Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Caleg Putus Aliran Air

Kalah Pemilu 2024, Viral Caleg PKS Putus Aliran Air Bersih Warga

Viral caleg PKS Sumedi Madasik memutuskan aliran air bersih seusai Pemilu 2024 karena tidak sanggung lagi menanggung biayanya

Editor: Ari Maryadi
Kompas.com
Viral caleg PKS Sumedi Madasik memutuskan aliran air bersih seusai Pemilu 2024 karena tidak sanggung lagi menanggung biayanya 

Namun, Sumedi membantah bahwa penyetopan itu ia lakukan secara sepihak setelah gagal lolos caleg DPR Cilegon dalam Pemilu 2024.

Baca juga: PDIP atau Golkar Pemenang Pemilu 2024? Airlangga Umumkan Unggul di 15 Provinsi

Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya listrik yang selama ini sudah ditanggungnya.

Sumedi sudah tidak mampu lagi membayar biaya.

Kendati begitu, ia menawarkan biaya pengambilan air dari salurannya dinaikkan dari sebelumnya Rp 10.000 per kubik.

Dia menyebut, warga memang membayar Rp 10.000 per kubik.

Caleg Sumedi Madasik 23111
Caleg PKS Sumedi Madasik.

Namun, Sumedi hanya menerima Rp5.000.

Sementara, sisa uang itu dikelola warga setempat untuk perawatan mesin dan beban listrik.

"Itu sudah berjalan empat tahun lebih. Selisihnya antara Rp 2 juta-Rp 2,5 juta setiap bulan,”

"Saya harus mensubsidi pembayaran listrik untuk pengaliran air bersih ke masyarakat," ujarnya dikutip pada Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Dapil Sulsel 3 Kursi DPR RI, Petinggi Golkar Syukuran Menang Pemilu 15 Provinsi di Bali

Kendati begitu, Sumedi berharap, biaya iuran air bisa dinaikkan dengan alasan untuk menutupi biaya kebutuhan listrik pompa air tersebut.

Disisi lain, warga yang sudah menikmati air bersih dari penggunungan itu selama empat tahun kini menelan kekecewaan.

Kini, warga pun kesulitan mencari air bersih. Mereka terpaksa mengambil air di sumur resapan yang jaraknya sejauh hampir 1 km.

"Diputusnya setelah pemilu, sekitar tanggal 18 Februari 2024 kemarin," kata warga bernama Buki saat ditemui di kampunya pada Selasa (12/3/2024).

"Beliau minta supaya dapat 100 suara dari kampung ini, berhubung suaranya ngga nyampe pas pemilu, akhirnya diputus sama dia," ucapnya.

Buki mengungkapkan tidak ada perjanjian warga untuk mendukung si pemilik air bersih dalam urusan politik pada saat penyaluran air bersih.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved