Headline Tribun Timur
PDIP Usung Danny dan Adnan di Pilgub Sulsel
PDIP jauh-jauh hari telah menyiapkan calonnya untuk maju di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 mendatang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jauh-jauh hari telah menyiapkan calonnya untuk maju di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 mendatang.
Dua nama itu adalah, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto dan Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
Danny Pomanto saat ini menjabat sebagai Wali Kota Makassar.
Sementara Adnan Purichta adalah Bupati Gowa. Danny merupakan kader PDIP setelah sebelumnya berseragam Partai NasDem. Sedangkan Adnan merupakan Ketua PMI Sulsel.
Keinginan PDIP Sulsel mengusung kedua kepala daerah tersebut disampaikan oleh ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri di Warkop Kopizone, Jl Boulevard, Makassar, Senin (25/12).
Caleg DPR RI dapil Sulsel I ini mengatakan, untuk mengusung kedua orang tersebut, harus ada syarat yang harus dipenuhi.
“Kalau keduanya mau diusung oleh PDIP di Pilgub Sulsel nanti, syaratnya, harus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Sulsel,” kata Andi Ridwan.
Baca juga: Survei IPN: Prabowo-Gibran Hampir Pasti Menang 1 Putaran dengan Elektabilitas 50,2 Persen
Keputusan ini diambil dengan keyakinan bahwa kader dan tokoh eksternal PDIP dapat bekerja maksimal.
Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri punya tekad membawa partai besutan Megawati Soekarnoputri hattrick kemenangan di Pilpres dan Pileg 2024.
"Itu pasti, jadi semua kader itu berpeluang untuk kita dorong. Indikatornya, harus ada kursi di daerahnya," kata Andi Ridwan Wittiri.
"Bagaimana kita mau mengusung kader sendiri kalau tidak punya kursi," lanjut Andi Ridwan Wittiri.
Setidaknya, bisa menambah perolehan kursi DPR, baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
Anggota DPR RI dua periode ini juga punya target meraih minimal 31 persen kemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel. Target minimal 30 persen suara itu dinilai sebagai angka yang realistis.
"Kita target minimal 31 sampai 51 persen, dan tidak boleh mau ngomong 51,52 persen, sekitar 31 persen minimal lah," kata Andi Wittiri.
Andi Wittiri meyakini bahwa keberhasilan PDI Perjuangan selama ini dapat diulang oleh para kader.
Langkah ini mencerminkan strategi partai dalam membangun koalisi yang kuat untuk menghadapi kontestasi politik nasional mendatang.
Adapun untuk Adnan Purichta Ichsan, Andi Wittiri mengungkapkan, PDIP sudah dua periode berturut-turut jadi parpol pengusung.
Dari pertarungan Pilkada serentak tahun 2015 dan Pilkada serentak Tahun 2020.
"Jadi Bupati Gowa (Adnan) itu kan sudah dua kali diusung oleh PDIP. Jadi semua berpeluang diusung di Pilgub Sulsel (termasuk Danny Pomanto)," tandasnya.
Di DPRD Makassar, PDIP mengontrol enam kursi. Jumlah ini sama dengan perolehan kursi Partai NasDem. Meski demikian, Partai NasDem berhak menduduki kursi Ketua DPRD Makassar karena memiliki jumlah suara partai yang lebih banyak dibanding partai-partai lainnya.
Partai NaSdem memperoleh 92.649 suara. Disusul Partai Demokrat dengan 74.728 suara dan PDI Perjuangan 63.864 suara.
Sementara di DPRD Gowa, PDIP hanya memiliki dua kursi, sekaligus menjadi partai dengan perolehan jumlah kursi paling sedikit dibanding partai lainnya.
Jumlah kursi terbanyak di Gowa pada Pemilu 2019 lalu dipegang oleh PPP dengan total delapan kursi.
Sedangkan di urutan kedua dipegang oleh Partai Gerindra dengan tujuh kursi.
Dengan jumlah tersebut, PPP berhak menduduki kursi Ketua DPRD Gowa.
PDIP tercatat sudah dua periode mengusung Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai calon Bupati Gowa dan dua-duanya berhasil mengantarkan ponakan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu menuju kursi Bupati Gowa.
Dari pertarungan Pilkada serentak Tahun 2015 dan Pilkada serentak Tahun 2020.
"Jadi Bupati Gowa (Adnan) itu kan sudah dua kali diusung oleh PDIP, jadi semua berpeluang diusung di Pilgub Sulsel (termasuk Danny Pomanto)," tandasnya.
Partai Golkar
Untuk mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, partai setidaknya harus memiliki 18 kursi di DPRD Sulsel atau 20 persen dari total kursi yang ada.
Jika tidak, partai itu harus berkoalisi dengan partai lain agar genap 20 persen.
Pemilu 2024 akan menjadi momentum bagi partai politik di Sulsel agar bisa mengusung jagoannya masing-masing di Pilgub 2024 mendatang.
Partai Golkar adalah salah satu partai di Sulsel yang diberi target mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur sendiri tanpa koalisi dengan partai lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa saat berbincang dengan media di kediaman pribadinya, Kompleks Azalea, Makassar, Jumat (24/11) lalu.
Erwin mengatakan Golkar Sulsel diperintahkan mengumpulkan 20 persen kursi agar dapat mengusung calon gubernur sendiri.
"Golkar targetkan menang pemilu, pileg, dan kita melihat ada peluang untuk itu meskipun kita tidak punya calon presiden," ujar Erwin Aksa.
Erwin mengaku telah menganalisis kekuatan Golkar di Sulsel. Dia optimis bisa meraih 20 persen kursi tersebut demi mendapatkan tiket ke Pilkada Sulsel 2024.
"Kalau (Pileg) provinsi saya melihat kita bisa 20 persen sehingga Golkar nanti di Pilkada bisa mencalonkan sendiri kadernya untuk maju di Pilgub. Itu dari hasil analisis saya dan data saya," tambah Erwin.
Selengkapnya baca HL Tribun Timur edisi Selasa (26/12/2023). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.