Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bharada Andyka

Penyebab Bharada Andyka Polisi Asal Bone Meninggal Dunia Usai Ikut Tradisi Penyambutan Brimob Malut

Penyebab Bharada Andyka meninggal usai mengikuti tradisi penyambutan Brimob Maluku Utara, Senin (15/1/2024).

|
Editor: Sakinah Sudin
Dok Humas Polda Maluku Utara
Sosok Bharada Andyka, anggota Brimob asal Bone Sulsel yang meninggal dunia usai mengikuti tradisi penyambutan Brimob Maluku Utara, Senin (15/1/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah penyebab Anggota Brimob Bharada Andyka meninggal usai mengikuti tradisi penyambutan Brimob Maluku Utara, Senin (15/1/2024).

Diketahui, polisi asal Bone Sulawesi Selatan (Sulsel) itu mengikuti kegiatan tradisi penyambutan bersama dengan puluhan personel Sat Brimob Polda Maluku Utara.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol Michael Irwan Thamsil menjelaskan, tradisi penyambutan Brimob itu berupa kegiatan jalan dan berlari dari Mako Polda Maluku Utara menuju Mako Sat Brimob di Kelurahan Tafure, Kecamatan Ternate Utara.

Adapun jarak tempuhnya sekitar 6 kilometer.

Ia menyebut, pelaksanaan kegiatan tradisi penyambutan tersebut diikuti oleh 60 personel Sat Brimob Polda Maluku Utara.

Semua peserta baru lulus pendidikan, dengan rincian 8 personel Perwira lulusan Pendidikan Alih Golongan (PAG).

Kemudian, 11 Personel Bintara lulusan Sekolah Bintara Polisi (SBP) dari Tamtama ke Bintara, 13 Personel Bintara dan 28 personel Tamtama lulusan pendidikan Pembentukan Tahun 2023 di Pusdik Brimob Watukosek.

“Sebelum pelaksanaan kegiatan tradisi penyambutan, Seksi Kesjas Sat Brimob Polda Maluku Utara sudah melaksanakan pengecekan kesehatan dan dinyatakan seluruh peserta siap dan sehat,” katanya.

Diagnosa Suspek Perdarahan Otak

Dalam perjalanan kegiatan penyambutan tersebut, sekitar pukul 14.45 WIT, Bharada Andyka mengalami pusing dan terjatuh.

Ia kehilangan kesadaran saat sudah hampir sampai di Mako Sat Brimob Polda Maluku Utara.

Setelah mendapat perawatan dari Kesjas Sat Brimob, Bharada Andyka langsung dibawa ke UGD RS Bhayangkara sekitar pukul 15.15 WIT.

"Saat dapat perawatan medis ia di diagnosa suspek heat stroke sehingga diberikan penanganan berupa pemasangan oksigen, infus dan pemasangan oropharingeal airway untuk membebaskan jalan napas,” ungkapannya.

Kemudian, sekitar pukul 15.25 WIT Bharada Andyka dirujuk ke Rumah Sakit Chasan Boesoerie Ternate dan dilakukan penanganan oleh dokter spesialis.

Setelah mendapat penanganan dan perawatan dokter sekitar pukul 18.28 WIT dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosa suspek perdarahan otak.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved