Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU-Bawaslu dan Pemerhati Perempuan Kolaborasi di GPIB, Ajak Jemaat Sukseskan Pemilu 2024

Hal itu dilakukan dengam cara membuat talk show untuk para jemaatnya agar turut serta berpartisipasi dalam pemilu serentak 2024 mendatang.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RENALDI CAHYADI
Dari kiri kekanan Ketua Yayasan Pemerhati Masalah Perempuan Sulsel Alfina, Ketua KPU Makassar Hambaliie dan Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sulsel Saiful Jihad saat sesi diskusi bersama jemaat GPIB Bukit Zaitun, Jl Opu Daeng Risadju, Sabtu (27/1/24). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gereja Protestan di Indonesia bagaian Barat (GPIB) Bukit Zaitun Makassar dorong partisipasi jemaat untuk turut serta menyukseskan pemilu 2024.

Hal itu dilakukan dengam cara membuat talk show untuk para jemaatnya agar turut serta berpartisipasi dalam pemilu serentak 2024 mendatang.

Dalam hal ini, GPIB Bukit Zaitun Makassar mengundang tiga narasumber.

Mulai dari Ketua KPU Makassar Hambaliie, Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sulsel Saiful Jihad serta Ketua Yayasan Pemerhati Masalah Perempuan Sulsel Alfina.

Turut hadir Ketua I PHMJ Martius Manganti, Ketua II PHMJ Anton Paul Goni dan jemaat GPIB Bukit Zaitun Makassar.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sulsel Saiful Jihad mengatakan, sebagai masyarakat dan penyelenggara pemilu, harus bersama-sama dalam mengawal jalannya pemilu serentak 2024.

"Sehingga apapun hasilnya bisa diterima oleh publik," katanya dalam sesi talk show di GPIB Bukit Zaitun, Jl Opu Daeng Risadju, Sabtu (27/1/24).

Menurut Saiful, pemilu adalah bisnis kepercayaan, jika tak bisa membangun kepercayaan maka apapun hasilnya maka masyarakat akan sanksi terhadap hasil.

"Kami di penyelenggaraan membangun catatan penting untuk membangun kepercayaan di publik," ujarnya.

Kata Saiful, Gereja memiliki posisi strategis dalam membangun kesadaran umat dan masyarakatnya dalam pemilu.

Seperti halnya mengenai politik uang dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.

"Karena ketika masyarakat sudah menganggap politik uang adalah hal lumrah dan sebagainya ini yang bahaya," ungkapnya.

"Kita bangun kesadaran sama-sama, bahwa politik uang merusak negara kita," tambah dia.

Olehnya, lanjut Saiful, rumah ibadah memiliki kekuatan tersendiri untuk menyukseskan pemilu serentak mendatang.

"Jika dibangun kesadaran lewat ruang ini maka siapapun mereka mau jadi apapun tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved