Imlek
Kenapa saat Imlek Selalu Hujan? Bukan Kebetulan, Simak Penjelasan Ilmiahnya
Saat perayaan Imlek selalu dibarengi dengan turunnya hujan, termasuk hari ini Sabtu (10/2/2024), Apakah ini kebetulan?
TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Tionghoa merayakan Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China hari ini, Sabtu (10/2/2024).
Saat perayaan Imlek selalu dibarengi dengan turunnya hujan.
Apakah ini kebetulan? Simak penjelasan ilmiahnya.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri Nomor 4 Tahun 2023, Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili jatuh pada Sabtu (10/2/2024).
Warga Tionghoa percaya jika hujan saat Imlek dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Bahkan mereka percaya jika semakin deras hujan, maka semakin banyak pula keberuntungan yang mereka dapatkan.
Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik fenomena hujan yang kerap turun setiap perayaan Imlek.
Penjelasan BMKG
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, penghitungan hari dalam Imlek merupakan gabungan berdasarkan fase bulan mengelilingi bumi dengan bumi mengelilingi matahari (lunisolar).
Oleh karena itu, hari dalam tahun Imlek tidak sama dengan kalender Masehi ataupun Hijriah.
Menurutnya, perayaan Imlek yang jatuh pada Januari-Februari, bersamaan dengan periode puncak musim hujan. Dampaknya, potensi turunnya hujan ketika Imlek semakin tinggi.
“Di bulan Januari-Februari 2024 ada berbagai wilayah indonesia yang berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, termasuk ketika perayaan Imlek,” ungkap Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/2/2024).
Ia menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan Imlek 2024 diprediksi akan turun hujan, yakni aktivitas Monsun Asia, masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin, serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin.
Baca juga: Arti Gong Xi Fa Cai Sebenarnya Bukan Selamat Tahun Baru Imlek
Aktivitas Monsun Asia yang berpotensi membentuk awan hujan diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah, seperti Indonesia bagian tengah dan selatan.
Sementara itu, gelombang ekuator Rossby dan Kelvin hingga Kamis (8/2/2024), terdeteksi masih aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Sebagai informasi, serupa seperti Monsun Asia, gelombang ekuator Rossby dan Kelvin dapat memicu pembentukan awan hujan.
Tak hanya itu, Guswanto menjelaskan bahwa ada fenomena terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia bagian tengah dan selatan.
Peristiwa terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin ini merupakan dampak dari penguatan angin Monsun Asia di beberapa wilayah Indonesia.
“Ketiga fenomena atmosfer tersebut terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia,” katanya.
Penjelasan PMS
Terpisah, Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono menjelaskan alasan saat Imlek sering turun hujan.
Sebagai informasi, PMS merupakan organisasi yang didirikan oleh keturunan Tionghoa yang berasal dari Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut Sumartono, perayaan Imlek di wilayah China merupakan suatu perayaan sekaligus sebagai suatu budaya.
Saat Imlek, di wilayah China justru sedang berada di musim semi dan mulai bercocok tanam.
Baca juga: Spesial Imlek, Nginap di Hotel Maxone Makassar Dapat Angpao
Karena itu, waktu bercocok tanam dimaknai sebagai sesuatu yang membawa kemakmuran dan membawa rezeki bagi masyarakat China.
Sementara, Imlek di Indonesia terjadi pada musim hujan, sehingga sama-sama dimaknai akan membawa keberkahan.
“Kalau dikaitkan hujan itu rezeki tidak ada alasan yang spesifik. Sebetulnya dalam perayaan apa pun pasti segala sesuatunya akan dengan hal yang baik,” ungkap Sumartono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).
Lebih lanjut, Sumartono menjelaskan bahwa perbincangan mengenai hujan yang terjadi saat Imlek membawa berkah hanya ada di Indonesia.
Di China, tidak ada perbincangan tersebut.
“Apa pun yang diberikan Tuhan pada saat itu ya kita anggap sebagai berkah, agar kita termotivasi dan secara psikis menjadi lebih baik,” ucapnya.
Wilayah yang berpotensi hujan saat Imlek 10 Februari 2024
Pada 10 Februari 2024, Guswanto menuturkan bahwa potensi hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jabodetabek.
Wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor juga diprediksi akan turun hujan pada siang hingga sore hari.
Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi pada siang hingga sore hari.
Tak hanya wilayah Jabodetabek, Guswanto juga menuturkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia juga mempunyai potensi turun hujan intensitas sedang hingga lebat saat Imlek.
Berikut daftar lengkap wilayah diguyur hujan:
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua.(*)
Arti Gong Xi Fa Cai Sebenarnya Bukan Selamat Tahun Baru Imlek |
![]() |
---|
Sambut Imlek, Phinisi Hospitality Indonesia Bersih-bersih Vihara Girinaga |
![]() |
---|
Video: Libur Imlek, Grand Waterboom Maros Padat Pengunjung |
![]() |
---|
Libur Imlek, Grand Waterboom Maros Padat Pengunjung |
![]() |
---|
Imlek Pertama di Klenteng Kwan Kong Parepare, Begini Harapan Warga Tionghoa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.