Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Pasokan Cabai dalam Kondisi Aman

Kementerian Pertanian optimis ketersediaan cabai menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) akan tercukupi.

DOK KEMENTAN
Kementerian Pertanian optimis ketersediaan cabai menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) akan tercukupi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan para petani champion memastikan ketersediaan cabai terjamin, khususnya menjelang bulan Ramadan.

Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan menyatakan keyakinannya bahwa pasokan cabai untuk tahun 2024 akan tercukupi, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketersediaan cabai menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, menyampaikan bahwa berdasarkan data Early Warning System (EWS) dari Direktorat Jenderal Hortikultura, ketersediaan berbagai jenis cabai pada bulan Februari ini diperkirakan aman.

Produksi cabai rawit utamanya berasal dari Kabupaten Malang dengan jumlah 15.233 ton, di Temanggung 7.200 ton, dan di Garut 6.950 ton.

Sedangkan untuk cabai besar, produksi utamanya berasal dari Kabupaten Sleman dengan jumlah 17.028 ton, Garut 9.466 ton, dan Bandung 3.795 ton.

Dengan banyaknya pertanaman cabai di wilayah sentra, Andi Idil menyatakan bahwa tidak perlu ada kekhawatiran akan ketersediaan cabai menjelang Ramadan.

"Ketersediaan cabai selama Ramadan dan Idul Fitri diprediksi aman karena banyak petani yang telah menanam cabai. Kami juga memiliki petani champion yang selalu siap dengan stok di lapangan dan siap terlibat dalam penanganan stok cabai," ujar Idil.

Sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan harga yang sering terjadi menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Kementan telah menyiapkan beberapa langkah, termasuk kebijakan pengamanan buffer stok untuk menstabilkan harga di pasar yang fluktuatif.

"Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan petani unggulan," tambahnya.

Ketua Champion Cabai Indonesia, Tunov Mondro Atmojo, menyatakan bahwa strategi pemerintah dalam menggerakkan para petani unggulan untuk menjaga pasokan cabai sangat efektif.

"Dengan koordinasi yang kuat antara pemerintah dan mitra binaan, semua dapat dikelola dengan baik, terutama dalam mengamankan pasokan menjelang HBKN. Kami siap terlibat aktif dalam menyediakan cabai untuk masyarakat," ucap Tunov.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Malang, Heri Suntoro menyampaikan, saat ini hasil panen cabai berasal dari berbagai kecamatan yang menjadi sentra produksi, seperti Kecamatan Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Karangploso, dan Pujon seluas 5.784 hektare.

Selain itu, terdapat pula pertanaman cabai usia dua bulan yang ditanam pada Desember 2023 sampai dengan Februari 2024 seluas 3.408 hektare dengan sentra di Kecamatan Poncokusumo, Wajak, Tumpang, Karangploso, Pujon, Ngantang, dan Dampit untuk pengamanan masa Ramadan dan Idul Fitri.

"Meskipun kondisi pertanaman cabai rawit tidak maksimal terkena imbas El Nino serta serangan thrips dan virus kuning, namun hasil produksi cabai di Malang masih cukup melimpah sehingga bisa memenuhi permintaan pasar lokal serta dikirim juga ke Pasar Induk Pare," papar Heri.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved