Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mutasi Pemkot Makassar

Pengamat 'Curigai' Mutasi Danny Pomanto Ada Indikasi Politik

Sukri Tamma mengatakan prinsip mutasi dilihat dalam ruang administratif adalah berdasarkan keinginan dan tujuan meningkatkan kinerja.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / SITI AMINAH
Pelantikan pejabat Pemkot Makassar di Kapal Pinisi, Anjungan Pantai Losari. Rabu (3/1/2024). Sebanyak 12 camat diganti Danny Pomanto. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma menyebut adanya dugaan politik mutasi dilakukan Danny Pomanto.

Ada 201 pejabat Pemkot Makassar dimutasi mulai kadis, sekretaris dinas, camat, sekretaris camat, kepala bidang, hingga lurah.

Sukri Tamma mengatakan prinsip mutasi dilihat dalam ruang administratif adalah berdasarkan keinginan dan tujuan meningkatkan kinerja.

"Alasan mutasi normatif adalah untuk memaksimalkan kinerja, memperbaiki yang kurang dan mengevaluasi hasil-hasil lainnya," ujar Sukri Tamma, Rabu (3/1/24).

Namun jika dilihat dalam konteks politik, maka memungkinkan mutasi memiliki indikasi politik.

"Karena sistem birokrasi itu adalah sitem kerja yang sangat efektif kemudian bisa menjangkau masyarakat," ujarnya.

Apalagi semua kontestan pemilu berupaya menjangkau masyarakat semaksimal mungkin baik dalam melalui sistem birokrasi.

"Orang pasti akan mengaitkan atau ada potensi aspek pemilu, menempatkan orang-orang yang bisa diterima atau sejalan dengan pimpinan," ungkapnya.

Pejabat yang ditempatkan pada posisi tertentu akan menjalankan visi misi dari pimpinan wilayah tersebut.

"Sistem formal dilarang karena ada netralitas ASN yang tidak memungkinkan. Tapi secara politik itu punya potensi dimanfaatkan dalam ruang-ruang kontestati itu," tambah dia.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved