Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Tahun Tak Diperhatikan Pemerintah, Warga Buakkang Gowa Patungan Perbaiki Jembatan Rusak

Jembatan yang dibangun secara swadaya ini menghubungkan Kecamatan Bungaya dan Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Warga bergotong royong membangun jembatan di  Desa Buakkang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (25/1/2024)  

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Warga bergotong royong membangun jembatan di  Desa Buakkang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (25/1/2024)

Pembangunan jembatan ini menggunakan dana swadaya.

Jembatan yang dibangun secara swadaya ini menghubungkan Kecamatan Bungaya dan Kecamatan Manuju.

Pembangunan jembatan permanen karena akses warga semakin sulit, apalagi musim hujan telah tiba. 

Siswa dan guru juga kesulitan untuk ke sekolah karena aliran sungai deras sehingga tak ada akses jembatan yang bisa dilalui.

Begitupun dengan warga yang ingin ke kebun. Itu dialami masyarakat setiap tahunnya jika musim hujan telah tiba.

Jembatan tersebut rusak akibat bencana tanah longsor terjadi pada tahun 2019 lalu. 

Kepala Desa Buakkang, H Burhan Dg Bani, mengatakan pembangunan jembatan ini secara swadaya masyarakat.

"Alhamdulillah hari ini kami pemerintah desa bersama masyarakat membangun jembatan antara Dusun Kaluara dan Dusun Kampung Beru secara swadaya," katanya.

Pembangunan jembatan permanen bekas longsoran ini adalah inisiatif dari warga. 

Menurut dia, jembatan ini rusak pasca bencana longsor tahun 2019. 

"Jadi kami dan masyarakat bersama-sama berpartisipasi baik dari segi pengerjaannya maupun pendanaannya," katanya

Kata dia, proses pembangunan jembatan ini sudah dimulai 4 hari.

Pembangunan jembatan ini agar masyarakat dapat mengakses jalan dengan baik. 

Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan, apabila tak dibangun jembatan, pastinya akan menyulitkan warga.

"Karena ini untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Maka kami bersama masyarakat membuat jembatan. Ini bukan lagi jembatan darurat, tapi ini jembatan permanen. Ini juga untuk anak sekolah, guru-guru dan juga masyarakat yang berlalu lalang," jelasnya. 

"Mudah-mudahan ini menjadi ladang pahala untuk kita semua. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang terlibat berpartisipasi maupun gotong royong," tambahnya.

Dia menambahkan, Poros Kaluarrang-Pattiro Kecamatan Bungaya-Manuju luasnya sekira 7 km.

Pasca bencana longsoran ada empat jembatan rusak yakni jembatan Rannaya, Kaloro rannaya, Kaloro lompogea dan Kaloro Kampung Beru

"Mudah-mudahan kedepannya kita galang lagi swadaya masyarakat untuk membuat jembatan yang masih rusak. Jadi ini adalah salah satu akses utama yang menghubungkan antara Kecamatan Bungaya dan Kecamatan Manuju," tambahnya.(*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved