Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Rudapaksa Takalar

Remaja 14 Tahun Korban Rudapaksa di Galesong Selatan Diancam Dibunuh, Pelaku Pakai Topeng

YS ibu korban rudapaksa asal Galesong Selatan, Kabupaten Takalar berinisial YS mengatakan, anaknya AS (14) diancam dibunuh pelaku saat kejadian.

Pixabay
Ilustrasi - Remaja perempuan AS (14) asal Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) jadi korban rudapaksa orang tak dikenal (OTK). 

TRIBUN-TAKALAR.COM - YS ibu korban rudapaksa asal Galesong Selatan, Kabupaten Takalar berinisial YS mengatakan, anaknya AS (14) diancam dibunuh pelaku saat kejadian.

"Pada saat kejadian anakku diancam jangan teriak kalau teriak akan dibunuh jadi tidak sempat melawan," kata YS, di Sungguminasa, Gowa, Sabtu (3/2/2024)

YS menyebut pelaku juga menyekap dan memegang tangan korban sehingga tidak bisa melawan.

"Pelaku menutup mulut dan tangannya dipegang," jelasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kronologi Siswi Kelas 3 SMP di Galesong Selatan Jadi Korban Rudapaksa OTK

Sebelumnya diberitakan, Remaja perempuan AS (14) asal Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) jadi korban rudapaksa orang tak dikenal (OTK).

Siswi kelas 3 SMP itu dirudapaksa di rumahnya saat sepi pada malam hari.

Ibu korban YS (39) menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

YS mengetahui anaknya telah dirudapaksa sepulangnya dari kerja di Makassar. 

Dia bersama suaminya sampai di rumahnya sekira pukul 23.00 Wita.

Sampainya di rumah, YS melihat jendela rumahnya terbuka.

YS  juga melihat beberapa pemuda membawa balok dan batu.

"Ada yang masuki ini rumah jadi suamiku cepat turun dari mobil. Tapi dalam rumah sudah ada pacar anakku berinisial D bersama temannya," katanya saat ditemui di Sungguminasa, Gowa, Sabtu (3/2/2024)

D datang kata YS usai ditelepon AS karena ada yang masuk ke rumahnya.

D kemudian bersama teman-temannya mencari orang tersebut namun sudah tidak ada.

Pelaku masuk ke rumah tersebut lewat jendela depan rumah.

Lalu merudapaksa AS.

"Pada saat itu anakku bersama dua adiknya tetapi anak pertamaku AS tidur sendiri di kamarnya," katanya

"AS bilang ada orang masuk ke dalam rumah besar lengannya mukanya dia tidak lihat karena baju yang dikenakan pelaku dipakai menutup mukanya seperti topeng," sambungnya

Dari pengakuan korban kata YS, pada saat korban dirudapaksa matanya ditutup dan tangannya dipegang.

Pelaku juga disebut mengancam korban ingin dibunuh jika berteriak.

"Iya diancam juga anakku sama pelaku kalau berteriak akan dibunuh. Tidak sempat melawan karena anakku dipegang dan diancam oleh pelaku," terang YS

Kejadiannya, sekira pukul 22.00 Wita pada 25 Desember 2023 lalu.

Pasca kejadian, YS langsung melaporkan kasus menimpa anaknya itu ke Polres Takalar.

"Malam kejadian langsung melapor  ke Polres Takalar sekira pukul 3 dini hari. Sampai sekarang belum didapat pelakunya," ucapnya. (*)

Laporan TribunTakalar.com, Sayyid Zulfadli

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved