Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sungai Pangkep Meluap

Warga Pangkajene Sambut 1 Ramadhan 1445 H dengan Air Bah

Warga Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut 1 Ramadhan 1445 H dengan air bah. 

dok warga Jagong
Kondisi rumah warga Jagong Kabupaten Pangkep, Sulsel terendam banjir setinggi mata kaki, Minggu (10/3/2024) jelang ashar.  

TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKEP - Warga Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut 1 Ramadhan 1445 H dengan air bah. 

Air bah di Sungai Pangkajene meluap bersamaan air pasang laut, Minggu (10/3/2024) sekira pukul 13.45 WITA.

Air terus naik dan merendam rumah-rumah warga yang tengah bersuka cita menyambut Ramadhan

Setidaknya empat kelurahan di bantaran Sungai terbesar di Kabupaten Pangkep ini terendam.

Antara lain, Jagong, Tekolabbua, Tumampua, dan Mappasaile.

“Pukul 14.30 WITA level ketinggian air terus naik. Saat Dhuhur masih di jalan, jelang ashar air sudah masuk di rumah warga,” kata salah satu warga Jagong, Thawakkal Thahir (41). 

Baca juga: BREAKING NEWS: Air Pasang Sungai Pangkep Meluap, 4 Kelurahan di Pangkajene Mulai Terendam

“Air setinggi mata kaki,” lanjutnya. 

Sebelumnya, empat kelurahan di bantaran Sungai Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, pukul 13.45 WITA, Minggu (10/3/2024) siang, mulai terendam air bah.

Empat kelurahan itu antara lain, Jagong, Tekolabbua, Tumampua, dan Mappasaile.

Air bah di sungai terbesar di ibu kota kabupaten ini, meluap bersamaan air pasang laut.

Sejak Sabtu (9/3/2024) pagi, hujan mengguyur bagian hulu sungai di daerah Tondong Tallasa dan, Balocci, wilayah pegunungan Pangkep yang berbatasan Bone dan Maros.

Dari laporan diterima Tribun, air mulai masuk di rumah warga di Jl Cumi-Cumi, Jagong, sekitar 20 m dari bantara selatan Sungai Pangkajene.

"Sudah masuk rumah, pas sudah sembahyang Lohor," kata Hajjah Imrana Thahir (80), warga Cumi-Cumi, Jagong kepada Tribun.

Jagong adalah salah satu kelurahan di bantaran berjarak 1,3 km dari Muara Sungai Pangkep.

Air juga dilaporkan sudah merendam kampung di dua sisi bantaran sungai di muara, Solo, Bucinri, Tekonglabbua, dan beberapa pemukiman di kelurahan Tumampua.

Dalam sebuah video, Camat Pangkajene Kabupaten Pangkep Lukman Murtala, SSos, MM dan Lurah Jagong, juga mengkonfirmasikan air bah yang menggenangi jalan M Arsyad, di Jagong.

"Kami akan terus pantau, demikian laporan sementara pimpinan," ujar Lukman Murtala.

Sebelumnya, Kepala BPBD Pangkep, Muslimin Yusuf mengatakan ada tujuh laporan pohon tumbang dan angin kencang yang diterima.

"Ada angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang 7 kasus dan yang lainnya memporak-porandakan satu unit rumah," terangnya.

la merinci satu pohon tumbang terjadi di Desa Kabba, Kecamatan Minasatene, Sabtu
(6/1/2024).

Selanjutnya dua pohon tumbang terjadi di Kelurahan Mangallekana, Kecamatan Labakkang, Selasa (9/1/2024).

Dua pohon tumbang terjadi di Kelurahan Pabundukang, Kecamatan Bungoro dan Kelurahan Mangallekana, kecamatan Labakkang, Jumat (12/1/2024).

Dua pohon tumbang terjadi di Kelurahan Jagong, Pangkajene dan Kelurahan Anrong Pallaka, Pangkajene, Sabtu (13/1/2024).

Angin kencang memporak-porandakan satu unit rumah panggung di Desa Mattiro Langi, Kecamatan Liukang Tupabiring. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved