Tamu Tribun Timur
Kapolda Sulsel: Ayah Saya TNI
Pria kelahiran Makassar 25 Agustus 1968 ini juga mengungkapkan latar belakang adanya nama Ryacudu yang disematkan dalam nama lengkapnya.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi berkunjung ke kantor redaksi Tribun Timur, Jl Cenderawasih nomor 430, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Jumat (12/1/2024) sore.
Irjen Pol Andi Rian Djajadi hadir hadir didampingi sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Sulsel.
Diantaranya Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana, Dirkrimsus Kombes Helmi Kwarta Kusuma Rauf.
Dirkrimum Kombes Pol Jamaluddin Farti dan Dirlantas Kombes Pol Made Agus Prasatya, Kabid Propam Kombes Pol Zulham dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Kehadiran orang nomor satu di Polda Sulsel ini, disambut Pemimpin Umum Tribun-Timur, Andi Suruji, Pemimpin Redaksi Nur Thamzil Thahir, Wapimred Ronald Ngantung dan AS Kambie.
Baca juga: Jenderal Andi Rian Silaturahmi ke Tribun Timur, Tegaskan Kesiapan Polda Sulsel Kawal Pemilu 2024
Ada juga Vice GM Bussines Tribun-Timur, Yuyun Yunitra, Manajer YouTube Tribun-Timur Mansur, Manajer Online Tribun Timur Edi Sumardi dan Kordinator Liputan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin.
Pertemuan berlangsung hangat penuh keakraban.
Terlebih, Irjen Pol Andi Rian yang merupakan putra daerah Sulsel bersedia berbagi cerita kenangan masa-masa kecilnya.
Dalam pertemuan itu, pria kelahiran Makassar 25 Agustus 1968 ini juga mengungkapkan latar belakang adanya nama Ryacudu yang disematkan dalam nama lengkapnya.
Rupanya, Ryacudu merupakan nama dari mendiang Mayor Jenderal TNI (Purn) Musanif Ryacudu.
Musanif Ryacudu adalah ayah dari mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.
Saat Andi Rian R Djajadi dilahirkan di rumah sakit 55 tahun silam, Musanif Ryacudu yang saat menjabat Pangkowilhan 3 datang membesuk.
Bukan tanpa alasan, rupanya Musanif Ryacudu berteman akrab dengan ayah Andi Rian yang juga prajurit TNI AD.
Meski masih berpangkat Bintara, kata Andi Rian, sang ayah cukup akrab dan bersahabat dengan Musanif Ryacudu yang merupakan jenderal.
Keakraban itu terjalin karena ayah Andi Rian kerap menjadi tandem bermain tennis Musanif Ryacudu.
"Ayah saya kan TNI AD juga pangkat terakhir beliau Letnan Kolonel. Jadi waktu itu beliau masih Bintara tapi bersahabat dengan pak Ryacudu karena sering jadi tandem main tennis," ucap Andi Rian.
"Makanya saat saya baru dilahirkan di rumah sakit, beliau datang membesuk," sambungnya.
Saat itulah, ayah Andi Rian meminta izin ke Musanif Ryacudu untuk menyematkan nama ke Andi Rian kecil yang kini sudah berpangkat jenderal polisi bintang dua.
"Menurut cerita orang tua ini, saya juga tidak tahu. Jadi beliau (Musanif Ryacudu) datang besuk, karena mungkin harapan orang tua diminta lah ke beliau (Musanif Ryacudu) untuk dikaitkan ke nama saya ya, supaya nanti juga jadi jenderal," kenang Andi Rian.
Pertemuan itu pun kian cair. Terlebih, Andi Rian mau berbagi cerita tentang masa kecilnya hingga tumbuh remaja di Kota Makassar.
Tetap berbahasa Bugis
Andi Rian Ryacudu Djajadi lahir di Makassar, Sulsel, 25 Agustus 1968 atau 55 tahun lalu.
Kedua orangtuanya bangsawan Bugis dari Bone dan Wajo.
Lahir di tanah perantuan orangtuanya membuat Kapolda Sulsel itu jarang pulang kampung.
"Dulu hanya pulang kampung kalau Lebaran (mudik)," kata dia.
Dua pekan setelah dilantik sebagai Kapolda Sulsel, Andi Rian Djajadi pun langsung pulang kampung ke Wajo, lalu ke Bone.
Dia baru pulang kampung ke Bone setelah 30 tahun lamanya.
Jarang pulang kampung pun membuat Andi Rian Djajadi jarang menggunakan bahasa Bugis.
Namun, dia diuntungkan ketika ditugaskan ke Kalimantan Selatan saat masih berpangkat perwira pertama.
"Pertama tugas di Kotabaru (kabupeten di Kalsel). Di sana banyak orang Bugis. Dilihat nama saya Andi Rian, langsung diajak bicara pakai bahasa Bugis," ujarnya menceritakan bagaimana dirinya tak lupa dengan identitasnya sebagai orang Bugis.
Saat di kantor Tribun Timur, sesekali dia berbicara menggunakan bahasa Bugis dengan Pemimpin Umum Tribun Timur, Andi Suruji dan Pemred Tribun Timur, Thamzil Thahir.
Mantan liaison officer Polri di Kuala Lumpur, Malaysia itu mengatakan, dirinya lebih banyak belajar bahasa Bugis di luar dibanding di kampung halaman.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.