Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Amran Sulaiman, Nurdin Halid, Komjen Fadil Imran Bersaing, Rusdi Masse dan Sudirman Sulaiman Lewat

Andi Amran Sulaiman, Nurdin Halid, dan Komjen Fadil Imran Bersaing, Rusdi Masse dan Sudirman Sulaiman lewat berdasarkan survei terbaru Pilgub Sulsel.

|
Tribun-Timur.com
Amran Sulaiman, Komjen Fadil Imran dan Nurdin Halid. Ketiganya digadang-gadang maju Pilgub Sulsel 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah survei terbaru calon Gubernur Sulsel pada Pilkada serentak 2024.

Dalam survei, responden sebanyak 400 orang yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Metode pengambilan data by telesurvey atau survei yang proses penelitiannya dilakukan melalui lewat telepon.

Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.

Hasilnya, Andi Amran Sulaiman dan HAM Nurdin Halid bersaing sebagai pemilik elektabilitas tertinggi sementara.

Baca juga: Selain PPP, PAN Juga Jagokan Komjen Fadil Imran di Pilkada Sulsel 2024

Mengejutkan, elektabilitas Komjen Pol Fadil Imran meroket, bahkan melampaui tingkat keterpilihan mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman hingga Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse.

Baca juga: Anak Buah Rusdi Masse Mappasessu Bareng Calon Gubernur Sulsel Komjen Fadil Imran di Takalar

Adapun survei Cagub Sulsel 2024 terbaru ini dirilis Lembaga Archi pada, Kamis (7/3/2024) lalu.

Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.

“Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Mukhradis Hadi Kusuma.

Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.

Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.

Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).

Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.

“Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional di setiap kecamatan,” ujarnya.

Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara di desa dan kelurahan yang terpilih.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved