Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Cerita Tempat Singgah Raja Gowa dan Kokohnya Masjid Karuwisi Makassar

Masjid Jami Nurul Muminin, satu dari sekian rumah ibadah tua yang tetap kokoh berdiri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muslimin Emba Tribun Timur
Masjid Karuwisi Gowa atau Masjid Jami' Nurul Mu'minin Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat (15/3/2024) sore. 

Pada Tahun 1980 Masjid Karuwisi Gowa ini berubah nama menjadi Masjid Nurul Mu'minin.

Setelah itu, pada Tahun 1990 kembali berubah nama menjadi Masjid Jami' Nurul Mu'minin hingga sekarang.

Meski tiga kali berubah nama dan mengalami perluasan bangunan, bangunan awal Masjid Karuwisi Gowa ini tetap terjaga.

Hanya ada beberapa ukuran kaligrafi baru yang ditempelkan ke dinding untuk memperindah interior masjid.

Lima pintu masuk dan dua menara di sisi kiri dan kanannya tetap ada hingga saat ini.

Hal itu dikuatkan dengan konstruksi bangunan tembok lama yang cukup tebal jika dibandingkan bangunan baru pasca perluasan.

Bahkan, bangunan masjid Karuwisi Gowa ini telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya yang ada di Sulsel.

"Waktu zamannya Pak Ilham Arief Sirajuddin walikota bangunan lama masjid ini dimasukkan dalam situs cagar budaya," ungkap Ridwan.

Karena statusnya yang masuk dalam cagar budaya, saat Jl Urip Sumoharjo mengalami pelebaran jalan, masjid ini tidak tersentuh sama sekali.

"Makanya ini jalan Urip Sumoharjo arah ke DPRD (Flyover) yang sedikit dibelokkan waktu perluasan jalan, karena ini sudah masuk cagar budaya jadi tidak bisa digeser," terangnya.

Keunikan lain dari masjid yang kini bisa menampung 400 jamaah ini, adalah sumur tua yang tetap digunakan hingga sekarang.

Sumur tua itu berada di sisi Utara masjid yang menurut Ridwan Gassing tidak pernah kering.

"Bahkan waktu kemarau panjang tahun lalu (Elnino) banyak warga yang datang ambil air untuk keperluan sehari-hari di sini," ucap Ridwan sembari menunjukkan lokasi sumur yang sudah dipasangi pipa pompa air.

Selain itu, makam mendiang Andi Tjintjing Karaeng Lengkese dan keluarganya juga berada tepat di samping masjid.

Posisi bersebalahan langsung dengan tembok kubah tempat imam memimpin salat.

"Makam Andi Tjintjing Karaeng Lengkese ramai dikunjungi peziarah sebelum ramadan dan sesudah lebaran," ucap Ridwan.

Pada Ramadhan ini, Masjid Jami' Nurul Mu'minin terus dipadati warga untuk salat lima waktu ataupun tarawih di malam hari.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved