan warga dengan si pemilik sumur bor pada saat pemilu 2024.

Namun dikarenakan banyak warga kampung yang awam, kata dia, sehingga banyak warga tidak memilih caleg yang bersangkutan.

"Inginnya orang sini milih ke situ (caleg PKS,-red) tapi orang sini ngga milih ke situ, akhirnya kecewa," ungkapnya.

Pada saat penyetopan dilakukan oleh si pemilik, menurut Satriah warga setempat hanya bisa pasrah.

Lantaran sumur bor tersebut milik pribadi yang bersangkutan, bukan milik pemerintah.

"Itu kan punya nya yah, kalo diminta diputus yah diputus," ungkapnya

Dengan adanya insiden tersebut, kata dia, kini warga Cisuru mengalami kesulitan air bersih.

"Sekarang kita susah ngambil air, yah harapannya dari pemerintah ada perhatiannya untuk kita, kalo bisa dibuatkan sumur bor biar kita ngga kesusahan air lagi," harapnya.

Menanggapi hal itu, Sumedi mengaku, ia merasa wajar jika warga setempat bisa memberikan suara mereka pada Pemilu 2024 dari hal baik yang dilakukannya.

Sementara salah satu warga setempat, Buki mengungkapkan banyak warga yang tidak memilih Sumedi sehingga menyebabkan dirinya gagal terpilih.

“Beliau minta supaya dapat 100 suara dari kampung ini,” kata Buki.

Buki mengaku, pada saat penyaluran air bersih yang sudah berlangsung setidaknya selama empat tahun itu tidak ada perjanjian antara Sumedi dan warga dalam dukungan politik.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved