Pemilu 2024
Putri Jenderal Asal Makassar Hampir Pasti Melenggang Senayan Periode Kedua
Politisi muda PAN Farah Puteri Nahlia hampir pasti oppo alias terpilih kembali ke DPR RI Senayan.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) Farah Puteri Nahlia hampir pasti oppo alias terpilih kembali ke DPR RI Senayan.
Saat ini perempuan kelahiran Semarang 2 Januari 1996 itu memimpin perolehan suara di internal PAN.
Farah Puteri Nahlia maju bertarung kursi DPR RI dari Dapil Jawa Barat IX.
Ia maju melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Suara Farah Puteri Nahlia sudah mencapai 40.075.
Total rekap suara masuk 49.91 persen, 6197 dari 12416 TPS.
Data terupdate 17 Februari 2024 19:00.
Farah Puteri Nahlia berstatus sebagai petahana.
Saat ini ia unggul jauh dari para pesaingnya.
Antara lain M. FAJAR ALDILA, S.H., M.Kn. 11.280, SUTARNO, S.Pd., M.M. 1.473, Dr. K.H. DADANG WAHYUDIN, M.Ag. 2.056, IZAR YUNIZAR 3.252, INDRIYANI ASTUTIK 2.474.
Baca juga: Sosok Jenderal Asal Makassar Kepercayaan Kapolri Datang Raker Komisi III DPR RI Bahas Pilpres 2024
Dapi Jabar IX memiliki 8 kursi DPR RI.
Suara PAN di Dapil Jabar IX saat ini menempati posisi ke-5 dari total 8 kursi diperebutkan.
Itu artinya putri Komisaris Jenderal Fadil Imran itu hampir pasti melenggang kembali ke Senayan.
Sosok Farah Puteri Nahlia
Farah Puteri Nahlia adalah perempuan berdarah Makassar Sulawesi Selatan.
Ia putri kandung Jenderal Asal Makassar Komisaris Jenderal Polisi Fadil Imran.
Farah Puteri Nahlia menjabat anggota DPR RI Fraksi PAN periode 2019-2024.
Ia terpilih dari Dapil Jawa Barat IX dengan capaian 113,263 pada Pemilu 2019 lalu.
Saat itu Farah Puteri Nahlia jadi anggota DPR RI termuda.
Ia dilantik saat umurnya baru menginjak 23 tahun.
Profil
Dikutip dari Wikipedia, Hj. Farah Puteri Nahlia, B.A, M.Sc. (lahir 02 Januari 1996) adalah salah satu politisi perempuan termuda Indonesia yang berhasil duduk di Dewan Perwakilan Rakyat RI masa bakti 2019-2024.
Ia berhasil menduduki Senayan di usia 23 tahun, menjadikannya satu diantara tiga anggota DPR termuda yang terpilih di usia yang sama.
Politisi ini terpilih dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (meliputi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang), dan diusung oleh Partai Amanat Nasional.
Ia dijuluki sebagai jagoan dapil yang sukses mengantongi suara terbesar yakni 113,263 suara mengalahkan para petahana.
Ia juga mampu menaikkan suara PAN hingga dua kali lipat di daerah pemilihan Jawa Barat IX.
Ayahnya adalah seorang pejabat tinggi kepolisian Republik Indonesia yaitu Komjen. Pol Dr. Drs. H. Muhammad Fadil Imran, M.Si Daeng Timung.
Ia juga masuk dalam jajaran Dewan Penasehat, Ikatan Kerukunan Keluarga Gowa (IKKG Gowa) pusat di Jakarta.
Rekam Jejak
Sosok politisi muda ini dikenal ramah dan mudah bergaul di lingkungannya.
Tidak jarang ia ikut turun langsung ke lapangan dan menyapa masyarakat.
Di dunia politik yang terkesan “kaku”, Farah dianggap mampu membawa suasana santai khas Millennial dalam menyampaikan pesan politik sehingga mudah dimengerti oleh publik.
Ia juga dinilai sebagai pribadi yang selalu mengedepankan pendidikan dan merupakan lulusan termuda ketika mengenyam pendidikan S1 dan S2 di London, Inggris.
Sebelum aktif di politik, Farah diketahui menghabiskan masa remaja dengan mengenyam pendidikan di Inggris selama 6 tahun.
Sepulangnya ke tanah air, ia sempat mengikuti magang di Direktorat HAM & Kemanusiaan, Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Ia juga mendedikasikan dirinya sebagai relawan di beberapa organisasi non-profit (NGO) yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Ketertarikannya dalam hal sosial inilah yang membuatnya yakin untuk terjun ke politik.
Ia berpegang teguh dengan peribahasa “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, berharap langkah-langkah yang diambilnya kelak di parlemen pelan-pelan dapat berbuah manis dan bermanfaat untuk masyarakat.
Pada awal dirinya terjun di politik, Farah berhasil memulangkan TKW asal Subang, Jawa Barat dari Arab Saudi yang bernama Een Rohayati.
Farah juga mampu mengembalikan upah Een yang tidak dibayar selama 13 tahun oleh majikan nya melalui proses pengadilan di Arab Saudi.
Kini, Farah menduduki posisi sebagai Anggota Komisi I DPR RI yang membidangi Pertahanan, Intelijen, Hubungan Luar Negeri, dan Kominfo yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan minatnya.
Ia juga anggota Badan Anggaran DPR RI 2019-2024 dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional.
Selain sebagai politisi muda, ia juga menyalurkan hobinya di bidang seni dengan memiliki perusahaan bernama PT.
MASA Kreatif Indonesia, yang merupakan salah satu start-up di bidang Design Studio yang dirintis sejak dirinya masih duduk di bangku universitas.
Riwayat Pendidikan
Legislator muda ini menghabiskan masa remajanya selama 6 tahun di kota London.
Ia mengenyam pendidikan sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga berhasil menyelesaikan studi S2 jurusan Politik dan Hubungan Internasional dari Royal Holloway, University of London di usia yang terbilang sangat muda yakni 21 tahun.
1. SD Al Kamal Kebon Jeruk, Jakarta Barat (2001-2007)
2. SMP Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan (2007-2010)
3. SMA Sinarmas World Academy (SWA), Tangerang Selatan (2010-2012)
4. Diploma, University Foundation, David Game College, London - Inggris (2013 - 2016)
5. S1, Royal Holloway, University of London, London - Inggris (2013 - 2016)
6. S2 , Royal Holloway, University of London, London - Inggris (2016 - 2017)
Organisasi
Dewan Penasehat Badan Pengurus Pusat, Ikatan Kerukunan Keluarga Gowa (IKKG) (2021 - 2026).
Bersama Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin dan beberapa tokoh Nasional Gowa lainnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN periode 2020-2025
Anggota Habitat For Humanity Indonesia (2011 - 2012)
Relawan English Teaching Programme (2011 - 2011)
Wakil Bendahara OSIS SMP Al Azhar BSD (2008 - 2009)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.