Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bapak dan Anak Tinggal di Tenda Bambu

Bapak dan Anak Viral Tinggal di Tenda Bambu Kini Dievakuasi ke Kos

Sosok bapak dalam video viral bernama Faste Dwi Rohmantyawan alias Iwan (41), sedang anaknya, Muhammad Ash Shoffani (12).

Editor: Sakinah Sudin
TribunSolo.com/ Zharfan Muhana
Faste Dwi Rohmantyawan (41) dan putranya yang masih sekolah dasar Muhammad Ash Shoffani (12). Mereka diberikan bantuan tempat tinggal berupa kos. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bapak dan anak tinggal di tenda bambu beratap spanduk bekas kini dievakuasi ke kos.

Diketahui, kisah pilu bapak dan anak tinggal di tenda bambu beratap spanduk bekas viral usai diposting akun TikTok @polisidesaku.

Sosok bapak dalam video viral bernama Faste Dwi Rohmantyawan alias Iwan (41), sedang anaknya, Muhammad Ash Shoffani (12).

Lokasi tinggal mereka yakni di tengah kebun jati di perbatasan Desa Mlese, Kecamatan Ceper dengan Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Klaten.

Kemudian dia ditemukan Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta perangkat Desa Mlese.

Kolase: Capture video viral bapak dan anak tinggal di tenda bambu beratap spanduk bekas beralas tikar.
Kolase: Capture video viral bapak dan anak tinggal di tenda bambu beratap spanduk bekas beralas tikar. (TikTok @polisidesaku via Tribun Trends)

Mereka mendatangi Iwan di gubuknya pada Selasa (19/12/2023).

Iwan dan anaknya dibantu untuk tinggal di tempat hunian yang layak.

Untuk sementara, Iwan dan anaknya ditempatkan di sebuah kos yang berada di wilayah RW 010, Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk. 

Kronologi Bapak dan Anak di Klaten Tinggal di Tenda Bambu

Rupanya, Iwan dan dan anaknya sudah sekitar 4 bulan tinggal di tenda bambu.

Iwan menceritakan bagaimana akhirnya memilih tinggal di tenda bambu.

Iwan mengaku sering berpindah-pindah kerja. 

Namun, selama bekerja ini dia tak bisa awet, lantaran ada saja kendalanya. 

Awalnya dia bekerja di perusahaan mebel, namun lantaran harus menunggu anaknya yang sakit, dia jadi absen selama 2 minggu. 

Hasilnya dia tidak mendapat gaji, ini berakhir dia harus menunggak kos. 

Selain itu, dia juga berakhir keluar dari pekerjaannya itu.

"Sama yang punya kos tunggakan saya tidak diminta, saya diminta keluar dan cari kos lain," papar dia. 

Setelah itu, Iwan dan anaknya Muhammad Ash Shoffani terpaksa tidur di emperan sekolah hingga emperan masjid. 

"Saat itu sudah masuk liburan sekolah (lebaran), akhirnya saya dan anak tidur di emperan sekolah," ungkapnya.

Anak Iwan, Aashof bersekolah di Sekolah Dasar (SD) di wilayah Jatipuro.

Setelah kejadian dirinya tidur di tempat yang tak jelas, ada seorang pengusaha yang mendatangi iwan. 

Dia ditawari kerja di pabrik dan diberikan tempat tinggal. 

Namun, dia kembali keluar. Itu lantaran kondisi lingkungan kerjanya tak mendukungnya. 

Iwan lalu mencari pekerjaan lagi, dia lalu diterima di sebuah rumah makan. 

Di sana dia juga diberikan tempat tinggal.

Namun, Iwan harus keluar lagi lantaran kecewa dengan pemilik rumah makan. 

KTP-nya dipakai untuk kredit motor tanpa sepengetahuan Iwan. 

Dirinya lalu nekat kembali ke Jatipuro, disana mereka menetap di sebuah gubuk di tengah sawah.

Disana, Iwan sesekali membantu pemilik sawah menggarap lahannya.

Pemilik sawah itu juga berbaik hati memberikannya tikar serta makanan.

Lantaran tidak enak menumpang di gubuk, Iwan lalu membuat tempat tinggal di tengah kebun jati itu.

"Karena gak enakan saya, lalu buat gubuk itu," ucapnya.

Tempat tinggal yang dibuat Iwan tersebut dari bahan seadanya yakni dari kayu, bambu, plastik bekas, spanduk bekas.

Setelah itu, Iwan mendapat pekerjaan jadi staff kebersihan di toko emas kawasan Prambanan. 

Dia berangkat dengan sepeda ontel dari gubuk yang dibuat ke lokasi kerja.

Hari ketiga bekerja, dia ditabrak pemotor tak dikenal, kemudian pelaku kabur. 

"Hari ketiga, kena musibah kecelakaan. Ditabrak motor waktu itu," ujarnya.

Di pekerjaannya yang terakhir ini juga tidak awet, dia kembali dikeluarkan. 

Sejak saat itu, hingga saat ini dia belum mendapat pekerjaan lagi dan menetap di kebun jati.

Penjelasan Bhabinkamtibmas

Bhabinkamtibmas Desa Mlese, Polsek Ceper, Briptu Bima Jati Gunaryo mengatakan, temuan itu dilaporkan satpam pabrik yang bersebelahan dengan kebun pohon jati itu.

“Awalnya di Desa Mlese saya buat grup sekuriti. Kemudian pada saat itu ada sekuriti malam-malam keliling mengontrol bangunan sekitar pabrik. Saat patroli itu saya mendapati tempat tinggal bapak dan anak di tengah kebun serta kondisinya tidak layak. Kemudian disampaikan ke grup,” ujar Bima kepada TribunSolo.com.

