Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Revitalisasi Lapangan Karebosi Makassar Dipastikan Tak Ganggu Aktivitas Warga

Revitalisasi lapangan Karebosi Makassar dipastikan tidak mengganggu penduduk sekitar maupun warga beraktivitas di kawasan itu. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Humas Pemkot Makassar
Groundbreaking revitalisasi lapangan Karebosi di Jl Kartini Kecamatan Ujung Pandang, Senin (5/2/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Revitalisasi lapangan Karebosi Makassar dipastikan tidak mengganggu penduduk sekitar maupun warga beraktivitas di kawasan itu. 

Pelaksana Proyek, PT Arkindo Gigih Tohar Pribadi Tri Anindito Putra, memaparkan, proyek ini menggunakan teknologi hydraulic static pile driver (HSPD). 

HSPD merupakan pemancangan pondasi dengan sistem jack-in pile dimana tiang pancang ditekan ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidrolis yang diberi counter weight agar alat pancang tidak terangkat. 

Teknologi ini bekerja dalam kondisi statis dengan sistem tekan hidrolis sehingga tidak menimbulkan getaran, suara dan polusi. 

"Kita mengupayakan seminimal mungkin getaran namanya HSPD jadi tanpa getaran sama sekali yang prinsipnya ditekan bukan dipukul," ucap Gigih-sapaannya saat diwawancarai usai groundbreaking revitalisasi lapangan Karebosi, Senin (5/2/2024). 

Teknologi ini memiliki kemampuan dengan beban hingga 120 ton. 

Sebagaimana diketahui, kawasan Karebosi memiliki pemanfaatan ruang bawah tanah berupa pusat bisnis, Karebosi Link. 

Dengan pemancangan HSPD kata Gigih tidak akan menganggu dan membahayakan aktivitas ruang bawah tanah tersebut. 

"Betul, tidak terganggu oleh getaran untuk pelaksanaannya," ujarnya. 

Selain itu, konstruksi Karebosi ini tentu berdampak pada pepohonan yang ada. 

Sekitar 10 pohon yang tedampak secara langsung. 

Hanya saja, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah mengatasi hal itu dengan melakukan penggantian pohon. 

Rencananya, tahap awal konstruksi dimulai dengan pembangunan floating jogging track. 

Itu akan dibangun dengan konsep melayang dan berbentuk nomor delapan. 

"Ketinggian sekitar enam setengah meter itu akan merata memutar membentuk angka delapan, floating joging track, jadi melayang," paparnua. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved