Daftar Daerah di Sulsel Gagal Mengirim Perwakilan ke DPR Senayan
Hal ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat dan politisi, terutama karena peran vital tokoh-tokoh lokal dalam politik nasional.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil resmi Pemilu mengungkap bahwa sejumlah daerah di Sulsel gagal mengumpulkan suara yang cukup untuk mewakili kepentingan lokal di level nasional.
Hal ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat dan politisi, terutama karena peran vital tokoh-tokoh lokal dalam politik nasional.
Kegagalan ini menimbulkan tantangan bagi tokoh-tokoh lokal, terutama dalam memperjuangkan kepentingan daerah mereka di tingkat nasional. Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan absennya perwakilan lokal ini termasuk strategi politik yang kurang efektif, dinamika internal partai, dan perubahan preferensi pemilih.
Di antara daerah-daerah tersebut, lima putra-putri Bulukumba tidak berhasil meraih kursi DPR RI.
Mereka termasuk Zainuddin Hasan, Tomy Satria Yulianto, Hj Gusnawati, H Naim Gani, dan Muallim Tampa.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf alias Andi Utta, mengekspresikan kekecewaannya terhadap kegagalan ini. Ia berharap agar putra-putri daerahnya dapat mewakili mereka di tingkat nasional, terutama untuk memperjuangkan anggaran pembangunan Bulukumba.
Andi Utta menegaskan pentingnya peran perwakilan daerah dalam parlemen nasional untuk memperjuangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Hal ini termasuk dalam hal alokasi anggaran dan program-program pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan daerah.
Selain Bulukumba, Kabupaten Pinrang juga menghadapi kegagalan yang serupa dalam mengantarkan putra-putri lokal ke DPR Senayan. Meskipun memiliki tokoh-tokoh terbaik, namun mereka tidak berhasil meraih kursi di parlemen nasional.
Hal yang sama terjadi di Kabupaten Maros, di mana tidak ada putra-putri lokal yang berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI. Termasuk di antara kandidat-kandidat yang mencalonkan adalah mantan Bupati Maros, Hatta Rahman, Mantan Anggota DPRD Sulsel Wawan Mattaliu, politikus Nur Hasan, dan Ketua DPD II Nasdem Maros, Sahiruddin.
Kabupaten Jeneponto juga mengalami hal serupa, di mana putra-putri terbaiknya gagal meraih kursi sebagai anggota DPR RI. Ini termasuk istri mantan Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Tahal Fasni, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Muhktar Tompo, Jahidin yang merupakan pensiunan TNI, dan Iswara Iskandar.
Selain itu, mantan Bupati Pangkep, Syamsuddin Andi Hamid, juga tidak berhasil melenggang ke DPR Senayan meskipun berjuang melalui Partai Golkar.
Dengan demikian, hasil pemilu di Sulsel menggambarkan sejumlah kegagalan dalam mengantarkan tokoh-tokoh lokal ke parlemen nasional, meskipun mereka memiliki dukungan dan potensi yang besar dari masyarakat daerah mereka.(*)
Profil Zulhas dan Eko Patrio, Foto Wajah Diinjak-injak Demonstran di Depan Gedung DPR RI |
![]() |
---|
Mendikdasmen Minta Sekolah Awasi Siswa agar Tidak Ikut Demo |
![]() |
---|
Reformasi di Persimpangan Jalan |
![]() |
---|
Profil Sufmi Dasco Umumkan Tak Ada Lagi Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta |
![]() |
---|
Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Sebulan Dihentikan Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.