Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Imam Masjid Balikpapan Meninggal

Tetangga hingga Teman Cerita Sifat Andi Syamsul Bahri Imam Masjid Al Ula Balikpapan yang Meninggal

Andi Syamsul Bahri, imam Masjid Jami Al Ula di Balikpapan, Kaltim, meninggal dunia saat sedang memimpin shalat subuh,

Editor: Edi Sumardi
CCTV MASJID AL ULA BALIKPAPAN
Andi Syamsul Bahri, imam Masjid Jami Al Ula di Balikpapan, Kaltim, meninggal dunia saat sedang memimpin shalat subuh, Selasa (2/1/2024) kemarin. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Andi Syamsul Bahri, imam Masjid Jami Al Ula di Balikpapan, Kaltim, meninggal dunia saat sedang memimpin shalat subuh, Selasa (2/1/2024) kemarin.

Peristiwa tersebut terjadi saat dia sedang sujud pertama pada rakaat pertama.

Berdasarkan rekaman CCTV, momen sujud di detik-detik jelang meninggalnya Andi Syamsul Bahri terlihat sangat lama.

Informasi yang diperoleh, peristiwa ini terjadi pada saat sujud pertama rakaat pertama.

Jamaah di shaf terdepan tepat di belakang imam pun berusaha bangkit melihat kondisi imam.

"Saat sujud, kok sujudnya lama sekali," kata Dani, salah seorang jamaah.

Mengetahui imam tak lagi bernyawa, salah seorang jamaah pun maju memimpin shalat subuh.

"Kemudian salat dilanjutkan H Burhansyah yang berada di belakangnya,” kata Pengurus Masjid Jami Al Ula, Abdul Kadir.

Andi Syamsul Bahri dikenal tidak pernah jauh dari Al Qur'an.

Baca juga: Imam Masjid Asal Sinjai Meninggal Saat Pimpin Shalat Subuh, Orangya Sangat Baik

Bahkan saking taatnya beribadah, aktivitas sehari-harinya menjaga apotek miliknya seperti hanya selingan.

"Kesehariannya itu dia jaga apotek (Apotek Arif Rahman). Kalau di apotek itu dia mengaji terus, nggak pernah berhenti mengaji orangnya. Tunggu nanti ada orang mau beli, stop sebentar. Setiap hari begitu, jaga apotek sambil mengaji," ujar Rina, keponakan almarhum kepada Tribun Kaltim di rumah duka, Selasa (2/1/2024).

Teman kuliah almarhum di Universitas Veteran RI, Arfan Tualle mengenang Andi Syamsul Bahri sebagai sosok taat beribadah sejak muda.

Pada tahun 1980-an, dia selalu mengingatkan waktu shalat.

"Waktu kuliahka dulu, selalu kasih ingatka kalau masuk waktu shalat," kata Arfan.

Dikenal sosok baik dan lembut

Tetangga menangis ceritakan sosok Andi Syamsul Bahri yang baik dan lembut dalam kehidupan bertetangga.

Tak heran, ketika Andi Syamsul Bahri meninggal dunia tetangga pun ikut kehilangan.

Salah seorang tetangganya, Manis, mengamini perilaku dan tutur kata mendiang yang baik terhadap lingkungan sosialnya.

Perempuan yang kerap dipanggil Acil Manis ini bahkan sesekali menangis saat menceritakan mendiang Andi Syamsul Bahri semasa hidup kepada Tribun Kaltim.

"Baik sama tetangga. Dia lembut sekali itu, nggak pernah marah sama tetangga," ungkapnya terisak.

Manis mengaku sudah mengenal baik mendiang.

Pasalnya kediamannya persis di sebelah apotek milik almarhum.

Sifat yang paling dia pelajari dari mendiang adalah mental antiberutang yang dipegang teguh.

Sekalipun Andi Syamsul Bahri adalah sepupu Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mendiang tak pernah sekalipun memanfaatkan relasi kekeluargaan itu.

"Dia lebih baik etalase apoteknya kosong daripada harus berutang, biar pun ke bank atau ke Andi Harun. Dia kadang kalau orang kurang uangnya, dikasih-kasih aja. Sedekahnya banyak ke tetangga. Kalau ada tetangga meninggal, nggak pernah dia nggak kasih, selalu kasih," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved