Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat Transportasi Sayangkan Pemberhentian Koridor 3 dan 4 Teman Bus Makassar

Salah satunya Pengamat Transportasi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Lambang Basri.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/Rudi Salam
Unit Teman Bus Makassar di Jl Boulevard, Rabu (3/1/2024). Jalan Koridor 3 dan 4 Teman Bus Makassar ditutup per 1 Januari 2024.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemberhentian operasional Teman Bus Makassar atau Teman Bus Mamminasata khusus koridor 3 dan 4 disayangkan banyakan pihak.

Salah satunya Pengamat Transportasi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Lambang Basri.

“Pasti (pemberhentian operasional koridor 3 dan 4 Teman Bus) menyusahkan yang selama ini menggunakan,” kata Prof Lambang Basri, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (3/1/2024).

Koridor 3 sendiri melayani rute dari Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menuju Kampus II Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) di Jl Salodong, Untia Kacamatan Biringkanaya. 

Sementara koridor 4 melayani rute dari Kampus Teknik Unhas Gowa menuju Panakkukang Square, Jl Pengayoman. 

Menurutnya Prof Lambang, pengoperasian koridor Teman Bus harus jelas, seperti layak atau muatannya cukup.

“Ini kan sebetulnya muatannya kurang. Kenapa dia kurang, bisa jadi kurang bukan disebabkan kurang orang,” katanya.

Ia menyarankan agar pengelolaan Teman Bus harus memperbaiki manajemen dan strategi layanan.

Prof Lambang menyebut, strategi yang bisa digunakan adalah menggiring keterpaksaan orang untuk menggunakan angkutan umum.

“Caranya gambang, ada kebijakan sistematis bahwa tidak ada lagi parkir kendaraan di jalan,” sebutnya.

Strategi lainnya adalah setiap kepemilikan kendaraan harus mempunyai garasi di rumah masing-masing.

Strategi ini, kata dia, telah diterapkan oleh kota-kota maju, hanya saja pemerintah daerah belum menerapkan.

Lebih dari itu, strategi lainnya yang disarankan adalah mengajak masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum.

“Jadi perbaiki layanannya. Misalnya tujuan A ke B ada layanannya. Semua trayek terjangkau, layanannya nyaman, murah dan enak. Memperbaiki itu artinya mengajak orang untuk tertarik,” tambah Prof Lambang. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved