Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Program Satu Desa Satu Faskes Mahfud MD Disorot Guru Besar Unhas, Ini Alasannya

Mahfud MD memaparkan salah satu programnya yakni satu desa, satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Prof Amran Razak 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gagasan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prof Mahfud MD terkait kesehatan masyarakat desa dianggap kuno.

Mahfud MD memaparkan salah satu programnya yakni satu desa, satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan.

Panelis Guru Besar Unhas Prof Amran Razak melihat program Mahfud MD begitu jadul.

"Gagasan mengenai satu desa satu faskes, satu tenaga kesehatan, ini kuno," tegas Prof Amran Razak.

Dirinya menyebut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) memuat tidak adanya dokter di satu desa.

Sebagai gantinya, ada perawat atau  tenaga kesehatan ditempatkan di desa.

Tenaga kesehatan berfungsi mengedukasi kesehatan masyarakat.

Sehingga menjadi langkah preventif pola hodup sehat.

Bahkan Prof Amran Razak mengaku sudah lama mengusulkan adanya satu sarjana kesehatan masyarakat dalam satu desa.

"Dalam permenkes itu memang tidak boleh ada dokter di satu desa. Jadi biasanya adalah tenaga kesehatan, perawat atau bidan yang bisa ambil alih tugas medis darurat," jelas Prof Amran Razak.

"Kami kesmas dari dulu mengusulkan satu desa satu sarjana kesmas. Kenapa perlu, karena dia akan lakukan pemeliharaan kesehatan yang menjaga upaya preventif," lanjutnya.

Dengan pola hidup sehat dari dini, maka kesehatan masyarakat lebih terjamin.

Ujungnya pemanfaatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan bisa ditekan.

Sebab, masyarakat hidup lebih sehat.

"Jadi kita bicara bagaimana kekuatan dan upaya masyarakat bisa mengurangi pemanfaatan BPJS dengan hidup sehat. Contohnya Kawasan Tanpa Rokok, kebiasaan olahraga pagi di sekolah," kata Prof Amran Razak.

Hal inilah menurut Guru Besar Unhas ini harus dipikirkan para Capres-Cawapres.

 


Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved