Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Rudapaksa Takalar

Kondisi AS Remaja 14 Tahun Korban Rudapaksa di Galesong Selatan: Murung dan Tak Mau Keluar Kamar

Orang tua korban rudapaksa di Galesong Selatan Kabupaten Takalar mengungkap kondisi anaknya.

PEXELS.COM/JUAN PABLOS ARENA
Ilustrasi korban rudapaksa - Orang tua korban rudapaksa di Galesong Selatan Kabupaten Takalar mengungkap kondisi terkini anaknya AS(14). 

TRIBUN-TAKALAR.COM - Orang tua korban rudapaksa di Galesong Selatan Kabupaten Takalar mengungkap kondisi terkini anaknya AS(14). 

Ibu korban rudapaksa berinisial YS (39) mengatakan, pasca kejadian anak perempuannya tampak murung.

Ia bahkan enggan keluar lamar.

Korban merasa malu atas kejadian itu. 

"Kondisinya, murung terus tidak mau keluar rumah nanti setelah 2 minggu baru mulai berinteraksi lagi setelah saya saya bujuk saya sampaikan anggap itu mimpi buruk supaya dia tidak depresi sekali," katanya, Sabtu (3/2/2024)

Selain itu, AS korban rudapaksa hanya bisa mengurung dirinya di kamarnya.

Korban juga disebut tidak makan nasi dan hanya makan cemilan.

Baca juga: Remaja 14 Tahun Korban Rudapaksa di Galesong Selatan Diancam Dibunuh, Pelaku Pakai Topeng

"Dia hanya di kamar terus. Dua minggu tidak makan nasi jadi dia hanya makan cemilan saja. Dulu bagus badannya sekarang kurus ki karena dia pikir terus," terangnya

Bahkan dia mengaku, anaknya tidak masuk sekolah pasca kejadian. 

Siswi kelas 3 SMP itu baru masuk kembali sekolah di akhir  Januari 2024 lalu.

"Baru masuk kembali sekolah seminggu ini. Iya mentalnya terganggu. Dia masuk sekolah akhir bulan 1 . Dia disuruh masuk karena disuruh foto ujian jadi saya bujuk agar masuk saja sekolah" ucapnya.

YS mengaku tidak membawa anaknya ke dokter tetapi dia hanya membujuk dan memberikan terus nasihat serta motivasi agar anaknya tidak memikirkan insiden memilukan itu. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Kronologi Siswi Kelas 3 SMP di Galesong Selatan Jadi Korban Rudapaksa OTK

YS juga memberikan hadiah handphone baru kepada anak tercintanya agar bisa melupakan kasus tersebut.

"Tidak dibawa ke dokter tapi saya ji yang kasih nasihat, motivasi terus dan saya hadiah handphone supaya tidak dia pikir lagi," ujar YS.

Menurutnya, saat ini kondisi putrinya sudah mulai membaik namun masih malu untuk berinteraksi ke orang.

"Sekarang alhamdulillah sudah mulai baikan tapi masih canggung dan malu ketemu sama orang," tambahnya

Kasat Reskrim Polres Takalar Iptu Arie dikonfirmasi via telephone WhatsApp mengataka, kasus tersebut baru akan dibeberkan Senin (5/2/2024). 

"Nanti Senin saya jelaskan kronologinya," ucapnya. (*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved