Headline Tribun Timur
Mahfud Sebut Pertanyaan Gibran Receh
Gestur mencari-cari ini diperlihatkan Gibran usai mendengar jawaban Mahfud MD tentang cara mengatasi greenflation atau inflasi hijau.
TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Wakil Presiden RI nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, melontarkakan jawaban hominem ketika menjawab pertanyaan dari calon wakil presiden lainnya.
Bahkan ia sempat memperlihatkan gestur mencari-cari usai mendengar jawaban dari Mahfud MD, cawapres nomor urut tiga.
Gestur mencari-cari ini diperlihatkan Gibran usai mendengar jawaban Mahfud MD tentang cara mengatasi greenflation atau inflasi hijau.
Dalam situasi perdebatan, ad hominem adalah upaya menyerang lawan debat dengan mengabaikan substansi pendapat dari pihak lawan debat tersebut.
Serangan yang dilakukan justru mengarah pada karakter pribadi dari lawan debat itu sendiri.
Yang diserang bukan argumennya, melainkan orang yang mengemukakan argumen tersebut.
Tujuan dari ad hominem adalah untuk membuat kesan yang dapat dibenarkan oleh para audiens yang hadir pada perdebatan tersebut.
Ad hominem pertama yaitu ketika Gibran mempertanyakan komitmen peduli lingkungan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.
Gibran menyebut bahwa Muhaimin membawa botol plastik sedangkan seluruh calon lain yang hadir dalam debat membawa botol minum sendiri.
Pada momen ini, capres pendamping Muhaimin, Anies Baswedan celingukan seakan mencari di mana botol plastik yang dimaksud Gibran.
Kedua, Gibran menyebut Muhaimin mendapatkan contekan dari Tom Lembong, Co Captain Timnas Amin yang juga mantan Menteri Investasi Joko Widodo.
Gibran menyebut Muhaimin demikian karena menilai Ketua Umum PKB itu justru tak paham pertanyaan sendiri, karena menganggap apa yang ditanyakan Muhaimin kepadanya sudah ia jawab.
Namun Muhaimin bilang Gibran tak menjawab pertanyaannya.
Ketiga, Gibran berlagak mencari jawaban cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, yang dianggap tak menjawab pertanyaannya.
Ia pun disoraki puluhan pendukung Mahfud di depan panggung.
Ini merupakan sorakan kedua yang dilontarkan kepada putra sulung Presiden Joko Widodo itu dengan sangat nyaring.
Sebelumnya, Gibran juga disoraki gara-gara menggunakan istilah "greenflation", dianggap ingin menjebak lawan debatnya sebagaimana ia lakukan pada debat cawapres sebelumnya.
Para pendukung Mahfud kemudian melontarkan kata-kata "hayo loh!" setelah Mahfud mendesak balik Gibran.
Mahfud pun menilai jawaban Gibran tak jelas dan menganggap jawaban itu tak layak ditanggapi.
Capres pendamping Mahfud, Ganjar Pranowo, tertawa-tawa kecil di belakangnya.
Sebagai informasi, debat keempat atau debat kedua cawapres dihelat pada Minggu (21/1/2024) di Jakarta Convention Center (JCC).
Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD beradu gagasan soal 6 subtema debat, yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Debat ini dimoderasi oleh dua moderator, yaitu Retno Pinasti dari SCTV dan Zilvia Iskandar dari Metro TV.
Gestur Mencari-cari
Gibran Rakabuming Raka melakukan gerak tubuh atau gestur mencari-cari usai mendengar jawaban cawapres Mahfud MD tentang pertanyaan yang diajukannya mengenai cara mengatasi greenfaltion atau inflasi hijau.
Gibran mengaku sedang mencari jawaban Mahfud yang tidak ditemukannya.
Usai mendengar jawaban Mahfud, Gibran tampak melakukan aktivitas mencari-cari sesuatu.
Dia sempat meletakkan tangannya di dekat kepala sambil melihat ke arah Mahfud.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya, nggak nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau?" kata Gibran.
Gibran kemudian menjelaskan soal inflasi hijau yang dimaksudnya.
Gibran juga memberikan contoh yakni tentang gerakan rompi kuning di Prancis.
"Prof Mahfud yang namanya greenflation atau inflasi hijau itu, ya kita kasih contoh yang simpel aja, demo rompi kuning di Prancis, bahaya sekali, sudah memakan korban, ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi di Indonesia," tutur dia.
Gibran menambahkan bahwa transisi menuju energi hijau harus hati-hati. Dia ingin Indonesia belajar dari negara maju.
"Kita belajar dari negara maju, negara maju aja masih ada tantangan-tantangannya, intinya transisi menuju energi hijau itu harus super hati-hati, jangan sampai malah membebankan R and D yang mahal, proses transisi yang mahal ini kepada rakyat kecil, itu maksud saya inflasi hijau, Prof Mahfud," kata dia.
Mahfud menilai jawaban dari Gibran tidak karuan. Menurutnya, penjelasan Gibran soal greenflation tidak ada kejelasan.
"Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga. Ngarang-ngarang nggak karuan, mengkaitkan dengan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud.
Saat mengatakan hal itu, Mahfud sempat menirukan gestur yang dilakukan Gibran kepadanya.
Mahfud lalu enggan memberi tanggapan ke Gibran atas pertanyaan solusi menangani greenflation.
Menurutnya, pertanyaan soal greenflation bersifat 'recehan' sehingga menurutnya tak layak dijawab.
"Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya seperti itu tuh recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan ke moderator," kata Mahfud.
Tagar Songong
Munculnya gestur mencari-cari tersebut membuat heboh netizen, khususnya di media sosial twitter atau X.
Netizen kemudian memunculkan tagar songong di medsos X. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBB), songong berarti tidak tahu adat.
Banyak netizen yang menganggap apa yang diperlihatkan oleh Gibran tersebut tidak pantas, apalagi terhadap orang yang dianggap dituakan.
Salah satu netizen yang mengecam tindakan Gibran tersebut adalah, Mohamad Guntur Romli di akun pribadinya, @GunRomli.
Mantan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan kini menjadi anggota PDIP ini menganggap Gibran sengaja ingin merendahkan Prof Mahfud.
“Gaya songong, sombong dan sengaja ingin merendahkan Prof Mahfud dari Gibran.
Cara & rendahan seperti ini tdk layak ditampilkan di debat Cawapres yg terhormat.” cuit Guntur Romli.
Artis dan sutradara Ernest Prakasa juga melontarkan kritikan kepada Gibran. Melalui akun X pribadinya @ernestprakasa, ia menilai Gibran songong dengan sikapnya itu.
“Songong bat lu cil, emang negara punya bapak lu?! tulis Ernest.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.