Bima lalu mengecek ke lokasi, ia bertemu dengan Iwan guna mengetahui keadaannya.

Selain itu, dia juga mendapat informasi dari warga sekitar.

"Awalnya si bapak pernah kerja dekat sana dan mengekos, lalu setelah kena PHK belum dapat kerja lagi dia diminta keluar. Sehingga tidak ada tempat tinggal lagi," ucapnya.

Kemudian Briptu Bima bersama dengan Babinsa dan perwakilan perangkat desa mengevakuasi keluarga tersebut pada Selasa (19/12/2023).

"Sementara kita evakuasi tinggal di kos," ungkapnya.

Iwan di KTP tercatat sebagai warga Jogonalan, namun pria tersebut berasal dari Kudus.

Sementara itu, Iwan yang sudah di evakuasi saat ditemui mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu. Berkat bantuan tersebut kini sang putra bisa tinggal di tempat layak.

“Alhamdulillah masih ada orang-orang baik yang membantu kami," kata Iwan.

"Sangat senang dan bahagia. Ini memotivasi saya untuk tetap berjuang lagi agar bisa mandiri membesarkan anak,” imbuhnya.

Usai menempati kos, Iwan langsung segera mencari pekerjaan kembali.

Dirinya juga memiliki rencana ingin menggeluti usaha kuliner untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Iwan mengatakan tidak ingin menggantungkan hidupnya pada bantuan orang lain. 

Video Viral

Diberitakan sebelumnya, viral kisah pilu bapak dan anak tinggal di tenda bambu beratap spanduk bekas.

Video yang memperlihatkan kisah pilu bapak dan anak tinggal di tenda bambu dibagikan akun TikTok @polisidesaku.

Akun itu milik Bhabinkamtibmas Desa Mlese, Polsek Ceper, Briptu Bima Jati Gunaryo.

Dalam cuplikan video singkat tersebut, dilansir Tribun-Medan.com, terlihat seorang anggota kepolisian datang menemui seorang pria bersama anaknya tinggal di sebuah gubuk reot.

Keadaan tempat tinggal mereka terlihat menyedihkan dan tidak layak untuk ditinggali.

Pada pukul 11.00 WIB pagi, laporan diterima mengenai keberadaan seorang pria bernama Iwan dan anaknya yang tinggal di pondok sederhana di tengah kebun jati di RW 3 Dusun Mlese.

Iwan, seorang duda dengan satu anak, tinggal di tengah kebun jati di Klaten.

Kini Iwan dan anaknya hanya tinggal berdua setelah berpisah dengan istrinya.

Iwan dan anaknya telah menempati gubuk yang dibuatnya sendiri selama tiga bulan.

Pondok tersebut terlihat sangat sederhana dan tidak layak untuk dihuni, dengan atap terbuat dari sisa kayu yang dirakit dengan alat seadanya.

Sementara tak ada dinding penutup gubuk tersebut.

Mereka tidur di atas tanah dengan tikar tipis tanpa dinding yang memadai.

Setelah menerima informasi dari penduduk setempat, petugas terlihat melakukan evakuasi terhadap keluarga tersebut.

Ketika petugas Bhabinkamtibmas tiba di lokasi, mereka mendengarkan cerita Iwan hingga memahami bagaimana mereka berakhir dalam keadaan seperti ini.

“Pak Bhabin evakuasi keluarga dari gubug reot, pak iwan asli kudus dulu mempunyai istri orang klaten, tp saat ini sudah pisah.

Sudah 3 bulan beliau tinggal di gubug reot di tengah kebon jati, kita evakuasi kita berikan pakaian yang layak dan tempat tinggal yang layak untuk beliau sekeluarga,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Saat ini, keluarga Iwan dapat merasa sedikit lega karena telah dipindahkan ke tempat tinggal yang lebih layak. Anak Iwan juga dapat belajar dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir kehujanan lagi.

Unggahan itu kini viral dan sudah ditonton ratusan ribu oleh warganet. Tak sedikit dari mmereka yang meninggalkan komentar dalam unggahan itu.

"Ini malah gk bs dibilang gubug. smga sllu diberi kekuatan n kesabarn,, smga adekny jd org sukses aamiin," tulis @arimice14.

"Tolong berikan pekerjaan biar bisa menyambung hidup jg membiayai anaknya sekolah pak tolong banget,insya allah amal jariyah kagem Njenengan," tulis @media.

"Semoga kelak adeknya menjadi orang sukses..Aamiin. untuk bp2; yg sdh membantu semoga sllu di berikan kesehatan dan kelancaran rezeki... Aamiin," tulis @Tararani.

"Terima kasih bpk bhabin,bpk perangkat desa,bpk rt/rw setempat sekarang bpk iwan & anaknya mendapatkan tempat yg layak....," tulis @siembul. (*)

Artikel ini diolah dari artikel yang telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Viral Kisah Pilu Bapak dan Anak, Tinggal di Gubuk Reot Tanpa Dinding setelah Ditinggal Sang Istri serta TribunSolo.com dengan judul Bapak-Anak di Klaten 4 Bulan Tinggal di Kebun Jati, Beralaskan Tikar dan Beratap Spanduk Bekas dan judul Kisah Bapak di Klaten, Terpaksa Ajak Anak Tinggal di Kebun Jati, Ngaku Berulang Kali Kena PHK

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved