Sinopsis Film
Trinil: Kembalikan Tubuhku, Horor Klasik Bergaya Retro
Salah satu film genre horor yang berbeda Trinil: Kembalikan Tubuhku karya Hanung Bramantyo sedang tayang di bioskop.
Oleh:
Jeri Wongiyanto
Pengamat Film Asal Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Awal tahun 2024 bioskop tanah air telah dikuasai film nasional.
Film Hollywood Aquaman produksi DC Studio , seakan digempur oleh deretan film nasional yang mendulang penonton.
Salah satu film genre horor yang berbeda Trinil: Kembalikan Tubuhku karya Hanung Bramantyo sedang tayang di bioskop.
Ini come back Hanung menggarap horor setelah 17 tahun lalu.
Mengangkat kisah dari drama radio populer di tahun 1980-an.
Hanung menggandeng Haqi Achmaf menggarap skenarionya.
Hasilnya sebuah film horor klasik yang bergaya retro.
Hanung sukses membuat horor yang berbeda dengan horor produksi nasional lainnya.
Berkisah tentang seorang janda yang dibunuh anaknya sendiri yang bernama Trinil.
Sebuah kisah yang kelam sekaligus mengerikan.
Adalah Rara (Carmela van der Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra), pasangan baru menikah yang kembali ke rumah Rara di perkebunan teh di Jawa Tengah, setelah pernikahan mereka.
Mereka tinggal di sebuah rumah tua yang merupakan warisan dari ayah Rara.
Kini rumah tersebut menjadi tanggung jawab Rara dan Sutan sambil harus mengelola kebun teh yang juga warisan keluarga Rara.
Suatu malam, Rara merasakan ketindihan saat tidur.
Kejadian demi kejadian di luar nalar pun terus meneror.
Hingga muncul hantu tak bertubuh.
Walau bagi Rara kejadian ini adalah hal biasa.
Sutan khawatir akan kondisi istrinya, ia juga menyadari ada yang aneh.
Sutan akhirnya meminta bantuan Yusof (Fattah Amin), sahabatnya masa sekolah dari Penang, Malaysia, yang biasa menangani beragam kasus mistis.
Rangkaian misteri yang dilempar Hanung, cukup berhasil mengikat dan memikat penonton.
Sayangnya alur cerita yang padat, cukup membingungkan, belum sempat merasakan emosi karakternya, scene cepat berganti.
Padahal gaya drama khas Hanung sudah sangat terasa.
Teror kepada penonton digempur Hanung, tak hanya menakut-nakuti tapi sekaligus melempar pertanyaan demi pertanyaan, menjadi balutan misteri.
Penonton dibuat penasaran dengan kejadian-kejadian mistis apakah nyata atau tidak!
Karakter tokoh yang hadir cukup kuat.
Para pemeran bermain bagus, chemistry yang dibangun tertata dan terjaga hingga akhir.
Interaksi Carmela, Rangga dan Fattah yang berbeda karakter, lumayan menarik.
Namun ketika atmosfer teror memuncak, Hanung beberapa kali seperti terbata-bata menaikkan temponya, seperti tertahan.
Beberapa jahitan scene terasa kasar, juga beberapa perpindahan adegan yang cukup menganggu.
Plot twist yang seharusnya menjelaskan seluruh rangkaian kisah malah terkesan membingungkan, hingga akhir.
Untungnya horor ini dikemas dengan visual retro bersetting tahun 70-an yang memikat.
Teknologi CGI tergarap cukup baik.
Teror horor sepanjang film mampu memacu adrenalin penonton.
Mendebarkan walau tidak terlalu mengerikan!!(*)
Sinopsis Film Doti Tumbal Ilmu Hitam: Santet Paling Kejam dari Tanah Sulawesi |
![]() |
---|
Sinopsis Film Tribun Timur: SUPERMAN, Pembuktian James Gunn! |
![]() |
---|
Sinopsis Film Tribun Timur: Jurrasic World Rebirth, Spesies Mutan yang Lebih Ganas |
![]() |
---|
Sinopsis Film: Pembantaian Dukun Santet, Teror Berdarah Tanpa Arah |
![]() |
---|
Sinopsis Film 'Cyberbullying': Perundungan Digital dan Siswi SMP Berhasil Sembuhkan Luka Masa Lalu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.