Brocilk Buset dan Aldy Pakintaki Ronk Sujud Syukur depan Kapolda Sulsel
Dirinya yang kini menjadi salah satu konten kreator di Kota Makassar, mendapatkan hadiah umrah.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Ada jalan Tuhan yang mengantarkan Aldi hingga menjadi konten kreator saat ini.
Sebab, sejak umur tiga tahun Adly diketahui telah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya.
Aldy kecil pun dibesarkan oleh tante dan pamannya hingga tumbuh remaja.
Saat remaja, Aldy yang serasa hidup 'sebatang kara' mengisi hari-harinya dengan menjadi tukang cuci truk.
Pekerjaan itu ia lakoni di Kampung halamannya, Karamaka, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, sekitar 70 kilometer selatan Kota Makassar.
Ia mengais rupiah dari para supir truk antar daerah yang kerap singgah beristirahat di Kampung Karamaka.
Aktivitas kesehariannya itu, kerap ia diunggah di akun Instagram.
Sesekali ia mengucapkan kalimat berada jenaka dengan diakhiri kata-kata 'Punna Nakke Pakintaki Ronk'.
Punna Nakke Pakintaki Ronk jika diartikulasikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya lebih kurang seperti ini: 'Kalau saya ku hentakkan saja dulu'
Siapa sangka, kebiasaan Aldy mengucapkan kata 'Pakintaki Ronk' membuat unggahan viral di berbagai platform media sosial.
Tidak hanya nitizen Sulsel yang kerap mengikuti kata 'latah' Pakintaki Ronk ala Aldy itu.
Beberapa nitizen luar Sulsel juga ikutan latah dengan kata 'Pakintaki Ronk' ala Aldy.
Berselang beberapa pekan setelah viral, Aldy hijrah ke Kota Makassar.
Hijrahnya Aldy ke Kota Daeng berkat kepedulian sesosok akademisi dan aktivis kemanusiaan yang namanya enggan disebut.
Sosok itu mempertemukan Aldy dengan salah satu konten kreator ternama di Kota Makassar, Doyok-Jarot.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.