Pilpres 2024
Kali Pertama Jusuf Kalla Terbuka Dukung AMIN, Husain Abdullah: Agar Rakyat Tidak Salah Pilih
saat berada di Makassar Jusuf Kalla menegaskan pilihannya secara pribadi yakni mendukung pasangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Lantas apa alasan Jusuf Kalla menolak bergabung dengan pasangan capres dan cawapres sebagai tim pemenangan pada Pilpres 2024?
Pertemuan yang bersejarah terjadi ketika Calon Presiden nomor urut 3, yang diusung oleh koalisi PDIP, Ganjar Pranowo, untuk pertama kalinya bertemu dengan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), di kediaman pribadi JK di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/11/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Ganjar Pranowo tidak melewatkan kesempatan untuk menggoda JK mengenai dukungan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Namun, JK dengan tegas menolak ajakan tersebut.
JK menjelaskan bahwa sebagai Ketua dari lembaga Palang Merah Indonesia (PMI), ia harus bersikap netral.
Oleh karena itu, Jusuf Kalla tidak dapat bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden-calon wakil presiden Ganjar-Mahfud.
"Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN," ucap JK kepada awak media usai pertemuan.
Lebih lanjut, JK menjelaskan bahwa setiap warga negara tentu memiliki preferensi terhadap calon presiden masing-masing.
Namun, sebagai seorang pejabat, JK menyatakan bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk tetap bersikap netral.
"Bahwa masing-masing Anda semua punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya," ungkap JK.
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, secara santai menggoda politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, untuk mendapatkan dukungannya dalam Pemilihan Presiden 2024.
Tindakan tersebut dilakukan Ganjar dalam suasana yang penuh guyon ketika ia melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, pada Minggu (19/11/2023) sore.
Ganjar didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, dalam pertemuan tersebut, yang berlangsung secara tertutup selama kurang lebih 1,5 jam.
Ganjar menjelaskan bahwa pertemuan tersebut mencakup berbagai pembahasan, dan salah satu kesepakatan yang dicapai adalah pentingnya pelaksanaan Pemilu 2024 yang baik dan demokratis.
"Intinya, Pemilu mesti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa musti dijaga, saya mengapresiasi beliau," kata Ganjar yang turut didampingi JK saat memberikan keterangan pers di lokasi.
Ganjar pun mengungkapkan peryataan JK soal pilihan politik yang mungkin saja berbeda. Namun, harus tetap menjunjung persatuan.
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.