Survei Nurdin Halid Unggul Calon Gubernur Sulsel 2024: Saya Konsen untuk Pileg Dulu

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga survei Archi telah merilis survei terbaru mengenai elektabilitas calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub-Sulsel) di Pilkada Serentak 2024.

Dalam survei Archi, memunculkan delapan nama figur potensial bakal calon Gubernur Sulsel. 

Hasil survei yang dirilis di Citraland Makassar pada Rabu (31/1/2024) malam, Waketum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 13,1 persen.

Diikuti oleh mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 12.3 persen.

Urutan ketiga, Wali Kota Makassar Danny Pomanto dengan angka 12 persen.

Urutan keempat ada Ketua DPD Gerindra Sulsel Iwan Darmawan Aras 11.8 persen.

Mantan Wali Kota Makassar, lham Arief Sirajuddin 10.8 persen.

Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan 9.2 persen 

Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu 9.1 persen.

Terakhir, Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani berada di angka 8.2 persen.

Menyikapi hasil survei tersebut, Nurdin Halid menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Sulsel. 

"Alhamdulillah, rakyat masih mengingat dan menaruh kepercayaan untuk memimpin Sulawesi Selatan," ujar Nurdin Halid dalam tanggapannya terhadap hasil survei tersebut.

Meskipun belum pernah menyatakan niat maju sebagai gubernur, Nurdin Halid menegaskan masih fokus untuk memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) terlebih dahulu.

Pernyataan tersebut menunjukkan apresiasi Nurdin Halid atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat, sambil tetap menegaskan prioritasnya pada agenda politik saat ini.

"Sekali lagi saya berterima kasih, sekalipun saya belum pernah menyatakan maju sebagai Gubernur. Saat ini, saya akan berkonsentrasi dulu untuk memenangkan Pileg 2024," ungkap Nurdin Halid.

Survei bursa Cagub Sulsel dilakukan selama 8 hingga 13 Januari 2024 menggunakan metode stratified multi-stage random sampling.

CEO Archi Research and Strategic, Mukhradis Hadi Kusuma menerangkan, survei dilakukan dengan mewawancarai 850 responden melalui telepon.

Menggunakan kuesioner alias angket sebagai alat pengumpulan data. 

Metode pengambilan sampel yang dipilih secara acak mempertimbangkan proporsi penduduk.

Di samping itu, juga distribusi sampel per kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan, serta proporsi jenis kelamin.

Berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.

Survei ini melibatkan warga dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.

"Metode pengambilan data by telephone. Margin of error 4.2 persen dengan tingkat Kepercayaan 95 persen (a = 0,05)," kata Mukhradis Hadi Kusuma di kantor ARCHI House Makassar.

Mayoritas responden berusia antara 25 hingga 39 tahun, dengan agama Islam sebagai mayoritas, dan tingkat pendidikan terbanyak dari latar belakang SMA/sederajat.

"Kami mau menyampaikan bahwa saat ini jika dilakukan Pilkada Sulsel terdapat beberapa nama yang mulai menonjol, pertama adalah Nurdin Halid, disusul Andi Sudirman Sulaiman, Danny Pomanto, dan Andi Iwan Darmawan Aras," ungkapnya.

Mukhradis menjelaskan bahwa berdasarkan grafik hasil survei, para nama yang disebutkan memiliki tingkat ketepilihan yang paling tinggi dibandingkan dengan nama-nama lainnya. 

Selain itu, dari komposisi hasil survei, terlihat bahwa ada tiga pasangan calon yang berpotensi muncul dalam Pilgub Sulsel.

"Menariknya, jika petahana Andi Sudirman Sulaiman maju, maka akan ada dua penantangnya," ujarnya.

Hal ini menandakan kondisi Pilgub Sulsel yang lebih atraktif, dinamis, dan intens dalam komunikasi politik baik di tingkat personal, partai, maupun masyarakat.

Mukhradis juga menambahkan bahwa para figur yang muncul dalam survei ini kemungkinan akan terus bersaing dan berkompetisi di Pilgub Sulsel, terutama setelah Pemilihan Legislatif (Pileg).

"Dan nama-nama di grafik ini kemungkinan akan terus masuk karena pasca Pileg tentu orang-orang ini akan mengeluarkan amunisi dan atraksi politiknya untuk berkontestasi di November sesuai PKPU kalau belum ada revisi di MK," tandasnya.

Dia menegaskan, jika figur-figur tersebut benar-benar bertanding, diprediksi tingkat penerimaan masyarakat akan sangat tinggi.(*)