Pemilu 2024
Apa Itu Ekologis? Ramai Dicari Usai Cak Imin Ajak 'Tobat Ekologis'
Apa itu ekologi ramai dicari usai Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengajak 'tobat ekologis'.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kata kunci apa itu ekologis ramai dicari di laman pencarian Google, Minggu (21/1/2024) malam.
Hal tersebut Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengajak 'tobat ekologis'.
Cak Imin, sapaannya, mengajak semua pihak harus melakukan "tobat ekologis" yang dimulai dari menjaga etika.
Pernyataan itu Muhaimin sampaikan saat menutup debat cawapres dengan topik lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan, agraria, dan persoalan masyarakat adat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita harus melakukan 'tobat ekologis'. Tobat itu dimulai dari etika," kata Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024), dilansir dari Kompas.com.
Menurut Muhaimin, dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, tidak ada masyarakat yang ditinggal, baik itu kelompok petani, masyarakat adat, nelayan, maupun peternak dan kelompok sosial rentan lainnya.
"Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan malah ngurusi kekuasaan yang berkelanjutan," kata Muhaimin.
Ketua Umum PKB itu lantas mengutip Surat Ar Arum ayat 41 yang menyebutkan bahwa kerusakan di darat dan lautan akibat ulah manusia.
Ia juga menyinggung pesan dan peringatan dari Paus Fransiskus bahwa manusia berada dalam posisi rentan.
Berkaca dari persoalan dan pesan agama itu, Muhaimin mengingatkan agar pembangunan maupun ekspllrasi sumber daya alam tidak boleh semena-mena.
"Taubat itu dimulai dari etika, sekali lagi etika, etika lingkungan dan etika pembangunan, jangan ugalan-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono, ojo sekarep-nya dewe," tutur Muhaimin.
Lantas apa itu ekologis?
Ekologi termasuk dalam cabang ilmu Biologi.
Ekologi mempelajari interaksi antar organisme dengan lingkungan sekitarnya.
Ilmu ekologi pertama kali digunakan oleh Ernst Haeckel, seorang biolog Jerman, pada 1869.
Sejak saat itu, ekologi dimasukkan dalam cabang ilmu biologi.
Dilansir dari Kompas.com, menurut N.H.T. Siahaan dalam buku Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (2004), ekologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mencari tahu hubungan organisme atau makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
Dapat dikatakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya adalah ekologi.
Secara etimologis, ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yakni oikos dan logos.
Oikos berarti rumah atau habitat dan logos berarti ilmu pengetahuan. Maka dapat diartikan jika ekologi ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari rumah atau habitat.
Ilmu ekologi memang pertama kali digunakan pada 1869. Namun, ilmu ekologi pertama kali dikemukakan pada 1865 oleh Reiter. Saat itu, ilmu ekologi menjadi fokus dasar yang membedakannya dengan cabang ilmu biologi lainnya.
Dalam Bahasa Inggris, ekologi dikenal sebagai ecology.
Dilansir dari The Ecological Society of America, ilmu ekologi berusaha memahami pentingnya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya, termasuk manfaat ekosistem untuk makhluk hidup.
Ruang lingkup ekologi
Dalam diktat berjudul Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem karya Suyud Warno Utomo, dkk, ruang lingkup biologi diawali dengan tingkatan yang paling bawah, yakni individu hingga ke tingkatan teratas, yaitu biosfer.
Jika diurutkan, maka ruang lingkup ekologi meliputi individu atau organisme, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer.
Berikut penjelasannya:
1. Organisme
Merupakan benda hidup atau makhluk hidup.
2. Populasi
Merupakan kumpulan organisme yang sejenis dan hidup di suatu daerah tertentu.
3. Komunitas
Merupakan kumpulan populasi dari berbagai jenis organisme yang berkumpul di suatu daerah tertentu.
4. Ekosistem
Merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya (baik makhluk hidup ataupun yang tidak hidup), sehingga membentuk sistem ekologi.
5. Biosfer
Merupakan lapisan bumi di mana ekosistem berada. Kira-kira letak biosfer mencakup 900 meter di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
Asas ekologi
Mengutip dari buku Pengelolaan Lingkungan Hidup (2018) karya K.E.S. Manik, ekologi memiliki banyak asas yang sering digunakan.
Asas tersebut di antaranya:
- Asas pertama
Asas pertama dalam ekologi adalah energi yang ada di setiap organisme, populasi, komunitas atau ekosistem dianggap sebagai energi yang disimpan atau dilepas.
Artinya energi bisa diubah bentuknya, tetapi tidak bisa hilang atau diciptakan.
Contohnya tumbuhan memproduksi makanan berkat sinar matahari.
Kemudian makanan itu dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya, seperti hewan atau manusia. Makanan tersebut berubah menjadi energi dan terlepas ke udara.
- Asas kedua
Asas kedua dalam ekologi adalah tidak ada sistem pemanfaatan energi yang efisien. Artinya tidak semua energi bisa dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu.
Contohnya benda dengan suhu panas akan memancarkan energi panasnya ke benda sekitarnya yang suhunya rendah.
- Asas ketiga
Asas ketiga dalam ekologi adalah materi, energi, waktu dan keanekaragaman termasuk dalam sumber daya alam. Artinya sumber daya alam ini tidak berasal dari manusia tetapi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahterannya.
- Asas keempat
Asas keempat dalam ekologi adalah peningkatan ketersediaan sumber daya alam bisa memengaruhi hal lainnya. Artinya sumber daya alam yang ada bisa mempengaruhi kondisi penggunaan air, energi, produksi dan lain-lain.
- Asas kelima
Asas kelima dalam ekologi adalah makhluk hidup yang lebih cepat beradaptasi akan lebih mampu bersaing.
Artinya makhluk hidup yang kemampuan adaptasinya tinggi akan lebih mudah bersaing, baik secara fisiologis maupun morfologis.
Manfaat ekologi
Ekologi memiliki beberapa manfaat bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
Manfaat tersebut diantaranya:
1. Mempermudah proses pemahaman terhadap perilaku makhluk hidup
Contohnya sistem sonar yang dimanfaatkan oleh kapal selam.
Sistem ini diadaptasi oleh sistem sonar milik lumba-lumba.
2. Mencari tahu peran manusia di lingkungannya
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebihan, sama sekali tidak baik untuk kesehatan makhluk hidup.
3. Mengetahui keanekaragaman hayati
Contohnya dengan mengetahui mana tumbuhan yang bisa dikonsumsi dan mana yang berbahaya bila dikonsumsi.
4. Memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijak
Contohnya karena kita tahu bahwa minyak dan gas bumi bisa habis sewaktu-waktu, manusia bisa berinovasi dengan memproduksi bahan bakar jenis lainnya. (*)
Artikel ini diolah dari artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhaimin: Kita Harus "Tobat Ekologis", Dimulai dari Etika dan judul Ekologi: Definisi, Ruang Lingkup, Asas dan Manfaatnya
| Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
|
|---|
| Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
|
|---|
| Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
|
|---|
| Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
|
|---|
| 8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.