Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kampus Diserang

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Penyerangan di Kampus UIM

Saksi yang dimintai keterangan soal penyerangan di Kampus UIM, dari pihak kawan-kawan yang melapor dan sekuriti.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Kondisi fakultas dan Sekretariat BEM Teknik UIM Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, usai diserang OTK, Senin (25/12/2023) dini hari. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar memeriksa 10 saksi terkait penyerangan di kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (25/12/2023) dini hari.

"Masih lidik, (masih) minta keterangan saksi-saksi, kalau misalkan sudah ada yang diamankan pasti kita kasih tahu," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada Tribun-Timur.com.

Sejauh ini sudah ada 10 saksi yang dimintai keterangan.

"Saksi yang dimintai keterangan, dari pihak kawan-kawan yang melapor, sekuriti, dan saksi lainnya," katanya.

Ia berharap dalam waktu dekat ini pelaku penyerangan dalam kasus itu segera terungkap.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita amankan pelakunya," tegasnya.

Satu Diparangi

Seorang mahasiswa terluka berinisial AF (22), telah melaporkan kejadian yang dialami ke Polrestabes Makassar.

Dalam laporannya, AF mengaku diparangi saat penyerangan terjadi dan mengakibatkan luka lecet di punggungnya.

Korban luka itu juga dibenarkan Ketua BEM Teknik UIM, Astullah yang dikonfirmasi Tribun.

"Korban, ada beberapa orang kena batu dan ada juga yang sempat diparangi belakangnya. Tapi nda tembusji di bajunya, mungkin karena tebal jaket yang dipakai," kata Astullah.

Saat melapor ke Polrestabes Makassar korban telah menjalani visum.

Baca juga: Kronologi Kampus UIM Diserang OTK, Sekretariat BEM Teknik Rusak Parah

"Laporannya masuk di Polrestabes, sudah divisum lukanya," ujarnya.

Saat ini, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Fakultas agar kejadian serupa tidak terulang.

"Langkah-langkah, untuk sekarang ini komunikasi ke fakultas ji dulu. Karena belum ada dari Universitas buka suara," sebutnya.

Dirinya pun berharap agar kasus itu diusut tuntas oleh kepolisian.

"Karena secara kelembagaan teman-teman memang meminta harus diusut tuntas ini, siapa pelaku sampai terjadi kejadian kemarin," jelasnya.

Kronologi Penyerangan

Astullah mengatakan penyerangan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.

Saat itu, dirinya dan pengurus BEM Teknik lainnya sementara persiapan melakukan musyawarah.

"Kemarin itu, sementara sibuk-sibuknya teman-teman di Fakultas Teknik untuk musyawarah masing-masing jurusan. Cuma ada salah satu jurusan yang musyawarahnya di fakultas," ujar Astullah Jaya.

Di tengah-tengah musyawarah itu tiba-tiba ada yang mulai memancing. 

Baca juga: 4 Tragedi Kelam Penyerangan Kampus UIM Makassar : Mahasiswa Teknik Hingga Ketua BEM Ditebas Parang

Mereka mengendarai motor sambil menggeber knalpot.

"Mereka berkeliling sebanyak tiga kali, dengan kesan memprovokasi. Pas ketiga kalinya keliling, muncul beberapa orang massanya langsung menyerang," ujarnya

Saat diserang, pengurus BEM Teknik sempat bertahan beberapa saat.

"Sempat bertahan teman-teman, tapi kan kita perhitungan ta bukan persiapan konflik, sementara musyawarah. Jadi bertahan paling melindungi fakultas," sebutnya.

Akibatnya penyerangan itu beberapa fasilitas kampus rusak.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kampus Swasta di Makassar Diserang OTK

"Kondisinya saat ini, fakultas itu kacanya sampai lantai 3 pecah. Sekret BEM hancur, rata habis memang dindingnya," bebernya.

Kasus itu, lanjut Astullah telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar.

Sebelumnya diberitakan, Aksi penyerangan orang tidak dikenal (OTK) berlangsung di kampus swasta di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Senin (25/12/2023) dini hari.

Dalam dokumentasi foto yang diterima Tribun-Timur.com, tampak salah satu ruangan rusak akibat penyerangan itu.

Kaca jendela ruangan bercat hijau tersebut hancur berserakan di lantai.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, membenarkan adanya kejadian itu.

"Laporan sudah diterima dan ditindaklanjuti olah TKP," kata Kombes Ngajib kepada wartawan.

Pihaknya pun mengaku sementara melakukan penyelidikan atas kasus itu.

"Dan saat ini dalam proses penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved