Guru Honorer Dipecat
Viral Kisah Pilu Guru Honorer Dipecat Gegara hanya Berijazah D2 Padahal Sudah 18 Tahun Mengabdi
Verawati mengajar di SD Inpres Kalo Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
TRIBUN-TIMUR.COM - Viral kisah Verawati guru honorer dipecat setelah 18 tahun mengabdi.
Verawati mengajar di SD Inpres Kalo Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia mengaku dipecat pihak sekolah lantaran hanya lulusan Diploma Dua atau D2.
Surat pemberitahuan pemecatannya hanya dikirim via WhatsApp (WA), Jumat (19/1/2024).
Kepala SD Inpres Kalo di Desa Pai, Jahara Jainudin, membantah jika Verawati telah dipecat.
Baca juga: Viral Kisah Pilu Honorer di Jambi Tak Lulus PPP3 Setelah 13 Tahun Mengabdi Padahal Nilainya Tinggi
Apalagi namanya masih terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud.
Isi pesan WhatsApp yang dikirim ke Verawati berisikan pindah tugas.
Verawati ditugaskan berkantor di UPT Dikbudpora Wera sesuai ijazah yang dimilikinya itu.
Mutasi itu merupakan hasil rapat dengan Dikbudpora Kabupaten Bima.
Kendati demikian, dirinya mengakui narasi yang digunakan dan cara penyampaiannya keliru karena terpancing emosi akibat guru-guru belum ada yang datang mengajar di sekolah, termasuk Verawati.
"Maaf, Pak ya, saya salah penyampaian itu. Saya itu hanya menyampaikan hasil rapat dengan kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten hari Kamis kemarin. (Verawati) Disuruh ngantor di dinas Dikpora Kecamatan Wera," kata Jahara, Minggu (21/1/2024).
Jahara menceritakan, pada Jumat, Verawati baru tiba di sekolah sekitar pukul 08.00 Wita, tak lama setelah menerima pesan pemberitahuan via WhatsApp.
Ia kemudian meminta Verawati agar segera berkoordinasi dengan UPT Dikbudpora Wera.
Sebab keputusan rapat menyatakan bahwa guru dengan ijazah D2 harus berkantor di sana atau menjadi Tenaga Kependidikan (Tendik) di SD Inpres Kalo Desa Pai.
"Saya tidak pernah mengeluarkan atau memecat orang. Saya hanya menyampaikan begini hasil rapat, bagi yang ijazah D2 silakan dimusyawarahkan ke korwil apakah jadi TU di sana atau jadi tendik di sekolah," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.